Dewi Sartika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
|spouse = Raden Kanduruhan Agah Suriawinata
}}
'''Raden Dewi Sartika''' ({{Lang-su|{{Sund|ᮛᮓᮦᮔ᮪ ᮓᮦᮝᮤ ᮞᮁᮒᮤᮊ}}|Radén Déwi Sartika}}<!-- Sistem penulisan aksara Sunda masih ada sedikit kendala dalam penulisan "Radén", yang tertulis "Rédan". -->; {{lahirmati|[[Cicalengka, Bandung]]|4|12|1884|[[Cineam, Tasikmalaya]]|11|9|1947}}) adalah seorang advokat dan tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Ia juga merupakan salah satu tokoh perempuan Indonesia paling terkenal. Ia diakui sebagai [[Pahlawan Nasional]] oleh Pemerintah [[Indonesia]] pada tahun [[1966]].
 
di [[Cicalengka, Bandung|Cicalengka]] pada 4 Desember 1884.<ref name="Aning65"/><ref>{{harvnb|Agustina|2009|p=41}}</ref> Ketika masih kanak-kanak, ia selalu bermain peran menjadi seorang guru ketika seusai sekolah bersama teman-temannya.<ref name="Aning65">{{harvnb|Aning S.|2005|p=65}}</ref><ref name="sudarmanto154">{{harvnb|Sudarmanto|2007|p=154}}</ref> Setelah ayahnya meninggal, ia tinggal bersama dengan pamannya. Ia menerima pendidikan yang sesuai dengan budaya Sunda oleh pamannya, meskipun sebelumnya ia sudah menerima pengetahuan mengenai budaya barat.<ref name="agustina42">{{harvnb|Agustina|2009|p=42}}</ref> Pada tahun 1899, ia pindah ke Bandung.<ref name="sudarmanto154"/>
 
Pada 16 Januari 1904, ia membuat sekolah yang bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910.<ref>{{harvnb|Aning S.|2005|pp=65–66}}</ref><ref name="ti">{{cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/657-dewi-pendidikan-dari-cicalengka |title=Dewi Pendidikan dari Cicalengka |work=tokohindonesia.com |accessdate=6 Januari 2011 |archive-date=2016-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160303214042/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/657-dewi-pendidikan-dari-cicalengka |dead-url=yes }}</ref> Ia mengajarkan para wanita membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama dan berbagai keterampilan. Pada tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu kemudian berkembang menjadi satu sekolah tiap kota maupun kabupaten pada tahun 1920.<ref name="agustina42"/> Pada September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.<ref name="agustina42"/>
 
Sekolah Raden Dewi berkembang dengan pesat. Namun, masa pendudukan Jepang membuat sekolah tersebut mengalami krisis keuangan dan peralatan.
 
Pasca kemerdekaan, kesehatan Dewi Sartika mulai menurun. Ketika terjadi [[Agresi Militer Belanda]] dalam masa [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|perang kemerdekaan]], ia terpaksa ikut mengungsi ke [[Tasikmalaya]]. Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di [[Cineam, Tasikmalaya|Cineam]] dan dimakamkan di sana. Setelah keadaan aman, makamnya dipindahkan ke Jalan Karang Anyar, Bandung.<ref name="agustina42"/><ref name="Aning66"/>
 
== Peninggalan ==
Nama Dewi Sartika digunakan sebagai nama jalan di mana sekolahnya berada.<ref name="Aning65"/>
 
== Penghargaan ==
Ia dianugerahi gelar [[Orde van Oranje-Nassau]] pada ulang tahun ke-35 Sekolah Kaoetamaan Isteri sebagai penghargaan atas jasanya dalam memperjuangkan pendidikan.<ref name="agustina42"/><ref name="Aning66">{{harvnb|Aning S.|2005|p=66}}</ref> Pada 1 Desember 1966, ia diakui sebagai [[Pahlawan Nasional]].<ref name="ti"/><ref name="Aning66"/>
 
== Kehidupan pribadi ==
Pada tahun 1906, ia menikah dengan Raden Kanduruhan Agah Suriawinata yang merupakan guru dari Sekolah Karang Pamulang.<ref name="agustina42"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Bibliografi ==
{{Commons category|Dewi Sartika}}
* {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=ijQ4vFcdpjAC |title=100 Great Women: Suara Perempuan yang Menginspirasi Dunia |first=Fenita |last=Agustina |publisher=Jogja Bangkit Publisher |location=Yogyakarta |year=2009 |isbn=978-602-8620-28-4 |ref=harv}}