Asuransi pendidikan: Perbedaan antara revisi

Manfaat jaminan biaya pendidikan akan diterima anak secara otomatis ketika orangtua meninggal dunia. Namun, hasil dari investasi juga bisa diklaim untuk biaya pendidikan anak meski orangtua masih dalam kondisi hidup, dengan syarat telah memenuhi jangka waktu tertentu. Pasalnya, asuransi pendidikan menerapkan periode penarikan atau withdrawal pada waktu yang ditentukan dalam polis. Ini dimaksudkan agar anak menerima manfaatnya di saat yang tepat.

 

Asuransi pendidikan di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu asuransi dwiguna dan asuransi unit link. Asuransi dwiguna (''endowment'') merupakan asuransi pendidikan dengan fasilitas tabungan. Sistem kerja asuransi dwiguna mirip seperti tabungan berjangka yang hanya bisa dicairkan pada jangka waktu yang telah ditetapkan dalam polis. Artinya, biaya pendidikan bisa diklaim tanpa harus terjadi risiko kematian orangtua.

 

Sementara itu, asuransi pendidikan unit link merupakan jenis asuransi yang menggabungkan manfaat investasi. Sistem kerja asuransi unit link adalah biaya premi yang dibayarkan pemegang polis akan dikelola oleh perusahaan asuransi dalam dua keranjang, yaitu keranjang asuransi (biaya pendidikan anak) dan investasi di pasar modal atau utang.<ref>{{Cite web|date=2020-07-04|title=Pahami Cara Kerja Asuransi Unit Link, Ini Ilustrasinya! {{!}} MoneyDuck Indonesia|url=https://moneyduck.com/id/articles/1420-asuransi-unit-link-proteksi-sekaligus-investasi-dalam-satu-produk/|website=MoneyDuck|access-date=2023-02-13}}</ref> Nilai investasi yang diperoleh akan diberikan saat anak memasuki jenjang pendidikan yang telah disepakati, misalnya SD, SMP, SMA, atau universitas. Namun, ada risiko investasi yang harus diperhatikan saat nasabah memilih asuransi pendidikan unit link.