Kota Lhokseumawe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Rescuing 9 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 34:
| nomor_polisi = BL ''xxxx'' N**
| kodepos = 24315 - 24375
| apbd = Rp 786.821.025.020,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
| pad = Rp 66.522.617.843,-<ref name="APBD 2018"/>
| dau = Rp 472.763.151.000,- ([[2020]])
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{increase}} 77,57 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] <small>(Resmi)</small><br/>[[Bahasa Aceh|Aceh]] (Dominan)
| agama = [[Islam]] 99,44%<br><br>- [[lain]] 0,05%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,09%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=22 Februari 2022|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| flora =
| fauna =
Baris 67:
Sebelum abad ke-20, negeri ini telah diperintah oleh Uleebalang Kutablang. Tahun 1903, setelah perlawanan pejuang Aceh terhadap penjajah Belanda melemah, Aceh mulai dikuasai dan dijajah Belanda. Lhokseumawe menjadi daerah taklukan dan mulai saat itu status Lhokseumawe menjadi ''Bestuur Van Lhokseumawe'' dengan ''Zelf Bestuurder'' adalah Teuku Abdul Lhokseumawe yang tunduk di bawah ''Aspiran Controeleur''. Di Lhokseumawe, berkedudukan juga Wedana serta Asisten Residen atau Bupati.
Pada dasawarsa kedua abad ke-20 itu, di antara seluruh daratan Aceh, Kota Lhokseumawe sebagai salah satu pulau kecil dengan luas sekitar 11 km² yang dipisahkan dengan [[Sungai Krueng Cunda]] diisi bangunan-bangunan Pemerintah Umum, Militer, dan Perhubungan Kereta Api oleh Pemerintah Belanda. Pulau kecil dengan desa-desa (Gampong) Kampung Keude Aceh, Kampung Jawa, Kampung Kutablang, Kampung Mon Geudong, Kampung Teumpok Teungoh, Kampung Hagu, Kampung Uteuen Bayi, dan Kampung Ujong Blang yang keseluruhannya baru berpenduduk 5.500 jiwa secara jamak di sebut Lhokseumawe. Bangunan demi bangunan mengisi daratan ini sampai terwujud embrio kota yang memiliki pelabuhan, pasar, stasiun kereta api dan kantor-kantor lembaga pemerintahan.<ref>{{Cite news|url=https://aceh.tribunnews.com/2014/01/26/lhokseumawe-kota-penuh-jejak-sejarah|title=Lhokseumawe, Kota Penuh Jejak Sejarah|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-10-24|last=Bakri|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142801/https://aceh.tribunnews.com/2014/01/26/lhokseumawe-kota-penuh-jejak-sejarah|dead-url=no}}</ref>
=== Masa Kemerdekaan ===
Baris 80:
Sejak Tahun 1988 gagasan peningkatan status Kotif Lhokseumawe menjadi Kotamadya mulai diupayakan sehingga kemudian lahir UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe tanggal 21 Juni 2001 yang ditandatangani Presiden RI Abdurrahman Wahid, yang wilayahnya mencakup tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat.
Pada tahun 2006, kecamatan Mura Dua mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Muara Dua dan Muara Satu sehingga jumlah kecamatan di Kota Lhokseumawe menjadi empat kecamatan.<ref>{{Cite web|url=https://www.lhokseumawekota.go.id/profile.php?id=1|title=.:: Pemerintah Kota Lhokseumawe ::.|website=www.lhokseumawekota.go.id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20190404123803/https://lhokseumawekota.go.id/profile.php?id=1|dead-url=no}}</ref>
== Geografi ==
Penggunaan lahan terbesar di Kota Lhokseumawe adalah untuk permukiman seluas 10 877 ha atau sekitar 60% dari luas yang ada. Kebutuhan lahan yang menonjol adalah untuk usaha kebun campuran 4.590 ha atau sekitar 25,35%, di samping untuk kebutuhan persawahan seluas 3 747 ha atau sekitar 21%. Untuk kebutuhan perkebunan rakyat telah dimanfaatkan seluas 749 ha atau sekitar 4% dan untuk lain–lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44504|title=UU No. 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe [JDIH BPK RI]|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142802/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44504|dead-url=no}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001 Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi [[kota]] dengan batas-batas wilayah:<ref>{{Cite web|url=http://www.dpr.go.id/jdih/index/id/333|title=J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat|last=RI|first=Setjen DPR|website=www.dpr.go.id|language=id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142801/http://www.dpr.go.id/jdih/index/id/333|dead-url=no}}</ref>
{{Batas USBT
|utara = [[Selat Malaka]]
Baris 222:
Jumlah sarana pendidikan umum yang ada di Kota Lhokseumawe sampai dengan tahun 2007, terdiri dari Taman Kanak – kanak 25 unit (swasta 24 unit), Sekolah Dasar sebanyak 59 unit, SLTP 15 unit serta SMU/SMK sebanyak 13 unit, Akademi/Perguruan Tinggi 10 unit.
Sarana pendidikan agama yang ada 8 unit Madrasah Ibtidaiyah (5 negeri dan 3 swasta), 6 unit Madrasah Aliyah (1 negeri dan 5 swasta). Di Kota Lhokseumawe memiliki 26 unit Pondok Pasantren dan 189 unit Balai Pengajian.<ref>{{Cite web|url=https://www.igi.or.id/lhokseumawe-dalam-kepompong-literasi-menuju-kota-pendidikan.html|title=LHOKSEUMAWE DALAM KEPOMPONG LITERASI MENUJU KOTA PENDIDIKAN {{!}} Ikatan Guru Indonesia|last=halim|language=id-ID|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142808/https://www.igi.or.id/lhokseumawe-dalam-kepompong-literasi-menuju-kota-pendidikan.html|dead-url=no}}</ref>
== Tempat ibadah ==
Baris 255:
Berdasarkan hasil penelitian [[Geologi]] Departemen Pertambangan dalam wilayah kawasan Kota Lhokseumawe terdapat bahan galian Golongan C berupa [[batu kapur]], tanah timbun dan [[pasir]]/kerikil. Di samping itu terdapat juga sumber daya alam berupa [[gas alam]] yang pengolahannya dilakukan oleh [[PT. Arun NGL]] Co. Sumber daya alam tersebut sudah dieksplorasi sejak tahun 1975 oleh Mobil Oil Indonesia Inc (sekarang [[ExxonMobil]]) di Kabupaten [[Aceh Utara]] yang selanjutnya dilakukan pengolahan untuk diekspor ke luar negeri, hasil pengolahan gas berupa ''condensat'' juga dimanfaatkan oleh Pabrik Aromatix yang dibangun tahun 1998 dan perusahan–perusahaan besar lainnya seperti pabrik pupuk.
[[PT. Kertas Kraft Aceh (KKA)|PT. Kertas Kraft Aceh(PT.KKA)]], [[Pupuk Iskandar Muda|PT. Pupuk Iskandar Muda]], [[ASEAN Aceh Fertilizer|PT. Asean Aceh Fertilizer]] dan [[ExxonMobil|EXXON Mobil]]–[[Arun]] berada di sekitar kota ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dari pabrik-pabrik besar yang dimiliki kota Lhokseumawe, namun tak juga mampu mengangkat derajat kehidupan sebagian besar penduduk asli Lhokseumawe dari bawah garis kemiskinan.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pjrq4w368|title=KEK Lhokseumawe Diharapkan Jadi Pusat Ekonomi Bagian Barat|date=2018-12-15|website=Republika Online|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142312/https://republika.co.id/share/pjrq4w368|dead-url=no}}</ref>
== Pariwisata ==
|