Berawal saat Siti Hartinah terbangun akibat sakit jantung yang menimpanya, lalu ia dilarikan ke [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto|RSPAD Gatot Subroto]], [[Jakarta]]. Siti Hartinah [[Kematian|meninggal dunia]] pada Minggu, 28 April 1996, jam 05.10 WIB yang bertepatan dengan peringatan Hari Raya [[Idul Adha]] 1416 Hijriyah.<ref>{{Cite web|url=https://hot.grid.id/read/181738838/puluhan-tahun-berlalu-terungkap-misteri-penyebab-kematian-mantan-ibu-negara-tien-soeharto?page=all|title=Misteri Penyebab Kematian Mantan Ibu Negara Tien Soeharto|date=2019-05-27|website=hot.grid.id|language=id|access-date=2019-11-4}}</ref>
Keesokan harinya tepat pada 29 April 1996, sekitar pukul 14.30 WIB, Siti Hartinah dimakamkan di [[Astana Giri Bangun]], [[Jawa Tengah]]. Upacara pemakaman tersebut dipimpin oleh inspektur upacara yaitu Ketua [[DPR]]/[[MRP|MPR]] saat itu, [[Wahono]] dan Komandan upacara Kolonel Inf [[G. Manurung]], [[Komandan]] [[Brigade infanteriInfanteri 6|BrigifBrigade Ifanteri 6]] [[Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Kostrad]] saat itu.
Sedangkan sebelumnya saat pelepasan [[Penghormatan orang yang telah meninggal|almarhumah]], bertindak sebagai inspektur upacara, [[Letnan Jendral|Letjen]] [[TentaraAngkatan Bersenjata NasionalRepublik Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]]) [[Achmad Tahir]] dan Komandan Upacara Kolonel Inf [[Sriyanto Muntasram]], [[Grup 2/Sandi Yudha|Komandan Grup 2 Kopassus Kartasura]] zaman itu. Namun banyak rumor dan beberapa bocoran dari mantan Ajudan Soeharto dan mantan Pekerja rumah tangga bahwa Beliau meninggal dunia karena terkena peluru dari tembakan senjata Tommy Soeharto saat bertikai dengan kakak kandungnya Bambang Trihatmodjo, pada saat beliau melerai sayangnya peluru tembakan itu mengenai dada kiri beliau hingga meninggal dunia. Hal ini ditutupi dan tidak ter eksposterekspos ke publik (menimbulkan hoax).