Papua Nugini: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aymaan Moyassar (bicara | kontrib)
k Sejarah: Perbaikan tata bahasa
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Aymaan Moyassar (bicara | kontrib)
Sejarah: Perbaikan tata bahasa
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 15:
Orang Barat hanya sedikit mengetahui pulau ini hingga abad ke-19, meskipun para saudagar dari Asia Tenggara telah mengunjungi Pulau Papua sejak 5.000 tahun lalu untuk mengoleksi bulu dan rambut [[Cendrawasih]],<ref>Swaddling (1996) "Pranala-pranala perdagangan dan klaim nominal Sultan Seram terhadap Pulau Papua menjadi asas hukum bagi klaim Nederland terhadap Papua bagian Barat dan pada akhirnya juga Indonesia terhadap Papua bagian Barat"</ref> dan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Portugis telah menemukannya pada abad ke-16 (tahun 1526 dan 1527 oleh [[Jorge de Menezes]]). Nama negara ini yang memberi kesan ganda dihasilkan dari sejarah administratifnya yang kompleks sebelum kemerdekaan. Kata ''papua'' diturunkan dari ''pepuah'' kata dari [[bahasa Melayu]] yang menggambarkan rambut orang Melanesia yang keriting, dan "New Guinea" (''Nueva Guinea'') adalah nama yang [[neologisme|digulirkan]] oleh penjelajah dari [[Imperium Spanyol]], [[Yñigo Ortiz de Retez]], yang pada tahun 1545 mencatat kemiripan orang-orang Papua dibandingkan dengan orang-orang yang pernah dilihatnya di sepanjang pesisir [[Guinea]], [[Afrika]].
 
Paro utara negara ini dikuasai [[Jerman]] pada tahun 1884 sebagai [[Nugini Jerman]]. Selama [[Perang Dunia I]], paro selatan daratan negara ini diduduki Australia, yang telah mulai memerintah Nugini Britania dengan mengembalikan nama semulanya menjadi Papua pada tahun 1904. Setelah Perang Dunia I, Australia diberi [[Mandat Liga Bangsa-Bangsa|mandat]] untuk memerintah bekas Nugini Jerman oleh [[Liga Bangsa-Bangsa]]. Sebaliknya, Papua dianggap sebagai Wilayah Eksternal Persemakmuran Australia, meskipun secara hukum masih milik Britania,. Hal ini menjadi sebuah isu yang penting bagi sistem hukum negara itu pasca-kemerdekaankemerdekaannya pada 1975. Perbedaan dalam status hukum memberikan arti bahwa '''Papua''' dan '''New Guinea''' memiliki pemerintah yang sepenuhnya terpisah, yang kedua-duanya dikendalikan oleh Australia.
 
[[Kampanye Nugini]] (1942-1945) adalah salah satu kampanye militer besar pada Perang Dunia II. Hampir 216.000 tentara darat-laut-udara Jepang, Australia, dan Amerika tewas selama Kampanye Nugini.<ref>"[http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/remember.nsf/pages/NT000027A2 Mengenang Perang di Nugini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091011112729/http://ajrp.awm.gov.au/ajrp/remember.nsf/pages/NT000027A2 |date=2009-10-11 }}". Australian War Memorial.</ref> Dua teritori itu akhirnya dipadukan menjadi [[Teritori Papua dan Nugini]] setelah [[Perang Dunia II]], yang kemudian disederhanakan menjadi "Papua Nugini"., sehingga membuat Administrasiadministrasi Papua menjadi terbuka bagi penglihatan dan pengawasan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Tetapi, kelembagaan tertentu<ref>Misalnya, ''Creditors Remedies Act (Papua),'' Bab 47 dari ''Revised Laws of Papua New Guinea''.</ref> terus saja berlaku hanya di satu dari dua wilayah,. masalahMasalah cukupyang rumit kinibermunculan saat berlangsungitu, yakni penyesuaian bekas perbatasan antara provinsi yang saling berbatasan langsung, sehubungan dengan akses jalan dan kelompok bahasa, sehingga undang-undang tersebut berlaku hanya pada satu sisi dari suatu batas yang tidak lagi ada.
 
Kemerdekaan tanpa peperangan dari Australia, kekuatan metropolitan ''de facto'', muncul pada 16 September 1975, dan tetap bertalian dekat (Australia masih menjadi penyumbang bantuan dwipihak terbesar bagi Papua Nugini).