William James: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k pembersihan kosmetika dasar
Baris 4:
 
=== Fungsionalisme ===
Pemikiran psikologi sebagai ilmu dengan model [[strukturalisme]] [[Wilhelm Wundt]] ditolak oleh James dengan mengajukan model fungsionalisme.<ref>{{Cite journal|last=Muthmainnah|first=Lailiy|date=2017|title=Problem dalam Asumsi Psikologi Behaviors (Sebuah Telaah FIlsafat Ilmu)|url=https://media.neliti.com/media/publications/228536-problem-dalam-asumsi-psikologi-behaviori-592f3460.pdf|journal=Jurnal Filsafat|volume=27|issue=2|pages=174}}</ref> James merupakan salah satu perintis [[fungsionalisme]] yang dilandasi oleh pemikirannya yang berkaitan dengan pragmatisme. Tokoh lainnya ialah [[James Mckeen Cattell]] (1866–1944). Ia termasuk dalam kelompok [[sarjana]] psikologi di Amerika Serikat yang menolak pemikiran-pemikiran [[Wilhelm Wundt]] yang disebarluaskan oleh Edward B. Titchener(1867–1927). Pemikiran Wundt ditolak oleh para sarjana ini karena sifatnya dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan. Pemikiran fungsionalisme ini lebih mengutamakan mempelajari fungsi-fungsi jiwa dibandingkan dengan mempelajari strukturnya.<ref>{{Cite book|last=Saleh|first=Adnan Achiruddin|date=2018|url=http://repository.iainpare.ac.id/1262/1/Buku%20Pengantar%20Psikologi.pdf|title=Pengantar Psikologi|location=Makassar|publisher=Penerbit Aksara Timur|isbn=978-602-5802-10-2|pages=12-13|url-status=live}}</ref> James berpendapat bahwa tujuan akhir dari aktivitas kehidupan manusia dapat dipelajari melalui psikologi. Ini disebabkan karena ia berpendapat bahwa pertanyaan mengenai kegunaan aktivitas manusia merupakan dasar dari segala jenis gejala kejiwaan. Manusia memerlukan jiwa untuk keberlangsungan dan [[adaptasi]] di dalam kehidupannya.<ref>{{Cite book|last=Alizamar|date=2016|url=http://repository.unp.ac.id/21027/1/PSIKOLOSI%20PERSEPSI%202.pdf|title=Psikologi Persepsi dan Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan dan Desain Informasi|location=Yogyakarta|publisher=Media Akademi|isbn=978-602-74482-5-4|pages=7|url-status=live}}</ref>
 
=== Pragmatisme ===
Baris 15:
 
=== Teori kebenaran ===
William James menganut aliran modern pada [[pluralisme]] dalam menjelaskan tentang kebenaran. Ia meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak dan berlaku secara umum. Ia juga meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang dapat ada dengan sendirinya dan bersifat tetap. James berpendapat bahwa kebenaran tidak dapat lepas dari pengenalan yang dilakukan oleh [[akal]].<ref>{{Cite book|last=Aprita, S., dan Adhitya, R.|date=2020|url=http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/10854/1/Filsafat%20Hukum.pdf|title=Filsafat Hukum|location=Depok|publisher=Rajawali pers|isbn=978-623-231-448-1|pages=184|url-status=live}}</ref> Pendapat ini dilandasi oleh sifat pengalaman yang selalu berubah-ubah di setiap waktu. Pengalaman dapat mengalami perubahan dalam memandang kebenaran dari sesuatu hal. Suatu kebenaran dari suatu pengalaman sebelumnya, dapat memperoleh koreksi dari pengalaman berikutnya.<ref>{{Cite book|last=Waris|date=2014|url=http://repository.iainponorogo.ac.id/170/1/pengantar%20filsafat.pdf|title=Pengantar Filsafat|location=Ponorogo|publisher=STAIN Po Press|editor-last=Rofiq|editor-first=Ahmad Choirul|pages=67|url-status=live}}</ref> Pemikirannya ini menolak adanya nilai kelengkapan dan kecukupan dalam suatu fakta, perbuatan maupun kekuasaan. Ia mendasarkan segala tindakan berdasarkan pengalaman dan tidak menganggap akal memiliki peran di dalam tindakan. Pemikirannya ini menghasilkan suatu kemungkinan dan keterbukaan pemikiran selain dari dogma, kepalsuan atau prasangka akhir mengenai kebenaran.<ref>{{Cite book|last=Aburaera, S., Muhadar, dan Maskun|date=2017|url=https://jdih.situbondokab.go.id/barang/buku/Filsafat%20Hukum%20Teori%20%20Praktik%20by%20Prof.%20Dr.%20Sukarno%20Aburaera,%20S.H.,%20Prof.%20Dr.%20Muhadar,%20S.H.,%20M.Si.,%20Maskun,%20S.H.,%20LL.M.%20(z-lib.org).pdf|title=Filsafat Hukum: Teori dan Praktik|location=Jakarta|publisher=Kencana|isbn=978-602-9413-94-6|pages=137|url-status=live}}</ref>
 
=== Teori kebutuhan ===
Baris 21:
 
=== Pengalaman keagamaan ===
James menganggap pengalaman [[Agama|keagamaan]] sebagai suatu [[fenomena]] yang tidak dapat diabaikan. Ia mengkaji pengalaman keagamaan melalui penolakan terhadap pemikiran materialisme medis yang tidak menerima keberadaan pengalaman keagamaan sebagau suatu hal yang bersifat objektif dan unik. James berpendapat bahwa kesadaran mistik yang bersifat personal dan unik menjadi dasar bagi pengalaman keagamaan. Pemahaman keagamaan ini dapat dicapai menggunakan filsafat melalui pembentukan asas-asas umum. Ia menjadikan persoalan keagamaan sebagai bagian dari kajian psikologi.<ref>{{Cite journal|last=Komarudin|date=2012|title=Pengalaman Bersua Tuhan: Prespektif William James dan al-Ghazali|url=https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1907/1/Komaruddin-Bersua_Tuhan.pdf|journal=Walisongo|volume=20|issue=2|pages=471-472}}</ref>
 
James meyakini bahwa agama berperan penting bagi kesehatan jiwa manusia dan daapt digunakan untuk terapi penyakit kejiwaan. Ia berpendapat bahwa manusia dapat menanggun beban kehidupannya karena adanya keimanan kepada [[Tuhan]]. Agama juga dapat mengurangi keresahan manusia terhadap persoalan kehidupannya. James menganggap agama sebagai suatu kekuatan yang luar biasa.<ref>{{Cite journal|last=Hairina|first=Yulia|date=2018|title=Konseling Qur'ani: Suatu Model Pendekatan Konseling untuk Mengatasi Gangguan Depresi|url=https://fkip.uniska-bjm.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/161-167-FULL-PAPER-YULIA-HAIRINA.pdf|journal=Seminar Nasional dan Workshop Bimbingan dan Konseling 2018|pages=164}}</ref>
Baris 28:
 
=== ''The Principles of Psychology'' ===
''The Principles of Psychology'' awalnya ditulis oleh William James pada tahun 1890 dengan tujuan untuk mencari faktor penentu dari salah satu [[perilaku sosial]] yaitu [[kebiasaan]]. Ia menemukan bahwa faktor penentu ini adalah peniruan.<ref>{{Cite book|last=Krech, D., dkk.|date=1996|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2826/1/Individu%20dalam%20masyarakat%20buku%20teks%20mengenai%20psikologi%20sosial.pdf|title=Individu dalam Masyarakat: Buku Teks Mengenai Psikologi Sosial|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=979-459-651-5|pages=7|translator-last=Rochmah, S., dkk.|trans-title=Individu in Society: A Textbook of Social Psychology|url-status=live}}</ref> Padat tahun 1907, William James mempublikasikan karyanya ini dengan memuat gagasan-gagasannya yang penting tentang [[psikologi sosial]] dari sudut pandang sosiologi. Ia menjelaskan pemikirannya menggunakan pendekatan psikologi sosial kritis. James memberikan penjelasan tentang perilaku manusia menggunakan teori aliran kesadaran. Ia mengemukakan bahwa emosi, perasaan, khayalan, dan ide ada pada tingkatan yang sama. Tingkatan ini dinamakannya sebagai ketidaksadaran. Kemudian ia mengartikan “kesadaran” sebagai sesuatu yang disebabkan oleh emosi, perasaan, khayalan, dan ide yang menimbulkan pengenalan akan sesuatu hal. James menyebut ketidaksadaran sebagai transitivitas, sedangkan kesadaran sebagai substantivitas.<ref>{{Cite journal|last=Soeparno|first=Koentjoro|date=2011|title=Social Psychology: The Passion of Psychology|url=https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/download/11544/8610|journal=Buletin Psikologi|volume=19|issue=1|pages=19|issn=}}</ref>
 
== Tokoh yang dipengaruhi ==
Baris 38:
 
=== Psikologi pendidikan ===
William James merupakan ahli psikologi dan filsuf penganut fungsionalisme. Ia menjadi salah satu tokoh yang mengembangkan psikologi generasi pertama. Pengembangan psikologi ini diawali dari pekerjaannya sebagai pengajar fisiologi dan [[anatomi]] di Universitas Harvard pada tahun 1872. Kedua bidang ini kemudian dijadikannya sebagai landasan dalam pengembangan psikologi. James khususnya mengkaji tentang psikologi pendidikan. Ia berpendapat bahwa psikologi pendidikan memiliki peran yang terpenting dalam mengarahkan hasil dari belajar yaitu perilaku dan [[kebiasaan]]. Selain itu, ia meyakini bahwa kehidupan nyata merupakan dasar bagi belajar yang baik.<ref>{{Cite book|last=Habibi|date=2013|url=http://repository.wiraraja.ac.id/1518/27/Habibi%20Dok%20HKI.pdf|title=Pengantar Teori Belajar|location=Sumenep|publisher=Unija Press|isbn=978-602-19681-5-4|pages=66-67|url-status=live}}</ref>
 
Dalam pendekatan pembelajaran, William James menggunakan pendekatan [[konstruktivisme]].<ref>{{Cite book|last=Suralaga|first=Fadhila|date=2021|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55466/1/PSIKOLOGI%20PENDIDIKAN.pdf|title=Psikologi Pendidikan: Implikasi dalam Pembelajaran|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-623-231-827-4|pages=6-7|url-status=live}}</ref> Gagasan pemikirannya bagi psikologi pendidikan berkaitan dengan pentingnya mengkaji proses belajar-mengajar untuk meningkatkan [[mutu pendidikan]]. James juga memberikan gagasan bahwa wawasan pemikiran dapat diperluas dengan pengajaran yang pengetahuannya lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pemahaman. Rekomendasi untuk gagasannya ini ditujukan bagi pemikiran [[anak]].<ref name=":0" /> James juga meyakini bahwa faktor utama yang menentukan keaktifan belajar seseorang adalah minat belajarnya.<ref>{{Cite journal|last=Darwis dan Tuah, S.|date=2019|title=Penerapan Media Interaktif pada Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Minat Belajar Fisika Siswa SMA|url=http://digilib.unimed.ac.id/38535/3/ATP%2003.pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED|pages=27}}</ref>
 
=== Progresivisme ===
Baris 47:
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Pragmatisme]]
[[Kategori:Filsuf Abad ke-20]]