Prabowo Subianto: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 119:
Dalam berbagai iklan dan kampanyenya, pasangan Mega-Pro mengusung 'Ekonomi Kerakyatan'. Walau terdengar manis, sejumlah kritik pun dilayangkan pada konsep ekonomi ini. Sebagian menganggapnya sebagai [[ekonomi komando]] yang selain otoriter juga sudah pernah dicoba di era [[Soekarno]] dan gagal, terbukti kenaikan harga dan inflasi 650% per tahun dan kelaparan terjadi di sejumlah tempat<ref>http://id.news.yahoo.com/dtik/20090608/tpl-kubu-sby-program-ekonomi-mega-prabow-b28636a.html</ref><ref>http://bisnis.vivanews.com/news/read/62629-_capres_jangan_eksperiman_sistem_ekonomi_</ref>. Sebagian lagi menganggap konsep ini sekedar 'Kerakyat-rakyatan', karena 'Ekonomi Kerakyatan' sudah pernah dicoba dua kali, pertama tahun [[1993]]-[[1998]] melalui [[Bappenas]], dan kedua tahun [[1998]] melalui [[Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia|Kementrian Koperasi dan UKM]]. Dua-duanya dinilai gagal menyejahterakan rakyat dan justru menyebabkan kredit macet. Dalam [[Pemilu 1999]] [[PDIP]] dan [[Megawati]] juga berjanji 'membela wong cilik' <ref>F Rahardi. Ekonomi Kerakyat-rakyatan. Opini. KOMPAS 28 Mei 2009.</ref><ref>http://adibsusilasiraj.blogspot.com/2009/06/ekonomi-kerakyat-rakyatan.html</ref>.
Kritik lain datang karena walau mengusung kemandirian ekonomi, salah satu konsultan politik Mega-Pro, Rob Allyn, adalah konsultan asing dan bekas konsultan [[George W Bush]] yang berperan baik dalam pencalonan Bush sebagai gubernur [[Texas]] tahun [[1994]] maupun dalam Pemilu [[Amerika Serikat|AS]] tahun [[2000]]<ref>http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/06/01/LU/mbm.20090601.LU130493.id.html</ref><ref>http://www.sourcewatch.org/index.php?title=Rob_Allyn</ref>
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
{{S-start}}