Pertempuran Uhud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan shalawat dan sedikit perbaikan lainnya
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
History awal
Baris 16:
|}}
{{Pertempuran Muhammad}}
'''Pertempuran Uhud''' adalah pertempuran yang pecah antara kaum [[muslim]]in dan kaum [[kafir]] [[Quraisy]] pada hari sabtu, tanggal 23 Maret 625 M (7 [[Syawal]] 3 H). [[Perang|Pertempuran]] ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah [[Pertempuran Badar]]. Tentara [[Islam]] saat itu berjumlah 1000 orang namun dihasut oleh Abdullah pimpinan kaum munafikin dari madinah sehingga kaum munafik saat itu mundur dari medan perang yang berjumlah 300 orang sehingga jumlah tentara kaum muslimin yang mengikuti Perang Uhud Fisabilillah yakni berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara [[Islam]] dipimpin langsung oleh Nabi [[Muhammad]] '''ﷺ''' sedangkan tentara kafir dipimpin oleh [[Abu Sufyan]]. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari [[Masjid Nabawi]] dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
 
== Kondisi sebelum peperangan ==
Sebelum peperangan, pasukan muslimin telah menguasai seluruh jalur perdagangan yang menghubungkan Makkah dengan Syam dan Irak. Mereka melakukan pencegahan atas suku Quraisy sehingga tidak dapat melewati kedua jalur tersebut. Jalur perdagangan yang tersisa bagi suku Quraisy adalah jalur perdagangan dari Makkah ke Habasyah. Pada saat ini, pasukan muslimin juga menjadikan yatsrib/madinah sebagai [[basis aman]] untuk kegiatan dakwah dan [[pangkalan militer]].{{Sfn|Khaththab|2019|p=227}}
 
Di sisi lain, pasukan musyrikin dari suku Quraisy mengumpulkan [[laba]] hasil perdagangan untuk dipakai membeli perbekalan dan [[senjata]] serta menyewa pasukan. Pengelolaanya diserahkan kepada Abu Sufyan bin Harb. Sedangkan kaum musyrikin di Madinah dan sekelilingnya sebagian besar mengadakan perjanjian damai dengan pasukan muslimin di Madinah. Mereka tidak ikut dalam peperangan dan memilih untuk menetap di pemukiman mereka.{{Sfn|Khaththab|2019|p=228}}
 
Di Madinah juga tidak ada lagi penduduk yang berasal dari kaum Yahudi. Ini terjadi setelah pengusiran [[Bani Qaynuqa|Bani Qaynuqa']] akibat melanggar perjanjian damai. Kaum Yahudi di sekeliling kota Madinah memilih mengadakan perjanjian damai dengan pasukan muslimin.{{Sfn|Khaththab|2019|p=228-229}}
 
Setelah genap setahun, persiapan mereka benar-benar sudah matang. Tidak kurang dari tiga ribu prajurit Quraisy bersatu dengan sekutu-sekutu mereka dan kabilah-kabilah kecil. Para pemimpin Quraisy berpikir untuk membawa serta para wanita. Karena hal ini dianggap bisa memompa semangat mereka. Adapun jumlah wanita yang diikutsertakan ada lima belas orang.<ref name=":0">{{Cite book|last=Al-Mubarakfuri|first=Syaikh Shafiyyurrahman|date=2021|title=Sirah Rasulullah (Sejarah Hidup Nabi Muhammad)|location=Jakarta|publisher=Ummul Qura|isbn=978-602-6579-57-7|url-status=live}}</ref>
Baris 36:
 
== Jumlah pasukan ==
Pasukan muslimin berjumlah 700 orang yang terbagi menjadi pasukan [[infanteri]] dan [[pasukan]] kavaleri (pemanah). Jumlah pasukan infanteri sebanyak 650 orang. Jumlah pasukan kavaleri (pemanah) sebanyak 50 orang. Sedangkan pasukan musyrikin berjumlah 3.000 orang. Sebanyak 2.900800 orang berasal dari suku [[Suku Quraisy|Quraisy]] dan para sekutunya. Sedangkan 100200 orang lainnyatentara pasukan berkuda dipimpin langsung oleh [[Khalid bin Walid]] yang berasal dari Banisuku Tsaqif[[Suku Quraisy|Quraisy]]. Sebanyak 700 orang memakai baju besi. Pasukan musyrikin dilengkapi dengan 200 ekor kuda dan 3.000 ekor [[unta]]. Pemimpinnya adalah [[Abu Sufyan|Abu Sufyan bin Harb]]. Para istri dari pemuka suku Quraisy turut serta dalam pasukan ini. {{Sfn|Khaththab|2019|p=229}}
 
== Strategi perang ==