Kerajaan Negara Dipa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 80:
Setelah perpindahan ibu kota kerajaan Negara Dipa dari [[Candi Laras]] (Margasari) ke [[Candi Agung]] (Amuntai), [[Lambung Mangkurat]] mengikuti saran dari ayahnya bertapa (''balampah'') di sungai dan berhasil memperoleh [[Puteri Junjung Buih]] yang muncul dari buih. Berdasarkan penelitian J.J. Ras, dia merupakan putri dari Ngabehi Hileer dan dipercayai memiliki keturunan Dayak.<ref name="hikayat banjar"/> Dia kemudian dijadikan Raja Putri di Negara Dipa. Raja Putri ini sengaja dipersiapkan sebagai jodoh bagi seorang pangeran (keturunan kesatria) sengaja dijemput dari [[Majapahit]] yaitu Raden Putra yang kelak bergelar Pangeran Suryanata I. Putri Junjung Buih dalam dipercaya sebagai manifestasi ''Jata'' atau ''Tambun'' penguasa alam bawah yang dideskripsikan sebagai [[naga]] maha raksasa penyangga bumi. Pernikahan Pangeran Suryanata yang melambangkan ''Pengeran Matahari'' dengan Putri Junjung Buih memiliki dasar di kepercayaan lokal [[kaharingan]] akan persatuan langit dan air.<ref name="Pikriadi"/>
 
Keturunan Lambung Mangkurat dan keturunan Putri Junjung Buih dengan Pangeran Suryanata inilah yang kelak sebagai raja-raja di Negara Dipa. Kepercayaan tentang pentingnya keturunan raja untuk memimpin kerajaan akan berlanjut ke [[Negara Daha]] hingga [[Kerajaan Banjar]].
 
[[Berkas:Candi Agung.jpg|al=Candi Agung|jmpl|Candi Agung]]