Masjid Sekayu Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasan0807 (bicara | kontrib)
Hasan0807 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
== Sejarah ==
{{Infobox religious building
| image =
Baris 18 ⟶ 19:
| minaret_quantity =
| minaret_height =
}}[[Berkas:Masjid PEKAYUAN.png|jmpl|Dokumen Dinas Purbakala Jakarta|241x241px]]'''Masjid Sekayu''' adalah sebuah [[masjid]] yang berada di [[Semarang]]. Masjid ini terletak di Kampung Sekayu Kecamatan Semarang Tengah. Menurut sejarah masjid ini pernah menjadi Masjid Besar Semarang.<ref>{{cite web|date=18 Februari 2014|title=Masjid Sekayu Dulu Pernah Jadi Masjid Besar Semarang|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/11/kot14.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20140222212134/http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/11/kot14.htm|archive-date=2014-02-22|dead-url=yes|access-date=2014-02-17}}</ref> Peristiwa itu terjadi pada sekitar tahun 1666, saat terjadi perpindahan kabupaten, dari Gabahan ke Sekayu.
}}
 
Masjid Sekayu ini dulu bernama Masjid "PEKAYUAN" Dibangun tahun 1413 yang kemudian disusul [[Masjid Agung Demak]] pada tahun 1420, Tempat ibadah ini dibangun oleh seorang ulama asal Cirebon, Kyai Kamal berasal dari cirebon yang merupakan tokoh agama kepercayaan Sunan Gunung Jati.
== Sejarah ==
'''Masjid Sekayu''' adalah sebuah [[masjid]] yang berada di [[Semarang]]. Masjid ini terletak di Kampung Sekayu Kecamatan Semarang Tengah. Menurut sejarah masjid ini pernah menjadi Masjid Besar Semarang.<ref>{{cite web|date=18 Februari 2014|title=Masjid Sekayu Dulu Pernah Jadi Masjid Besar Semarang|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/11/kot14.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20140222212134/http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/11/kot14.htm|archive-date=2014-02-22|dead-url=yes|access-date=2014-02-17}}</ref> Peristiwa itu terjadi pada sekitar tahun 1666, saat terjadi perpindahan kabupaten, dari Gabahan ke Sekayu.
 
Masjid Sekayu ini dulu bernama Masjid "PEKAYUAN" Dibangun tahun 1413 yang kemudian disusul [[Masjid Agung Demak]] pada tahun 1420, Tempat ibadah ini dibangun oleh seorang ulama asal Cirebon, Kyai Kamal berasal dari cirebon yang merupakan tokoh agama kepercayaan Sunan Gunung Jati.
 
Bahan Bangunan atas rumbia, Tiang dari Bambu dan lantai dari tanah murni. Masjid ini dulu ditengah gerombolan pohon - pohon besar.Bahan baku pembangunan masjid Demak yakni kayu, disuplai oleh Kiai Kamal asal Cirebon. Setelah datang di Semarang, dia lalu mendatangkan kayu-kayu jati unggulan (jati wungu) dari daerah Surakarta, Wonogiri, dan Ungaran melalui perjalanan darat ke Sekayu (dulu disebut Pekayu). Dari Sekayu, kayu-kayu tersebut kemudian dikirim ke Demak melalui Kali Semarang. Kala itu di dekat masjid ini masih mengalir Kali Semarang.<ref>{{cite web |url=http://gajahmadafm.co.id/semarangan/masjid-kuno-yang-terlupakan.html |title=Masjid Sekayu, Masjid Kuno Yang Terlupakan |date=18 Februari 2014 |access-date=2014-02-17 |archive-date=2014-02-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140222222216/http://gajahmadafm.co.id/semarangan/masjid-kuno-yang-terlupakan.html |dead-url=yes }}</ref> Seiring dengan perkembangan waktu, kampung penampungan kayu itu akhirnya berubah menjadi sebuah daerah perkampungan yang berada dipertengahan kota metropolitan yang kemudian diberi nama Sekayu. Sekayu sendiri merupakan kepanjangan dari sentra atau pusat kayu.
 
= Perjalan Masjid Didirikan 1413 M =
[[Berkas:Pemugaran ke 4 Masjid Sekayu.png|jmpl|<nowiki>Skestsa Pemugaran ke-4 Pada tahun 1814 M || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>|247x247px]]Masjid Taqwa Sekayu Didirikan Sepanjang pantai utara pulau jawa bagian barat, sudah diblokir pertahanan dan keamanan oleh [[Sunan Gunung Jati]] dengan pondok pesantrennya, [[Kesultanan Banten|Kerajaan Islam Banten]] dipimpin [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Hasanudin]], begitu pula Jakarta dibawah [[Pangeran Jayakarta|Pangeran Joyakarta]] ( Keduanya putra dari Sunan Gunung Jati ).
[[Berkas:Masjid PEKAYUAN.png|jmpl|Dokumen Dinas Purbakala Jakarta|266x266px]]
 
Pantai Utara bagian Tengah oleh [[Sunan Gunung Jati]] menunjuk seorang santrinya bernama "KAMAL" dengan sebutan masa kini Kyai Kamal untuk bermukim disalah satu kota bernama [[Kota Semarang|"SEMARANG"]] yang letaknya strategis karena dekat dengan bandar pelabuhan yang terkenal dengan pusat perdagangan rempah - rempah, hilir mudik kapal - kapal asing, termasuk perahu - perahu dagang antar insuler (antar pulau disuluruh Nusantara) milik pribumi. Begitu pula Semarang memiliki "KOTA ATAS" dan diapit 2 (dua) sungai besar yang berada dibagian Barat (Banjir Kanal). bagian timur (Kali Semarang, sebelah Timur Pasar Johar).[[Berkas:Pemugaran ke 4 Masjid Sekayu.png|jmpl|<nowiki>Skestsa Pemugaran ke-4 Pada tahun 1814 M || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>|266x266px]]Keduanya arus air menuju Laut [[Pelabuhan Tanjung Emas|Pelabuhan Tanjung MAS]], Guna mempercepat pembangunan [[Masjid Agung Demak|Masjid Demak]], Kota Semarang lah yang paling strategis karena kota berada ditengah antara 2 (dua) Bandar Pelabuhan, [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok ( Jakarta )]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak|Tanjung Perak ( Surabaya ).]] Lebih dominan lagi kampung [[Sekayu, Semarang Tengah, Semarang|SEKAYU]] sebagai pusat penampungan kayu jati yang berasal dari kabupaten bagian Barat ([[Kabupaten Kendal|Kendal]]-[[Weleri, Kendal|Weleri]]), bagian Tengah [[Kabupaten Semarang|kabupaten Ungaran,]] [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], dan bagian Timur dari Kabupaten [[Purwodadi]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]], dan [[Kedungjati, Grobogan|Kedungjati]], sedang pasokan tambahan dari arah selatan yakni kota [[Kota Surakarta|Solo]] dan [[Kabupaten Wonogiri]].[[Berkas:Pemugaran ke 5 Masjid Sekayu.png|jmpl|264x264px245x245px|<nowiki>Sketsa Pemugaran Masjid ke-5 pada 16 November 1987 || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>]]
Masjid Taqwa Sekayu Didirikan Sepanjang pantai utara pulau jawa bagian barat, sudah diblokir pertahanan dan keamanan oleh [[Sunan Gunung Jati]] dengan pondok pesantrennya, [[Kesultanan Banten|Kerajaan Islam Banten]] dipimpin [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Hasanudin]], begitu pula Jakarta dibawah [[Pangeran Jayakarta|Pangeran Joyakarta]] ( Keduanya putra dari Sunan Gunung Jati ).
[[Berkas:Pemugaran ke 6 Masjid Sekayu.png|jmpl|<nowiki>Sketsa Pemugaraan ke-6 dibangun total berlantai dua Periode 17 Juni 2006 - 21 Juli 2009 || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>|245x245px]]Keduanya arus air menuju Laut [[Pelabuhan Tanjung Emas|Pelabuhan Tanjung MAS]], Guna mempercepat pembangunan [[Masjid Agung Demak|Masjid Demak]], Kota Semarang lah yang paling strategis karena kota berada ditengah antara 2 (dua) Bandar Pelabuhan, [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok ( Jakarta )]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak|Tanjung Perak ( Surabaya ).]] Lebih dominan lagi kampung [[Sekayu, Semarang Tengah, Semarang|SEKAYU]] sebagai pusat penampungan kayu jati yang berasal dari kabupaten bagian Barat ([[Kabupaten Kendal|Kendal]]-[[Weleri, Kendal|Weleri]]), bagian Tengah [[Kabupaten Semarang|kabupaten Ungaran,]] [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], dan bagian Timur dari Kabupaten [[Purwodadi]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]], dan [[Kedungjati, Grobogan|Kedungjati]], sedang pasokan tambahan dari arah selatan yakni kota [[Kota Surakarta|Solo]] dan [[Kabupaten Wonogiri]].
 
[[Berkas:Pemugaran ke 6 Masjid Sekayu.png|jmpl|<nowiki>Sketsa Pemugaraan ke-6 dibangun total berlantai dua Periode 17 Juni 2006 - 21 Juli 2009 || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>|264x264px]]Ulama dari Kota Cirebon inilah yang mengusulkan "SEKAYU" Sebagai daerah, Sehingga tak pelak beliau harus bermukim dilorong tempat penimbunan kayu jati, dalam bahasa Belanda central yakni Pusat dan Kayu (Jawa). Sehingga lorong tersebut dinamakan SEKAYU <ref>{{Cite book|last=Nh.|first=Dini,|date=1981|url=http://worldcat.org/oclc/499950152|title=Sekayu|publisher=Pustaka Jaya|oclc=499950152}}</ref>dan yang didirikan Kyai Kamal bernama " Masjid Pekayuan " pada tahun 1413 M, adapun bahan yang digunakan sangat sederhana, tiang dari bambu, atap dari rumbia (rumput yang tumbuh tinggi menjulang dikeringkan lalu dianyam). sehingga tampak rapi, lantainya cukup dari tanah langsung yang digelari dengan tikar mendong ( daun pandan dikeringkan dan dianyam) memang sejak dulu kala nenek moyang memiliki kebanggan terhadap gelaran yang dinamakan tikar mendong/keloso mendong jawa.
Pantai Utara bagian Tengah oleh [[Sunan Gunung Jati]] menunjuk seorang santrinya bernama "KAMAL" dengan sebutan masa kini Kyai Kamal untuk bermukim disalah satu kota bernama [[Kota Semarang|"SEMARANG"]] yang letaknya strategis karena dekat dengan bandar pelabuhan yang terkenal dengan pusat perdagangan rempah - rempah, hilir mudik kapal - kapal asing, termasuk perahu - perahu dagang antar insuler (antar pulau disuluruh Nusantara) milik pribumi. Begitu pula Semarang memiliki "KOTA ATAS" dan diapit 2 (dua) sungai besar yang berada dibagian Barat (Banjir Kanal). bagian timur (Kali Semarang, sebelah Timur Pasar Johar).[[Berkas:Pemugaran ke 4 Masjid Sekayu.png|jmpl|<nowiki>Skestsa Pemugaran ke-4 Pada tahun 1814 M || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>|266x266px]]Keduanya arus air menuju Laut [[Pelabuhan Tanjung Emas|Pelabuhan Tanjung MAS]], Guna mempercepat pembangunan [[Masjid Agung Demak|Masjid Demak]], Kota Semarang lah yang paling strategis karena kota berada ditengah antara 2 (dua) Bandar Pelabuhan, [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok ( Jakarta )]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak|Tanjung Perak ( Surabaya ).]] Lebih dominan lagi kampung [[Sekayu, Semarang Tengah, Semarang|SEKAYU]] sebagai pusat penampungan kayu jati yang berasal dari kabupaten bagian Barat ([[Kabupaten Kendal|Kendal]]-[[Weleri, Kendal|Weleri]]), bagian Tengah [[Kabupaten Semarang|kabupaten Ungaran,]] [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], dan bagian Timur dari Kabupaten [[Purwodadi]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]], dan [[Kedungjati, Grobogan|Kedungjati]], sedang pasokan tambahan dari arah selatan yakni kota [[Kota Surakarta|Solo]] dan [[Kabupaten Wonogiri]].[[Berkas:Pemugaran ke 5 Masjid Sekayu.png|jmpl|264x264px|<nowiki>Sketsa Pemugaran Masjid ke-5 pada 16 November 1987 || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>]]
[[Berkas:Pemugaran ke 6 Masjid Sekayu.png|jmpl|<nowiki>Sketsa Pemugaraan ke-6 dibangun total berlantai dua Periode 17 Juni 2006 - 21 Juli 2009 || Didokumentasikan oleh : Mohammad Hasan As arie</nowiki>|264x264px]]Ulama dari Kota Cirebon inilah yang mengusulkan "SEKAYU" Sebagai daerah, Sehingga tak pelak beliau harus bermukim dilorong tempat penimbunan kayu jati, dalam bahasa Belanda central yakni Pusat dan Kayu (Jawa). Sehingga lorong tersebut dinamakan SEKAYU <ref>{{Cite book|last=Nh.|first=Dini,|date=1981|url=http://worldcat.org/oclc/499950152|title=Sekayu|publisher=Pustaka Jaya|oclc=499950152}}</ref>dan yang didirikan Kyai Kamal bernama " Masjid Pekayuan " pada tahun 1413 M, adapun bahan yang digunakan sangat sederhana, tiang dari bambu, atap dari rumbia (rumput yang tumbuh tinggi menjulang dikeringkan lalu dianyam). sehingga tampak rapi, lantainya cukup dari tanah langsung yang digelari dengan tikar mendong ( daun pandan dikeringkan dan dianyam) memang sejak dulu kala nenek moyang memiliki kebanggan terhadap gelaran yang dinamakan tikar mendong/keloso mendong jawa.
 
Tidak sebatas mendirikan Masjid "Pekayuan" saja perubahan jaman semakin mendesak, berita - berita santer masuk ketelinga para wali, Khususnya Sunan Kudus selaku panglima pertahanan, Sunan Gunung Jati ahli kelautan dan Sunan Muria selaku penasehat kasultanan Demak, maka semarang dijadikan "PUSAT PERTAHANAN". Para santri dari berbagai pondok pesantrennya para Wali Sembilan yang tersebar didaerah - daerah diseluruh Nuswantoro ditempatkan dilorong - lorong yang berbeda menurut tugas mereka masing - masing disekitar Masjid, Maka lorong - lorong Masjid memiliki nama - nama yang berbeda hingga sekarang, dan sangat lekat dihati para penduduk /  warga asli. Pemugaran Masjid ini telah terjadi 6 kali pemugaran renovasi yang pertama - ketiga tidak didokumentasikan, Pembugaran ke-4 pada tahun 1814 M (dinding, papan, tiang dari kayu biasa, genteng untuk atap dari tanah liat (tanah merah). Masjid masih terbungkus oleh banyak pepohonan rimbun dan teduh), Pembugaran ke-5 pada 16 November 1987 M ("Masjid Pekayuan" Berubah nama Masjid "Sekayu" Pernah menjadi Masjid Besar Kota Semarang, setelah kantor Bupati dari Gabahan pindah ke Bubakan. Bangunan asli masih tetap papan dan bagian depan dinding batu merah dan sederhana. di sekeliling masjid sudah banyak penghuni), Pembugaran ke-6 direnovasi total terlihat modern pada 17 Juni 2006 - 21 Juli 2009.
 
Sejarah berdirinya Masjid didokumentasikan oleh Takmir Masjid Sekayu sekarang dipimpin oleh Bapak Achmad Arief beserta JATAYU (Remaja Masjid Taqwa Sekayu) diusulkan untuk dipubilikasikan oleh Mohammad Hasan Asarie.
 
 
 
== Arsitektur ==
Saat ini bangunan masjid banyak mengalami perubahan karena renovasi. Namun beberapa masih di pertahankan seperti 4 pilar di tengah masjid dan menara yang berada di luar. Bangunan seperti tembok, atap genteng, bangunan tambahan di bagian depan dan bangunan lainnya merupakan hasil renovasi pada tahun 1955. Padahal bentuk asli dinding masjid terbuat dari gebyok kayu, atap dari semacam rumbia, bagian depan masjid berupa kolah (bak besar) untuk wudu. Sekarang dinding luar yang membatasi masjid telah diganti dengan dinding bata yang sudah disemen halus dengan struktur beton bertulang. Lantai bangunan pun diangkat, sedangkan pintu masuk ke masjid menjadi bertrap.
Baris 67 ⟶ 62:
Persahabatan dan ikatan yang kuat antara Sunan Kalijaga (Demak) dan Sunan Gunung Jati (Cirebon), maka diutuslah murid Sunan Gunung Jati yang bernama Kyai Kamal untuk membantu pemilihan bahan material terbaik pembangunan Masjid Kadilangu Demak yang saat itu, bahan-bahan tersebut berkumpul salah satunya di kampung pekayon.
 
Di tempat inilah, karena menjadi tempat bertemunya para pekerja, maka Kyai Kamal berinisiatif mendirikan tempat beribadah yang ini menjadi cikal bakal berdirinya Masjid Sekayu 1413. [[Berkas:Rumah Kuno Kampung Sekayu.png|jmpl|289x289px|Rumah Kuno di Kampung Sekayu, Kota Semarang]]Arsitektur masjid pada saat itu dibangun dengan sederhana yaitu tiang dari kayu jati, bambu, sedangkan atap dari rumput kering yang dianyam (rumbia), lantainya dari tanah yang digelari tikar mendong (tikar yang terbuat dari daun pandan yang dikeringkan dan dianyam).
 
Arsitektur masjid pada saat itu dibangun dengan sederhana yaitu tiang dari kayu jati, bambu, sedangkan atap dari rumput kering yang dianyam (rumbia), lantainya dari tanah yang digelari tikar mendong (tikar yang terbuat dari daun pandan yang dikeringkan dan dianyam).
[[Berkas:Rumah Kuno Kampung Sekayu.png|jmpl|289x289px|Rumah Kuno di Kampung Sekayu, Kota Semarang]]
Di Kampung Sekayu juga terdapat peninggalan rumah-rumah berarsitek kuno, tua, masih terawat, terjaga dan masih digunakan untuk bermukim warga sekitar.