Suku Azumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k pembersihan kosmetika dasar
 
Baris 30:
Azumi no Hirafu, salah seorang suku Azumi, ditunjuk sebagai Jenderal Besar ketika sang kaisar melihat Azumi bersama sekelompok pria berenang menuju kapalnya di perairan Jepang. Orang-orang ini mengenakan tanduk rusa di kepala, dan datang seperti kawanan [[rusa]] yang muncul dari dasar laut. Dalam kepercayaan [[Shinto|Shintō]], rusa diyakini sebagai pembawa pesan spiritual, atau secara khusus 'utusan dewa'. Di [[Nara, Nara|Nara]], bekas ibu kota Jepang, kepercayaan terhadap rusa terus berlanjut, di mana lebih dari seribu rusa bebas berkeliaran di [[Kuil Agung Kasuga]], yang mana hal ini terkait dengan pemujaan ''[[Kami (mitologi)|kami]]'' serta penghormatan pada keturunan Azumi.<ref>{{Cite web|title=Dealing with Japan's Sacred Deer|url=https://www.patheos.com/blogs/pagantama/2017/08/05/japans-sacred-deer/|last=Manson|first=M|date=5 Agustus 2017|website=Patheos}}</ref>
 
Sebelum berlayar, orang Azumi kerap melakukan pemujaan kepada dewa laut agar sang dewa membantu mereka dalam membangun kekuasaan di berbagai wilayah. Namun, ketika mereka menghadapi kekalahan di Teluk Hakunsonko pada tahun 633, Azumi no Hirafu, bersama dengan anggota suku Azumi lainnya menyebar ke berbagai wilayah di Jepang, meninggalkan tanah air mereka di Kyūshū.<ref name=":02"/> Dalam perjalanan ini, mereka terlibat dalam kegiatan dan kebiasaan lain. Mereka mulai bekerja menyiapkan hidangan untuk keluarga istana, atau dikenal sebagai "Saba". Di bawah sistem hukum Jepang ''[[Ritsuryō]]'', mereka terafiliasi dengan Kementerian Rumah Tangga dan memiliki tugas untuk menyiapkan dan mencicipi makanan untuk kaisar,<ref name=":6">{{Cite book|last=Grapard|first=A. G.|title=The Protocol of the Gods: a study of the Kasuga Cult in Japanese History|publisher=University of California Press|year=1992|isbn=0520910362|location=Berkeley|pages=270}}</ref> hal ini karena Azumi dahulu ikut serta menyediakan hasil laut ke Jepang. Suku Azumi menjadi terkenal karena mengkhususkan diri dalam penyajian hidangan kekaisaran karena ini merupakan bagian dari tanggung jawab yang diberikan kepada mereka oleh pemerintah.<ref name=":602" /><ref name=":026" />
 
Meskipun beberapa orang Azumi tinggal dan melanjutkan kehidupan tradisional sebagai suku laut,<ref name=":02"/> mereka yang memutuskan untuk meninggalkan kehidupan maritim banyak yang pindah ke pulau kecil Shinshu, di mana mereka mulai hidup sebagai petani. Selama masa ini, meskipun mereka tidak lagi melaut, mereka masih mempertahankan hubungan mereka dengan leluhur dengan berdoa secara teratur kepada dewa Isora, mengucap syukur atas air yang mengalir dari Pegunungan Kamikōchi yang menjadi sumber irigasi untuk tanaman mereka.<ref name=":5" />
Baris 41:
 
== Asal usul ==
Menurut beberapa sejarawan Jepang, Azumi adalah [[suku bangsa Austronesia]] yang berkerabat dengan [[suku Hayato]].<ref name=":02"/><ref>{{Cite web|title=蝦夷とアテルイ|url=http://masakawai.suppa.jp/encartaAA/bunka/emisi/emisi.html|website=masakawai.suppa.jp}}</ref><ref name=":02"/> Mereka berhubungan pertama kali dengan Kekaisaran Jepang sejak zaman Yamato, dengan menyediakan jalur perdagangan maritim ke ibu kota dan memengaruhi kebijakan istana dalam bidang militer dan diplomatik di dunia maritim.<ref name=":02" /> Beberapa orang Azumi bermigrasi lebih jauh ke pedalaman, menetap di tempat yang sekarang dikenal sebagai Lembah Azumino di [[Prefektur Nagano]].<ref>{{Cite web|title=Explore Azumino! - Hotaka Shrine|url=https://www.azumino-e-tabi.net/en/sightseeing/hotaka-shrine|website=Explore Azumino!|language=en-US}}</ref> Mereka juga menyebar menuju ibu kota kekaisaran, menetap di [[Provinsi Settsu]] di tempat yang sekarang bernama [[Prefektur Osaka|Osaka]].<ref>{{Cite book|last1=Hōga|first1=Toshio|title=Wani shi : chūgoku kōnan kara kita watatsumizoku no nagare|last2=宝賀寿男|publisher=Aogakishuppan|year=2012|isbn=978-4-434-16411-8|language=ja|oclc=779877582}}</ref> Sisa-sisa budaya Azumi juga ditemukan di Pulau Awaji di [[Prefektur Hyōgo]].<ref>{{Cite web|last=Yamada|first=Sohei|title=The Spaciality of Awaji Island: A Essay regarding the Place of Gossa-Kaito Archaeological Site and Environs|url=http://www.gossa-walking-museum.net/en/about_gossa/spaciality.html|website=Gossa Walking Museum}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Suku Azumi memegang teguh kepercayaan terhadap dewa yang akan memandu pelayaran di lautan jika mereka berdoa kepadanya sebelum melaut. Dewa ini, yang dikenal sebagai 'Azumi no Isora' menjadi pusat kepercayaan suku Azumi dan dipercaya berkuasa atas perairan Jepang.<ref name=":02"/>