Persatuan Tionghoa Malaysia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Hee Leong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 55:
'''Persatuan Tionghoa Malaysia''' ({{lang-zh|马来西亚华人公会}},{{lang-ta|மலேசிய சீனர் சங்கம்}} dan {{lang-en|Malaysian Chinese Association}}), atau lebih dikenal dengan akronim '''MCA''' adalah [[Daftar partai politik di Malaysia|partai politik di Malaysia]] yang berasaskan etnis [[Tionghoa-Malaysia|Tionghoa]] yang didirikan pada 27 Februari 1949. Bersama dengan [[Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu]] dan [[Kongres India Malaysia]], MCA termasuk pendiri koalisi [[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]].
 
Sejak kemerdekaan, MCA pernah menjadi partai politik terbesar dan dominan bagi etnis [[Tionghoa-Malaysia|Tionghoa di Malaysia]], terutama pada periode awal hingga akhir tahun 1960-an. Kekuatan politiknya mulai berkurang ketika muncul partai politik baru, seperti [[Partai Aksi Demokrat (Malaysia)|Partai Aksi Demokrat]] dan [[Partai Gerakan Rakyat Malaysia]], di mana partai-partai tersebut berusaha meraih dukungan para etnis Tionghoa. Meski demikian, MCA tetap memiliki pengaruh politik yang besar pada pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an. Pada 2008, MCA dinilai memiliki kinerja yang buruk yang mengakibatkan kalangan etnis Tionghoa lebih memilih [[Partai Aksi Demokrat (Malaysia)|Partai Aksi Demokrat]] dan [[Partai Keadilan Rakyat]].<ref>{{cite journal |url=http://web.usm.my/km/32(Supp.2)2014/KM%2032%20Supp.%202_2014-Art.%202%20(25-53).pdf |journal=Kajian Malaysia|volume=32 |issue= supp. 2 |year= 2014|pages= 25–53|title=Thirteenth General Elections (GE13): Chinese votes and Implications on Malaysian Politics}}</ref> Pengaruh politiknya semakin berkurang ketika [[pemilihan umum Malaysia 2018]] yang menyaksikan kekalahan [[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]] dan Perdana Menteri [[Najib Razak]]. Hasil pada 2018, MCA hanya memperoleh satu kursi di daerah pemilihan federal. Namun, semasa kursi daerah pemilihan federal Tanjung Piai mengalami kekosongan, MCA berhasil merebut kursi di daerah pemilihan tersebut pada November 2019.<ref>{{Cite news|url=https://www.thestar.com.my/news/nation/2019/11/16/unofficial-barisan-nasional-wins-tg-piai-by-election-by-a-15086-vote-majority-with-all-ballot-boxes-opened|title=Barisan Nasional wins Tg Piai by-election with 15,086 vote majority|work=[[The Star (Malaysia)|The Star Online]]|date=16 November 2019|access-date=30 Januari 2022}}</ref>
 
Setelah jatuhnya pemerintahan [[Pakatan Harapan]], MCA bersama [[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]] kembali ke pucuk pemerintahan dan mendukung [[Perikatan Nasional]] pimpinan [[Muhyiddin Yassin]].<ref>{{cite news |url=https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/mca-hopes-to-moderate-new-govt-but-needs-to-win-voter-trust |title=MCA hopes to moderate new govt but needs to win voter trust |first=Eileen |last=Ng |work=The Straits Times }}</ref> Beberapa kader MCA masuk ke dalam kabinet pemerintahan Muhyiddin, di antaranya [[Wee Ka Siong]], Lim Ban Hong, [[Mah Hang Soon]], [[Wee Jeck Seng]], dan Ti Lian Ker.