Lembah Harau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Penggunaan kode HTML pada Wiki)
k pembersihan kosmetika dasar
Baris 22:
Sebuah [[monumen]] peninggalan [[Belanda]] yang terletak di kaki [[air terjun]] Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926.
Menyaksikan hamparan [[sawah]] yang indah, itu hal yang sudah biasa. Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, orang pasti akan berdecak kagum. Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau, Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan [[suaka margasatwa]].
Lembah Harau seluas 270,5 hektare/2.705km705 km² . Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993.
 
Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau terdapat berbagai [[spesies]] tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli [[Sumatra]]. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan
Baris 35:
=== Geografi ===
[[Berkas:De Arau-kloof bij Pajakoemboeh KITLV 102840.tiff|jmpl|Lembah Harau, circa 1890.]]
Terdapat tujuh air terjun di Lembah Harau diaantaranya Air Terjun Aka Barayun, Sarasah Donat, Sarasah Boenta, Sarasah Talang, Sarasah Murai, Ketinggian masing-masing air terjun berbeda-beda antara 50-90 meter. Air terjun tersebut mengalir dari atas jurang yang membentang di sepanjang Lembah Harau. Terbentuknya lembah harau dikarenakan adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun. Secara geologi, batuan yang ada disitu berumur cukup tua, kira-kira 30-40 juta tahun. Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih (besar butir lebih kecil dari pasir 1/16  mm) yang merupakan batuan yang banyak mengandung organic carbon, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.
[[Berkas:Waterfall at Lembah Harau National Park - panoramio.jpg|jmpl]]
 
Baris 61:
 
Suatu hari, mainan si anak jatuh ke dalam laut dan dia memanggil ibunya untuk mengambil mainan. Sari Banilai melompat ke laut untuk mengambil dan dia terhanyut karena ombak sedang besar. Sari Banilai terseret hingga terjepit di antara dua batu besar lalu berdoa agar air segera surut. Sari Banilai yang teringat sumpahnya khawatir dia bakal dikutuk menjadi batu. Sambil berdoa kepada Tuhan, dia minta dibawakan perlengkapan rumah tangga dan diletakkan di samping batu yang menjepitnya. Lambat laun kaki Sari Banilai membeku dan menjadi batu. Begitupun bagian tubuh yang lain. Batu yang berbentuk seorang ibu sedang menggendong anak di salah satu bagian di Lembah Harau itu diyakini sebagai Sari Banilai yang termakan sumpahnya. Cerita yang masih hidup di tengah masyarakat Lembah Harau itu dikenal sebagai Randai Sari Banilai dan kemudian menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat Lembah Harau.
 
 
== Referensi ==