Perdamaian (majalah di Padang Panjang): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{one source}}
{{Infobox magazine
{{Italic title}}'''''Perdamaian''''' adalah majalah berbahasa Indonesia yang terbit pada 1929 di [[Padang Panjang]], [[Sumatra Barat]]. Majalah ini diterbitkan oleh ''Hoofdbestuur'' [[Sumatera Thawalib|Sumatera Thawalib Padang Panjang]] dan kantor redaksinya beralamat di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. ''Perdamaian'' menegaskan dirinya hanya menyuarakan pendidikan. Meski demikian, redaksinya tetap menunjukkan sikap terhadap kebijakan pemerintah kolonial yang menyangkut pendidikan, seperti menolak kebijakan [[Ordonansi Guru]] dan [[Ordonansi Sekolah Liar|Sekolah Liar]]. Penerbitan ''Perdamaian'' berlangsung singkat, yakni empat edisi dari 10 Januari sampai Maret 1929.<ref name=":0">{{Cite web |url=https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/download/81/73 |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-13 |archive-date=2019-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190925080821/https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/download/81/73 |dead-url=yes }}</ref>
 
| title = Perdamaian
Gagasan menerbitkan ''Perdamian'' berawal dari pertemuan delegasi Thawalib Padang Panjang di Parabek, Bukittinggi pada 21 Januari 1928. Sebelumnya, Thawalib pernah menerbitkan tiga majalah. Pada 1918, ketika pertama kali berdiri, Thawalib menerbitkan ''[[Al-Munir Al-Manar]]'' di bawah pimpinan [[Zainuddin Labay El Yunusy|Zainuddin Labay el-Yunusy]]. Pada 1923, muncul dua majalah berhaluan komunis, yakni ''[[Djago! Djago!]]'' dan ''[[Pemandangan Islam]]'' yang masing-masing digawangi oleh [[Ahmad Khatib Datuk Batuah|Datuk Batuah]] dan [[Natar Zainuddin]]. Berbeda dengan tiga majalah pendahulunya, ''Perdamaian'' memilih fokus dengan isu pendidikan alih-alih politik.<ref name=":0" />
 
| image_file =
| image_caption = Majalah Perdamaian
| frequency = 3
| founder = Hoofdbestuur Sumatera Thawalib
| company = Perdamaian
| publisher = Redaksi Perdamaian
| editor = Zainuddin Labay El Yunusy, Ahmad Khatib Datuk Batuah, Natar Zainuddin
| editor_title = Pemimpin redaksi
| firstdate = 1918
| relaunched = 1929
| finalnumber = -
| country = Indonesia
| language = Indonesia
| based = -
}}{{Italic title}}'''''Perdamaian''''' adalah majalah berbahasa Indonesia yang terbit pada 1929 di [[Padang Panjang]], [[Sumatra Barat]]. Majalah ini diterbitkan oleh ''Hoofdbestuur'' [[Sumatera Thawalib|Sumatera Thawalib Padang Panjang]] dan kantor redaksinya beralamat di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. ''Perdamaian'' menegaskan dirinya hanya menyuarakan pendidikan. Meski demikian, redaksinya tetap menunjukkan sikap terhadap kebijakan pemerintah kolonial yang menyangkut pendidikan, seperti menolak kebijakan [[Ordonansi Guru]] dan [[Ordonansi Sekolah Liar|Sekolah Liar]]. Penerbitan ''Perdamaian'' berlangsung singkat, yakni empat edisi dari 10 Januari sampai Maret 1929.<ref name=":0">{{Cite web |url=https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/download/81/73 |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-13 |archive-date=2019-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190925080821/https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/download/81/73 |dead-url=yes }}</ref>
 
Gagasan menerbitkan ''PerdamianPerdamaian'' berawal dari pertemuan delegasi Thawalib Padang Panjang di Parabek, Bukittinggi pada 21 Januari 1928. Sebelumnya, Thawalib pernah menerbitkan tiga majalah. Pada 1918, ketika pertama kali berdiri, Thawalib menerbitkan ''[[Al-Munir Al-Manar]]'' di bawah pimpinan [[Zainuddin Labay El Yunusy|Zainuddin Labay el-Yunusy]]. Pada 1923, muncul dua majalah berhaluan komunis, yakni ''[[Djago! Djago!]]'' dan ''[[Pemandangan Islam]]'' yang masing-masing digawangi oleh [[Ahmad Khatib Datuk Batuah|Datuk Batuah]] dan [[Natar Zainuddin]]. Berbeda dengan tiga majalah pendahulunya, ''Perdamaian'' memilih fokus dengan isu pendidikan alih-alih politik.<ref name=":0" />
 
Hoofdbestuur Sumatera Thawalib sebagai penanggung jawab ''Perdamaian'' mengusung warna berbeda dalam memberitakan persoalan pendidikan kepada pembacanya. Mulai dari pentingnya pendidikan untuk anak bangsa, fungsi guru di sekolah, hingga mengulas pepatah-petitih Minangkabau. Ordonansi Guru dan Sekolah Liar hingga pengadilan terhadap guru-guru Thawalib yang dituduh melawan kebijakan pemerintah turut menjadi titik perhatian majalah ''Perdamaian''.<ref name=":0" />