Penyiaran internasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 40:
Penyiaran internasional dari Indonesia sudah dilakukan sejak akhir dekade 1940-an dengan hadirnya [[Voice of Indonesia]], siaran radio internasional dari [[Radio Republik Indonesia|RRI]]. Dahulu bernama ''Voice of Free Indonesia'', siaran ini pada mulanya menjadi media perjuangan saat meletusnya [[Revolusi Nasional Indonesia]].
Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran yang disahkan oleh [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR RI]] sempat mengamanatkan pembentukan dua Lembaga Penyiaran Pemerintah (LPP, ''bedakan dengan [[Lembaga Penyiaran Publik]]'') di bawah [[Departemen Penerangan]] yang menyediakan siaran internasional, masing-masing radio dengan nama Radio Siaran Internasional Indonesia (RSII) dan televisi dengan nama Televisi Siaran Internasional Indonesia (TSII).<ref>{{cite web |url=https://ngada.org/uu24-1997bt.htm |title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Penyiaran |website=tana ngada - database peraturan |accessdate=15 Mei 2021 |archive-date=2021-07-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210726155035/https://ngada.org/uu24-1997bt.htm |dead-url=yes }}</ref> RSII dan TSII berstatus LPP bersamaan dengan RRI dan [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]], namun keduanya tidak kunjung terwujud hingga [[Undang-Undang Penyiaran|UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran]] menggantikan UU Nomor 24 Tahun 1997 (belum ada sumber{{butuh rujukan}} yang mengaitkan Voice of Indonesia milik RRI dengan RSII). Dalam UU baru tersebut keduanya tidak lagi disebutkan.
Sejak 2003, [[KBR68H|KBR]] menyiarkan ''Asia Calling'', acara radio yang menyajikan informasi-informasi terkini dari kawasan regional Asia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. ''Asia Calling'' juga disiarkan oleh media-media di luar negeri, khususnya di Asia.<ref>{{cite web |last=Zabkie |first=Vivi S |year=2017 |title=Sembilan Fakta Soal KBR |url=https://kbr.id/kabar_bisnis/04-2017/sembilan_fakta_soal_kbr/89734.html |website=KBR |access-date=8 Agustus 2021}}</ref>
|