Kabupaten Lumajang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wyanjana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k penambahan alur waktu pemerintahan Lumajang pada abad ke 17
Baris 113:
 
Wilayah Lumajang kembali disebut-sebut dalam Kitab [[Negarakertagama]] ketika Raja [[Hayam Wuruk]] melakukan perjalanan keliling wilayah timur Majapahit pada tahun 1359 M; kala itu wilayah ini sudah dikuasai kembali oleh Majapahit.<ref>{{aut|Muljana, S.}} 2006. ''op.cit.'': 1-10.</ref> Nama Lumajang (atau, dalam versi aslinya: Lamajang) ini mengacu pada satu wilayah yang luas di pojok timur ([[bahasa Belanda|Bld.]]: ''Oosthoek'') [[Jawa Timur]], di mana termasuk pula di dalamnya wilayah kuno Pajarakan di sekitar [[Kraksaan, Probolinggo]] sekarang.<ref>{{aut|Krom, N.J.}} 1914. De eigennamen in den Nâgarakŗtâgama. ''Tijdschrift voor de Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde, uitgegeven door het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen''. Deel '''LVI''': 250. Batavia: Albrecht & Co.</ref>
 
Pada abad ke 17 Lumajang dikuasai oleh keluarga Untung Suropati. Salah satu penguasanya yaitu Adipati Kertonegoro memerintah Lumajang di kawasan perbentengan Kutorenon. Cucu Untung Suropati itu terkenal sangat anti VOC. Permintaan untuk menyerahkan diri kepada VOC ditolaknya mentah-mentah sehingga Lumajang ditaklukkan dan perbentengannya diratakan dengan tanah pada bulan Juni tahun 1767.
 
Pada masa penjajahan Belanda, pada tahun 1882 wilayah Lumajang berstatus Distrik (setingkat [[kecamatan]]) yang dipimpin oleh seorang Wedana. Kemudian pada tahun 1886 statusnya dinaikkan menjadi ''Afdeeling'' (setingkat [[kabupaten]]), kepala pemerintahannya adalah seorang Patih Afdeeling. Tahun 1929 sistem pemerintahan di Lumajang dinaikkan lagi statusnya menjadi Kabupaten, dengan kepala pemerintahannya seorang Bupati.