Pangeran Sabrang Lor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sabrangi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
BIOGRAPHI PANGERAN SABRANG LOR
 
==I. Asal usul dan silsilah Pangeran Sabrang Lor. ==
 
Nama asli beliau Raden Abdul Qadir putra Raden Muhammad Yunus dari Jepara. Raden Muhammad Yunus adalah putra seorang Muballigh pendatang dari Parsi yang dikenal dengan sebutan Syekh Khaliqul Idrus. Muballigh dan Musafir besar ini datang dari Parsi ke tanah Jawa mendarat dan menetap di Jepara di awal 1400 an masehi. Silsilah Syekh ini yang bernama lengkap Abdul Khaliq Al Idrus bin Syekh Muhammad Al Alsiy (wafat di Parsi) bin Syekh Abdul Muhyi Al Khayri (wafat di Palestina) bin Syekh Muhammad Akbar Al-Ansari (wafat di Madina) bin Syekh Abdul Wahhab (wafat di Mekkah) bin Syekh Yusuf Al Mukhrowi (wafat di Parsi) bin Imam Besar Hadramawt Syekh Muhammad Al Faqih Al Muqaddam. [[Imam Faqih Muqaddam]] seorang Ulama besar sangat terkenal di abad 12-13 M yang merupakan keturunan cucu [[Nabi Muhammad]], Sayyidus Syuhada [[Imam Husayn]] (Qaddasallohu Sirruhu) putra Imam Besar [[Sayyidina Ali]] Karromallohu Wajhahu dengan Sayyidah [[Fatimah Al Zahra]].
Baris 16:
 
 
==II. Menjadi mantu Raden Patah dan kiprah beliau di Kesultanan Demak. ==
 
Setelah Raden Abdul Qadir beranjak dewasa di awal 1500 an beliau diambil mantu oleh Raden Patah yang telah menjadi Sultan Demak I. Dari Pernikahan dengan putri Raden Patah, Abdul Qadir resmi diangkat menjadi Adipati wilayah Jepara (tempat kelahiran beliau sendiri). Karena ayahanda beliau (Raden Yunus) lebih dulu dikenal masyarakat, maka Raden Abdul Qadir lebih lebih sering dipanggil sebagai Adipati bin Yunus (atau putra Yunus). Kemudian hari banyak orang memanggil beliau dengan yang lebih mudah PATI UNUS.
Baris 31:
 
 
==III. Expedisi Jihad ke II yang fatal. ==
 
Memasuki tahun 1521, ke 375 kapal telah selesai dibangun, maka walaupun baru menjabat Sultan selama 3 tahun Pati Unus tidak sungkan meninggalkan segala kemudahan dan kehormatan dari kehidupan keraton bahkan ikut pula 2 putra beliau (yang masih sangat remaja) dari pernikahan dengan putri Raden Patah dan seorang putra lagi (yang juga masih sangat remaja) dari seorang selir dengan risiko kehilangan segalanya termasuk putus nasab keturunan, tapi sungguh Allah membalas kebaikan orang-orang yang berjuang di jalannya.
Baris 49:
Sedangkan Pati Unus, Sultan Demak II yang gugur kemudian disebut masyarakat dengan gelar PANGERAN SABRANG LOR atau Pangeran (yang gugur) di seberang utara. Pimpinan Armada Gabungan Kesultanan Banten, Demak dan Cirebon segera diambil alih oleh Fadhlullah Khan yang oleh Portugis disebut Falthehan, dan belakangan disebut [[Fatahillah]] setelah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa 1527. Di ambil alih oleh Fadhlullah Khan adalah atas inisiatif Sunan Gunung Jati yang sekaligus menjadi mertua karena putri beliau yang menjadi janda Sabrang Lor dinikahkan dengan Fadhlullah Khan.
 
==IV. Keturunan Pangeran Sabrang Lor berkiprah di tanah pasundan.Pasundan ==
 
Dengan selamatnya putra Pati Unus yang ke 2 yaitu Raden Abdullah, maka sungguh Allah hendak melestarikan keturunan para Syahid, seperti yang terjadi pada pembantaian cucu nabi Muhammad, Imam Husayn dan keluarganya ternyata keturunan beliau justru menjadi berkembang besar dengan selamatnya putra beliau [[Imam Zaynal Abidin]]. Bukan kebetulan pula bila Pati Unus pun seperti yang disebut pada bab I adalah keturunan Imam Husayn cucu Nabi Muhammad SAW, karena hanya Pahlawan besar yang melahirkan Pahlawan besar.
Baris 67:
Kami secara jujur belum dapat menemukan analisa yang lebih baik dari yang baru saja kami uraikan untuk mengungkap misteri kelangsungan keturunan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor) yang hilang dari percaturan politik Demak ini.
 
==V. Kiprah Putra Pati Unus di Banten. ==
 
Sebagian riwayat turun temurun menyebutkan Pangeran Yunus (Raden Abdullah putra Pati Unus) ini kemudian dinikahkan oleh Mawlana Hasanuddin dengan putri yang ke III, Fatimah. Tidak mengherankan, karena Kesultanan Demak telah lama mengikat kekerabatan dengan Kesultanan Banten dan Cirebon. Selanjutnya pangeran Yunus yang juga banyak disebut sebagai [[Pangeran Arya Jepara]] dalam sejarah Banten, banyak berperan dalam pemerintahan Sultan Banten ke II Mawlana Yusuf (adik ipar beliau) sebagai penasehat resmi Kesultanan . Dari titik ini keturunan beliau selalu mendapat pos Penasehat Kesultanan Banten , seperti seorang putra beliau [[Raden Aryawangsa]] yang menjadi Penasehat bagi Sultan Banten ke III Mawlana Muhammad dan Sultan Banten ke IV Mawlana Abdul Qadir.
Baris 75:
Seperti yang disebut diatas, Raden Aryawangsa kemudian lebih banyak berperan di Kesultanan Banten sebagai Penasehat Sultan, setelah beliau wafat kiprah keluarga Pati Unus kemudian diteruskan oleh putra dan cucu beliau para Sultan Pakuan Islam hingga Belanda menghancurkan keraton Surosoan di zaman [[Sultan Ageng Tirtayasa]] (1683), dan membuat keraton Pakuan Islam ,sebagai cabang dari Keraton Banten, ikut lenyap dari percaturan politik dengan Sultan yang terakhir Sultan Muhammad Wangsa II bin Sultan Muhammad Wangsa I bin Raden Aryawangsa bin Raden Abdullah bin Pangeran Sabrang Lor bin Raden Muhammad Yunus Jepara ikut menyingkir ke pedalaman Bogor sekitar Ciampea.
 
==VI. Kiprah putraPutra Pati Unus di wilyah Galuh (Priangan Timur). ==
 
Selain Raden Aryawangsa, Raden Abdullah putra Pati Unus juga memiliki anak lelaki lainnya yaitu yang dikenal sebagai [[Raden Suryadiwangsa]] yang belakangan lebih dikenal dengan gelar [[Raden Suryadiningrat]] yang diberikan [[Panembahan Senopati]] ketika Mataram resmi menguasai Priangan Timur 1595.