Kabupaten Aceh Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki halaman Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Rescuing 20 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 31:
| luasref = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
| penduduk = 593511
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=8 Desember 2021|format=Visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| penduduktahun = [[2021]]
| kepadatan = 183
Baris 38:
| kodearea = +62 645
| kodepos = 24xxx
| apbd = Rp 2.339.452.690.669-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
| pad = Rp 358.698.548.452-
| dau = Rp 911.862.322.000- ([[2021]])
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=8 Desember 2021|page=1|format=pdf|archive-date=2021-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20211207084638/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
| IPM = {{increase}} 69,46 ([[2021]])<br>{{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Aceh|Aceh]] (dominan)
| agama = [[Islam]] 99,90%<br> [[Kristen]] 0,03%<br> [[Buddha]] 0,02%<br> Lain-lain 0,05%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=
| flora =
| fauna =
Baris 56:
Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau [[Jawa]], khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas alam cair PT Arun LNG di [[Lhokseumawe]] pada tahun [[1974]]. Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik [[Pupuk Iskandar Muda]] (PIM).
Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil [[beras]] yang sangat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling potensial di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras Rp. 1,4 juta tanpa migas atau Rp. 6 juta dengan migas.<ref>{{Cite web|url=https://docplayer.info/54345158-Kabupaten-aceh-utara-katalog-bps-badan-pusat-statistik.html|title=KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK - PDF|website=docplayer.info|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072231/https://docplayer.info/54345158-Kabupaten-aceh-utara-katalog-bps-badan-pusat-statistik.html|dead-url=no}}</ref>
Ladang gas dan minyak ditemukan di [[Lhokseumawe]], [[ibu kota]] Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang melimpah. Sejak saat itu, [[gas alam cair]] atau ''Liquefied Natural Gas (LNG)'' yang diolah di kilang [[Arun Natural Gas Liquefaction|PT Arun Natural Gas Liquefaction]] (NGL) Co, yang berasal dari instalasi [[ExxonMobil Indonesia|ExxonMobil Oil Indonesia Inc]]. (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah mengubah wilayah ini menjadi kawasan industri [[petrokimia]] modern.<ref>{{Cite web |url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_15081444594__BAB_IV-Profil_Kota.pdf |title=Profil Kota Kabupaten Aceh Utara |access-date=2019-10-29 |archive-date=2019-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072233/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_15081444594__BAB_IV-Profil_Kota.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Baris 71:
Wilayah dataran rendah didominasi oleh lahan pertanian berupa persawahan dan permukiman penduduk, dipesisir terdiri dari tambak perikanan air asin sementara di wilayah dataran tinggi lahan perkebunan yang mulai digarap secara meluas oleh masyarakat. Potensi pertanian di Aceh Utara masih belum bisa diandalkan guna meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dikarenakan sistem pengairan persawahan masih mengandalkan irigasi tradisional dan sebagiannya malah masih berupa sawah tadah hujan.<ref>{{Cite web |url=http://atdr.unsyiah.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/783/1/Laporan%20Rencana%20Tata%20Ruang%20Wilayah%20Kabupaten%20Aceh%20Utara.pdf |title=Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Aceh Utara |access-date=2019-10-29 |archive-date=2021-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210203133610/http://atdr.unsyiah.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/783/1/Laporan%20Rencana%20Tata%20Ruang%20Wilayah%20Kabupaten%20Aceh%20Utara.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Dibidang perkebunan sendiri Aceh Utara memiliki perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao yang dikelola oleh [[Perkebunan Nusantara I|PT Perkebunan Nusantara I]] yang mengelola lahan perkebunan kelapa sawit pada areal seluas 46.377 ha, karet 11.918 ha dan kakao seluas 354 ha. Selain penanaman komoditas pada areal sendiri + inti, PTPN I juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 16.832 ha yang terdiri dari areal kelapa sawit 6.714 dan karet 10.118 ha. Pada awalnya PTPN I ini juga mengelola perkebunan tebu yang diproduksi menjadi gula di pabrik gula [[Cot Girek, Aceh Utara|Cot Girek]], tetapi pabrik tersebut tidak beroperasi lama hingga pada akhirnya dikonversi menjadi pabrik pengolahan kelapa sawit.<ref>{{Cite web|url=https://www.tagar.id/pabrik-gula-terbesar-di-aceh-utara-menjadi-besi-tua|title=Pabrik Gula Terbesar di Aceh Utara Menjadi Besi Tua|last=News|first=Tagar|date=2017-12-23|website=TAGAR|language=id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072230/https://www.tagar.id/pabrik-gula-terbesar-di-aceh-utara-menjadi-besi-tua|dead-url=no}}</ref>
=== Batas wilayah ===
Baris 82:
== Sejarah ==
Aceh Utara sekarang menempati bekas wilayah Kerajaan Islam [[Samudera Pasai]]. Kesultanan Pasai menurut beberapa pendapat disebutkan sebagai kerajaan pertama yang mengadopsi sistem pemerintahan Islam di Nusantara. Kesultanan Pasai mengalami lebih kurang 300 tahun masa jaya hingga kedatangan penjelajah dari Eropa yang menundukkan kesultanan itu hingga hampir tak bersisa. Sedikit saja dari jejak sejarah kebesaran [[Kesultanan Pasai]] yang masih kita jumpai saat ini. Situs sejarah [[Kesultanan Samudera Pasai]] yang paling menonjol adalah kompleks makam Sultan [[Malikussaleh]] dan Makam Sultanah Nahrasiyah yang berlokasi di pesisir kecamatan Samudera sekarang. Pada masa lalu sering kali artefak sejarah berupa koin uang emas ditemukan terpendam berserakan di tanah pada bekas pertapakan ibu kota Kesultanan Pasai masa lampau, tetapi kini penemuan ini sudah jarang terjadi.<ref>{{Cite web|url=https://www.tagar.id/situs-sejarah-kerajaan-islam-yang-terlupakan-di-aceh|title=Situs Sejarah Kerajaan Islam yang Terlupakan di Aceh|last=News|first=Tagar|date=2017-12-23|website=TAGAR|language=id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072228/https://www.tagar.id/situs-sejarah-kerajaan-islam-yang-terlupakan-di-aceh|dead-url=no}}</ref>
Ketika Belanda menginvasi Aceh dan berhasil menegakkan pemerintahan kolonial pada 1904, Aceh Utara ditetapkan sebagai sebuah (Kabupaten) ''Afdeeling'' yang dipimpin oleh Asisten Residen. Wilayah yang luas ini dinamakan sebagai ''Afdeeling Noord Kust Van Aceh'' (Kabupaten Aceh Utara). Afdeeling ini dibagi dalam 3 onderafdeeling (Kewedanaan) yang dikepalai seorang Countroleur (Wedana) yaitu: Onder Afdeeling Bireuen, Onder Afdeeling Lhokseumawe dan Onder Afdeeling Lhoksukon. Disamping itu pemerintah Hindia Belanda juga menetapkan beberapa Daerah Kekuasaan Ulee Balang yang memiliki pemerintahan sendiri terhadap daerah dan rakyatnya. Daerah ini dinamakan sebagai Zelf Bestuur yaitu
Selain Onder Afdeeling tersebut di Aceh Utara juga terdapat beberapa Daerah Ulee Balang (Zelf Bestuur) yang berhak memerintah sendiri terhadap daerah dan rakyatnya yaitu Ulee Balang Keureutoe, Geureugok, Jeumpa, dan Peusangan masing-masing Zelf Bestuur ini dipimpin oleh Ampon Chik.<ref>{{Cite web|url=http://yasirmaster.blogspot.com/2012/12/mengenal-aceh-utara-yang-dulu-disebut.html|title=Mengenal Aceh Utara yang Dulu Disebut Luhak|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072229/http://yasirmaster.blogspot.com/2012/12/mengenal-aceh-utara-yang-dulu-disebut.html|dead-url=no}}</ref>
Setelah masa kemerdekaan wilayah pemerintahan Aceh Utara dipertahankan pada wilayah yang pernah ditetapkan oleh Belanda. Berdasarkan Undang Undang Nomor I tahun 1957 dan [[Keputusan Presiden Indonesia]] Nomor 6 tahun 1959. Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 (tiga) Kewedanaan yaitu: Kewedanaan Bireuen terdiri atas 7 kecamatan, Kewedanan Lhokseumawe terdiri atas 8 Kecamatan, Kewedanaan Lhoksukon terdiri atas 8 kecamatan.<ref>{{Cite web|url=http://www.acehutara.go.id/page-sejarah-aceh-utara.html|title=Sejarah Aceh Utara|last=Utara|first=Pemerintah Kabupaten Aceh|website=Sejarah Aceh Utara|language=English|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20191001235234/http://www.acehutara.go.id/page-sejarah-aceh-utara.html|dead-url=yes}}</ref>
Baris 99:
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara}}
[[Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara]] atau juga dikenal dengan '''[[Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara|DPRK Aceh Utara]]''' merupakan lembaga [[legislatif]] [[Unikameral]] yang menjadi mitra kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Utara''',''' [[Aceh]]. Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Utara yang sebelumnya berada di Kota [[Kota Lhokseumawe|Lhokseumawe]], sekarang dipindahkan ke induk Ibukota Aceh Utara yang berada di Landing, [[Lhoksukon, Aceh Utara|Lhoksukon]].<ref>{{Cite web|url=http://portalsatu.com/read/news/ini-nama-nama-anggota-dprk-aceh-utara-yang-dilantik-29-wajah-baru-52205|title=Ini Nama-Nama Anggota DPRK Aceh Utara yang Dilantik, 29 Wajah Baru - PORTALSATU.com|website=portalsatu.com|language=id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072233/http://portalsatu.com/read/news/ini-nama-nama-anggota-dprk-aceh-utara-yang-dilantik-29-wajah-baru-52205|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://aceh.tribunnews.com/2019/09/03/ini-ketua-dan-wakil-sementara-dprk-aceh-utara-dan-agenda-yang-harus-dituntaskan|title=Ini Ketua dan Wakil Sementara DPRK Aceh Utara dan Agenda yang Harus Dituntaskan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-10-29|last=Jafaruddin|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072232/https://aceh.tribunnews.com/2019/09/03/ini-ketua-dan-wakil-sementara-dprk-aceh-utara-dan-agenda-yang-harus-dituntaskan|dead-url=no}}</ref>
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Aceh Utara}}
Baris 107:
{{:Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Aceh Utara}}
== Demografi ==
Komposisi penduduk berdasarkan etnis di Aceh Utara diisi oleh beberapa etnis yang terbesar adalah etnis Aceh, etnis Jawa, Gayo, Batak, dan Melayu. Mayoritas agama yang dianut adalah agama Islam hampir 99%, sedikit sekali non muslim dalam komposisi beragama masyarakat di Aceh Utara. Karena itu di wilayah Aceh Utara bahkan tidak menemukan satupun sarana rumah peribadatan selain masjid, mushala dan meunasah.<ref>{{Cite web|url=https://acehutarakab.bps.go.id/statictable/2018/01/31/532/3-2-jumlah-penduduk-kabupaten-aceh-utara-menurut-kecamatan-2012---2016-.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara|website=acehutarakab.bps.go.id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072231/https://acehutarakab.bps.go.id/statictable/2018/01/31/532/3-2-jumlah-penduduk-kabupaten-aceh-utara-menurut-kecamatan-2012---2016-.html|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.acehutara.go.id/page-demografi.html|title=Demografi|last=Utara|first=Pemerintah Kabupaten Aceh|website=Demografi|language=English|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20191002012646/http://www.acehutara.go.id/page-demografi.html|dead-url=yes}}</ref>
== Pendidikan ==
Baris 113:
=== Perguruan Tinggi di Aceh Utara ===
* [[Universitas Malikussaleh]] <ref>{{Cite web|url=http://www.unimal.ac.id/|title=Unimal|website=www.unimal.ac.id|language=en|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029073736/http://www.unimal.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* [[Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe|IAIN Malikussaleh]] <ref>{{Cite web|url=https://www.iainlhokseumawe.ac.id/|title=Beranda - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe|language=en-US|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190412065120/https://www.iainlhokseumawe.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Getsempena, Lhoksukon<ref>{{Cite web|url=https://stikesgetsempena.ac.id/|title=STIKes Getsempena Lhoksukon|last=admin|website=STIKes Getsempena Lhoksukon|language=id-ID|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029073733/https://stikesgetsempena.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* Sekolah Tinggi Agama Islam Jami`atul Tarbiyah, Lhoksukon<ref>{{Cite web |url=https://staijamitar.ac.id/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-10-29 |archive-date=2019-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072235/https://staijamitar.ac.id/ |dead-url=no }}</ref>
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah, Baktiya <ref>{{Cite web|url=https://sties-baktiya.ac.id/|title=STIES-BAKTIYA – SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH BAKTIYA|language=en-US|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072234/https://sties-baktiya.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
* Akademi Kesehatan Aceh Utara<ref>{{Cite web|url=http://akkesacehutara.ac.id/home.html|title=AKKES ACEH UTARA|website=akkesacehutara.ac.id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20191029072231/http://akkesacehutara.ac.id/home.html|dead-url=yes}}</ref>
== Ekonomi ==
Sebagian besar masyarakat Aceh Utara bekerja dibidang pertanian, tingginya angka pengangguran disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM membuat tidak banyak usaha jasa dan industri yang berkembang. Berbanding terbalik pada masa lalu ketika sektor migas menjadi primadona di Aceh Utara banyak masyarakatnya yang direkrut di perusahaan-perusahaan eksplorasi migas meski hanya menempati posisi-posisi rendahan. Seiring dengan berakhirnya era migas dan diperparah oleh konflik politik dan keamanan di Aceh, maka menurun pula sektor jasa dan industri yang berlokasi di Aceh Utara. Namun pada tahun 2017 Kabupaten Aceh Utara mendapat urutan pertama penduduk paling banyak miskin atau termiskin di Aceh, yakni mencapai 118.740 jiwa.<ref>{{Cite news|url=http://aceh.tribunnews.com/2018/02/24/aceh-utara-termiskin|title=Aceh Utara Termiskin|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2018-04-16|last=Hasyim|archive-date=2018-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20180417024122/http://aceh.tribunnews.com/2018/02/24/aceh-utara-termiskin|dead-url=no}}</ref>
=== Industri ===
Baris 140:
Aceh Utara adalah satu-satunya daerah di provinsi Aceh yang termasuk memiliki sarana transportasi paling lengkap. Bus umum antar kota antar provinsi melayani pengguna di jalan lintas Sumatra sepanjang hari dan malam. Bagi pengguna moda transportasi udara terdapat [[Bandar Udara Malikus Saleh]] yang berada di kecamatan Muara Batu. Bandara ini mulai ramai didarati pesawat terbang berbadan sedang yang mengangkut penumpang menuju [[Bandara Kuala Namu]] di Sumatra Utara. Untuk angkutan laut juga telah tersedia pelabuhan Krueng Geukueh yang dibangun sebagai pelabuhan industri dan sarana pengangkutan komoditas pertanian serta industri.
Kereta api juga telah tersedia sarananya di Aceh Utara, jalur rel kereta api jarak dekat telah menghubungkan antara kota Lhokseumawe dengan Kutablang,Bireuen saat ini telah beroperasi. Selain itu alat transportasi yang lazim digunakan masyarakat adalah becak mesin untuk penggunaan antar desa dalam jarak dekat juga tersedia bus mini yang mengangkut pengguna pada jarak jauh dan sedang. Alat transportasi alternatif lain adalah RBT atau Ojek yang melayani penumpang di pedesaan.<ref>{{Cite web|url=https://acehutarakab.bps.go.id/subject/17/transportasi.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara|website=acehutarakab.bps.go.id|access-date=2019-10-29|archive-date=2019-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20191023144050/https://acehutarakab.bps.go.id/subject/17/transportasi.html|dead-url=no}}</ref>
=== Transportasi Darat ===
Baris 150:
=== Transportasi Udara ===
# [[Bandar Udara Malikus Saleh]], di [[Pinto Makmur, Muara Batu, Aceh Utara|Pinto Makmur]] <ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/688363/bandara-malikussaleh-perlu-segera-diperluas|title=Bandara Malikussaleh perlu segera diperluas|last=Mukhlis|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|language=id-ID|access-date=2018-04-16|editor-last=Marboen|editor-first=Ade P|archive-date=2018-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20180417024306/https://www.antaranews.com/berita/688363/bandara-malikussaleh-perlu-segera-diperluas|dead-url=no}}</ref>
# [[Bandar Udara Lhok Sukon]] di Landing.
Baris 160:
# [[Stasiun kereta api|Stasiun Kereta Api]] [[Muara Batu, Aceh Utara|Krueng Mane]]
# [[Stasiun kereta api|Stasiun Kereta Api]] [[Keude Bungkaih, Muara Batu, Aceh Utara|Bungkaih]]
# [[Stasiun kereta api|Stasiun Kereta Api]] [[Keude Krueng Geukeuh, Dewantara, Aceh Utara|Krueng Geukuh]].<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/05/27/13415531/di-aceh-kereta-perintis-jadi-wisata-transportasi-untuk-anak|title=Di Aceh, Kereta Perintis Jadi Wisata Transportasi untuk Anak|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-10-29|editor-last=Rachmawati|last=Masriadi|archive-date=2019-09-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20190922122322/https://regional.kompas.com/read/2019/05/27/13415531/di-aceh-kereta-perintis-jadi-wisata-transportasi-untuk-anak|dead-url=no}}</ref>
== Referensi ==
|