Pembunuhan Ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 23:
Ali dibunuh oleh Abdurrahman bin 'Amr bin Muljam al-Muradi, seorang [[Khawarij]] dari [[Mesir]]. Ibnu Muljam berasal dari suku Himyar dari pihak ayah tetapi termasuk di antara Murad karena kekerabatan keibuannya. Yang terakhir bersekutu dengan [[Kindah (suku)|suku Kindah]]. Dia telah memasuki Kufah dengan niat membunuh Ali untuk membalaskan dendap rekan-rekannya yang tewas pada [[Pertempuran Nahrawan]].<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=308}}</ref>
 
Menurut [[ath-Thabari]], Ibnu Muljam bertemu di Kufah sekelompok dari suku Taim ar-Ribab yang sedang berduka atas kematian sepuluh anggota suku mereka di Nahrawan. Di antara mereka ada seorang wanita bernama Quttaam, yang membuat Ibnu Muljam terkesan. Ketika Ibnu Muljam melamarnya, dia dilaporkan setuju dengan syarat bahwa hadiah pernikahannya termasuk pembunuhan Ali. Dia juga mengatur agar anggota sukunya, Wardan, membantu Ibnu Muljam dalam misinya. Sementara itu, Wardan meminta bantuan Shabib bin Bujra. Malam sebelum pembunuhan, para konspirator menempatkan diri mereka di seberang pintu tempat Ali akan memasuki masjid.<ref name=":0">{{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021b}}</ref>
 
Pada hari Jumat tanggal 19 (atau 17) Ramadhan, Ali tiba di masjid untuk memimpin [[salat Subuh]].<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=308}}. {{Harvtxt|Nasr|Afsaruddin|2021}}. {{Harvtxt|Poonawala|1982}}</ref> Ibnu Muljam menyerang dan melukai Ali di ubun-ubun kepalanya dengan pedang beracun setelah Ali membacakan ayat-ayat dari ''[[surah al-Anbiya']]'' sebagai bagian dari salat.<ref>{{Harvtxt|Cook|2007|pp=54}}. {{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021b}}. {{Harvtxt|Gleave|2021}}</ref> Pedang Shabib, meleset dari Ali dan dia melarikan diri lalu hilang di antara kerumunan. Wardan juga melarikan diri ke rumahnya, namun dia dibunuh oleh kerabatnya, Abdullah bin Najaba bin Ubayd, setelah mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut. Ibnu Muljam ditangkap oleh seorang [[Bani Hasyim|Hasyimiyah]] al-Mughirah bin Naufal bin al-Harits.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=309}}</ref>