Pisang batu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 49:
Hasil penelitian yang berbeda dilaporkan oleh Poerba & Ahmad (2013) di 25 aksesi pisang batu yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia (Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Sumatra Barat) dengan menggunakan pendekatan molekuler ''random amplified polymorphic DNA'' (RAPD) dan ''inter-simple sequence repeat'' (ISSR). Hasil penelitian tersebut menunjukkan keragaman genetik di 25 aksesi pisang batu yang diteliti relatif rendah dengan koefisien kesamaan genetik antara 0,81–0,99. Artinya, aksesi di 25 pisang batu yang diuji masih memiliki keragaman genetik yang rendah.
==
{{reflist}}
|