Krakatau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 36:
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi [[atmosfer]]. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit [[Norwegia]] hingga [[New York]].
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan [[Gunung Rinjani|Gunung Samalas]], [[Gunung Tambora]], dan [[Gunung Toba]] di [[Indonesia]], [[Gunung berapi Taupo]] di [[Selandia Baru]] dan [[Gunung Katmai]] di [[Alaska]]. Namun, gunung-gunung tersebut [[gunung meletus|meletus]] jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara itu, ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, [[telegraf]] sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa saat itu [[teknologi informasi]] sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang [[geologi]]. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut. Getaran akibat letusan Gunung Krakatau terasa sampai ke Eropa.
Baris 76:
Menurut para peneliti di [[University of North Dakota]], ledakan Krakatau bersama ledakan [[Tambora]] (1815) mencatatkan nilai [[Volcanic Explosivity Index]] (VEI) terbesar dalam sejarah modern. ''[[Guinness World Records|The Guiness Book of Records]]'' mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan [[abu vulkanik]] dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatra bahkan sampai ke [[Sri Lanka]], [[India]], [[Pakistan]], [[Australia]] dan [[Selandia Baru]].
Letusan itu menghancurkan [[Gunung Danan]], [[Gunung Perbuwatan]] serta sebagian [[Gunung Rakata]] di mana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. [[Tsunami]] (gelombang laut) naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.
|