Selawat Tarhim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k pembersihan kosmetika dasar
Baris 6:
Bacaan tersebut ditulis dan dilantunkan pertama kali oleh [[Mahmud Khalil Al-Hussary|Syaikh Mahmud Khalil Al Hussary]] pada tahun 1959, saat ia berkunjung ke Indonesia. Bacaan ini memiliki durasi 6 menit dan dilantunkan oleh al-Hussary dengan suara yang khas, lembut, tenang, tetapi bernyawa, sehingga membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa tenang dan haru, terutama apabila diperdengarkan di waktu menjelang azan subuh.<ref name=":0">{{Cite web|date=2018-04-14|title=Menelusuri Jejak Shalawat Tarhim|url=https://republika.co.id/share/p75wj3282|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|date=2018-04-14|title=Lantunan Syahdu Shalawat Tarhim, dari Kairo Hingga Solo|url=https://republika.co.id/share/p75jzm282|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-11-28}}</ref>
 
Ia merekam bacaan salawat tersebut di [[Lokananta]], Surakarta. Namun tidak ada kepastian di mana al-Hussary melakukan perekaman selawat ini meskipun banyak yang berpendapat bahwa selawat ini direkam di studio tersebut. Setelah Lokananta memiliki piringan hitam yang berisikan bacaan tersebut, rekaman dari piringan hitam tersebut digandakan untuk dikirim ke Radio Yasmara AM Surabaya agar disiarkan setiap menjelang azan subuh, sehingga bacaan ini mulai dikenal oleh seluruh masyarakat dan hingga sekarang selawat tersebut diperdengarkan menjelang azan lima waktu, terutama azan subuh. Hingga sekarang, Radio Yasmara AM Surabaya yang mengudara di 1152 &nbsp;kHz itu masih tetap menyiarkan lantunan Shalawat Tarhim setiap menjelang azan subuh.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Penggunaan ==
Baris 17:
 
{{Salat}}
 
[[Kategori:Selawat]]
[[Kategori:Azan dan ikamah]]