| Winning_team = [[Red Bull Racing]]-[[Red Bull Powertrains|RBPT]]
| Winning_time = 1:36:42.773
| Second = {{flagicon|GBR}} [[George Russell (pembalap)|George Russell]]
| Second_team = [[Mercedes-Benz di Formula Satu|Mercedes]]
| Second_time = +4.071
=== Sirkuit asli ===
Kota [[Zandvoort]] terletak di pantai [[Laut Utara]] [[Belanda]] [[Utara]], dekat dengan kota [[Belanda]], yaitu [[Amsterdam]].<ref name="grand">{{Cite web|url=https://www.grandprix.com/gpe/cir-075.html|title=Grand Prix Circuits: Dutch Motor Racing|website=www.grandprix.com|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20020203141635/https://www.grandprix.com/gpe/cir-075.html|archive-date=3 February 2002|access-date=23 January 2020}}</ref> Ada sebuah balapan kecil di sebuah [[sirkuit jalan raya]] di kota pada tahun 1930-an, tetapi selama invasi [[Jerman]] ke [[Belanda]], sebuah jalan lurus dibangun melalui bukit pasir untuk [[Jerman]] mengadakan parade kemenangan. Jalan tersebut kemudian dihubungkan dengan jalan lain yang membuka akses posisi pertahanan pantai.<ref name="grand"/>
Setelah perang berakhir, beberapa jalan ini diperlebar dan dihubungkan satu sama lain dan sirkuit balapan dirancang, bukan seperti yang dikatakan legenda oleh [[John Hugenholtz]], melainkan oleh sekelompok pejabat dari Royal Dutch Motorcycle Association, dengan saran dari [[Bentley Boy Sammy Davis]], yang telah berhasil memenangkan ajang [[Le Mans 24 Jam]] pada tahun [[1927]]. Balapan pertama berlangsung pada tahun {{F1|1950}}.<ref name="grand"/> Edisi tersebut, bersama dengan acara tahun {{F1|1951}}, diadakan sebagai balapan non-kejuaraan [[Formula Satu]], dengan [[Louis Rosier]] yang berhasil memenangkan kedua balapan pada tahun tersebut.
Tahun {{F1|1952}} adalah tahun di mana Grand Prix Belanda menjadi bagian dari Kejuaraan Dunia [[Formula Satu]] [[Grand Prix F1 Belanda 1952|ketiga]]; balapan ini dan [[Grand Prix F1 Belanda 1953|balapan tahun berikutnya]] berhasil dimenangkan oleh pembalap asal [[Italia]], yaitu [[Alberto Ascari]]. Balapan ini tidak diadakan pada tahun {{F1|1954}} karena kekurangan uang untuk mengadakan balapan,<ref>{{Cite web|url=https://forums.autosport.com/topic/63822-grands-prix-which-were-cancelled/|title=Grands Prix which were cancelled - The Nostalgia Forum|website=The Autosport Forums|access-date=23 January 2020}}</ref> dan pada tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1955|1955]], terlihat lagi demonstrasi dominasi tim [[Mercedes-Benz]], dengan [[Juan Manuel Fangio]] dari [[Argentina]] dan [[Stirling Moss]] dari [[Inggris]] yang berhasil mendominasi jalannya balapan; Moss mengikuti Fangio dengan cermat. Balapan tahun {{F1|1956}} dan {{F1|1957}} dibatalkan karena tampaknya kekurangan uang, yang secara tidak langsung disebabkan oleh [[Krisis Suez]] [[1956]]–[[1957]]. [[Grand Prix F1 Belanda 1958|Grand Prix Belanda 1958]] berhasil dimenangkan oleh Moss di dalam sebuah mobil [[Vanwall]]. [[Grand Prix F1 Belanda 1959|Grand Prix Belanda 1959]] melihat pembalap asal [[Swedia]], yaitu [[Jo Bonnier]], berhasil memenangkan satu-satunya balapan Kejuaraan Dunia [[FIA]] [[Formula Satu]] untuknya, dan [[Grand Prix F1 Belanda 1960|Grand Prix Belanda 1960]] melihat [[Dan GurneyGurney]] mengalami kecelakaan dan seorang penonton tewas; perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh [[Jack Brabham]] di dalam sebuah mobil [[Cooper]].
Dari tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1963|1963]] hingga tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1965|1965]], pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Jim Clark]], berhasil memenangkan [[Grand Prix F1 Belanda 1964|ketiga acara tersebut]], dan tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1967|1967]] melihat pengenalan mobil [[Lotus 49]] dengan mesin [[Ford]]-[[Cosworth]] DFV terbarunya. DFV berhasil menang pada debutnya, dengan Clark yang mengemudikan mobil tersebut; mesin ini menjadi mesin yang paling sukses, dan banyak digunakan di antara tim swasta hingga tahun {{F1|1985}}. [[Grand Prix F1 Belanda 1970|Balapan pada musim 1970]] melihat penerus 49, yaitu 72, berhasil menang secara menyeluruh, dengan [[Jochen Rindt]] yang berada di belakang kemudi mobil. Namun, tragedi terjadi selama balapan ini berlangsung: pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Piers Courage]], yang mengemudi untuk [[Frank Williams]], menabrak dengan keras di dekat tikungan Tunnel Oost yang terkenal cepat setelah sebuah roda terlepas dan mengenai kepalanya, yang menewaskannya. Mobil tersebut, dengan Courage yang masih berada di dalam mobilnya, kemudian terbakar dan terbakar habis. [[Grand Prix F1 Belanda 1971|Balapan pada musim 1971]] menampilkan [[Jacky Ickx]] berhasil menang di dalam mobil [[Scuderia Ferrari|Ferrari]], setelah pertarungan yang seru dengan Pembalap asal [[Meksiko]], yaitu [[Pedro Rodriguez]], di [[BRM]] dalam kondisi basah kuyup. Tidak ada balapan pada tahun {{F1|1972}}. Pada awalnya, balapan ini ada di kalender pada [[Formula Satu musim 1972|tahun itu]]. Namun, para pembalap menolak untuk balapan di [[Zandvoort]], karena fasilitas dan juga kondisi sirkuit yang sudah ketinggalan zaman dengan balapan [[Daftar Grand Prix Formula Satu|Grand Prix]] pada saat itu.
===Sirkuit yang dikembangkan kembali===
[[Sirkuit Zandvoort]] telah dimodifikasi secara ekstensif selama absen dari kalender [[Daftar Grand Prix Formula Satu|Grand Prix]]. Sirkuit itu telah dilapisi dengan Armco dan mobil-mobil terlindung dari bukit pasir dan rintangan sisi trek. Pit yang baru dibangun, dan sirkuit juga melihat ''chicane'' ditempatkan di depan Bosuit, tikungan berkecepatan sangat tinggi yang masuk ke pit-''straight''. Untuk [[Grand Prix F1 Belanda 1973|balapan tahun 1973]], sebagai perayaan tidak langsung atas upaya yang dilakukan, ada suasana khusus di akhir pekan itu, dan semua orang senang, terutama penyelenggara. Namun dalam takdir yang kejam, balapan itu akan menjadi noda hitam lain dalam sejarah dan reputasi [[Zandvoort]]. Dalam balapan yang dianggap sebagai salah satu [[Daftar Grand Prix Formula Satu|Grand Prix]] terorganisasi paling baik yang pernah dilihat, itu sebenarnya adalah disorganisasi, dan kurangnya komunikasi yang jelas, yang pada akhirnya akan bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi. Pada putaran kedelapan balapan, pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Roger Williamson]] (hanya dalam balapan [[Formula Satu]] keduanya yang kedua kalinya), mengalami kecelakaan hebat di dekat Tunnel Oost, dan mobilnya terbakar pada saat sedang meluncur di sepanjang aspal. Williamson tidak terluka selama kecelakaan itu; tetapi waktu hampir habis; dia tidak bisa melepaskan diri dari mobil. Rekan senegaranya Williamson, yaitu [[David Purley]], berhenti di sampingnya, melintasi lintasan, dan berlari ke arah mobil [[March]] yang membara. Purley mencoba dengan sia-sia untuk membelokkan mobil ke atas. Tampaknya, ada cukup waktu untuk memperbaiki mobil dan mengeluarkan Williamson, tetapi sekuat tenaga dia mencoba, Purley tidak dapat melakukannya sendiri, dan para marshal, yang tidak mengenakan [[pakaian]] tahan api, tidak dapat dan tidak mau membantu, karena panas yang menyengat. Kontrol balapan berasumsi bahwa mobil Purley-lah yang mengalami kecelakaan dan pembalapnya berhasil lolos tanpa cedera. Banyak pembalap yang melihat Purley melambaikan tangan agar berhenti berasumsi bahwa dia mencoba memadamkan api dari mobilnya sendiri, setelah keluar dengan aman, dan dengan demikian tidak tahu bahwa ada pembalap kedua yang terlibat. Alhasil, balapan berlanjut dengan kecepatan penuh, sementara Purley mati-matian berusaha menyelamatkan nyawa Williamson. Karena sekelompok pejabat balapan berdiri di sekitar mobil Williamson yang terbakar sama sekali tidak melakukan apa pun untuk membantu, dan bahkan menghalangi situasi (dengan membuang alat [[pemadam kebakaran]] yang digunakan oleh Purley di atas Armco dan menuruni lereng), ini tidak berhasil, dan Williamson meninggal dunia, bukan karena luka bakar kulit, tetapi karena sesak napas. Purley kemudian dianugerahi [[George Medal]] atas tindakannya. Perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh pembalap [[Tyrrell]], yaitu [[Jackie Stewart]] (yang memecahkan rekor [[Jim Clark]] untuk kemenangan [[Daftar Grand Prix Formula Satu|Grand Prix]] terbanyak dalam karir akhir pekan itu), dan rekan setimnya, yaitu [[François Cevert]], finis di posisi ke-2; tetapi tidak ada satu pun yang ingin merayakannya; balapan itu adalah salah satu momen tergelap dalam sejarah olahraga.
[[Grand Prix F1 Belanda 1974|Grand Prix Belanda 1974]] melihat tim [[Scuderia Ferrari|Ferrari]] yang muncul kembali mendominasi dengan kemenangan [[Niki Lauda]] dari [[Austria]]; dan [[Grand Prix F1 Belanda 1975|Grand Prix Belanda 1975]] melihat pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[James Hunt]], berhasil memenangkan kejuaraan pertama balapan [[Formula Satu]] di dalam sebuah mobil Hesketh miliknya. [[Grand Prix F1 Belanda 1976|Grand Prix Belanda 1976]] melihat Hunt berhasil menang lagi, sementara Lauda pulih dari [[Grand Prix F1 Jerman 1976|kecelakaan mengerikan]] di [[Nürburgring]]. [[Grand Prix F1 Belanda 1977|Grand Prix Belanda 1977]] mungkin dikenang karena insiden antara Hunt dan [[Mario Andretti]] dari [[Amerika Serikat]]. Andretti berusaha dengan ambisius untuk melewati Hunt di sudut Tarzan 180 derajat; kedua mobil bersentuhan, dan keduanya keluar dari balapan. Andretti berhasil memenangkan pertandingan [[Grand Prix F1 Belanda 1978|Grand Prix Belanda 1978]]; kemenangan [[Formula Satu]] yang terakhir untuknya. [[Grand Prix F1 Belanda 1979|Grand Prix Belanda 1979]] melihat perubahan pada sirkuit untuk memperlambat mobil yang masuk ke Tunnel Oost; ada ''chicane'' sementara berkecepatan tinggi yang diletakkan di sana. Pembalap asal [[Kanada]], yaitu [[Gilles Villeneuve]], melintir di sana pada saat sedang bertarung sengit dengan pembalap asal [[Australia]], yaitu [[Alan Jones]], dan merusak suspensi kiri belakangnya. Akan tetapi, dia tetap melanjutkan balapan; tetapi di awal putaran berikutnya, dia mengalami kecelakaan lagi di Tarzan. Menolak untuk menyerah begitu saja, Villeneuve, yang mengejutkan banyak orang, beralih ke gigi mundur, dan mengendarai mobil [[Scuderia Ferrari|Ferrari]]-nya keluar dari area ''run-off'' yang berlumpur, dan kembali lagi ke sirkuit. Sekitar setengah jarak, pelek dan roda kiri belakang mobil dengan suspensi yang benar-benar hancur diseret oleh mobil pada saat sedang melaju; yang membuat mobil [[Scuderia Ferrari|Ferrari]] hampir tidak mungkin lagi untuk dikendarai. Villeneuve, menampilkan kendali penuh atas mobilnya, yang sekarang menjadi legendaris, berhasil kembali ke dalam pit tanpa harus menabrak siapapun atau pun keluar dari jalur, dan mundur dari balapan; [[Grand Prix F1 Belanda 1979|Grand Prix]] ini berhasil dimenangkan oleh Jones. Pada tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1980|1980]], ''chicane'' dihapus, dan diganti dengan ''chicane'' yang lebih lambat sebelum Tunnel Oost. [[Grand Prix F1 Belanda 1981|Grand Prix Belanda 1981]] melihat pertempuran besar antara pembalap asal [[Prancis]], yaitu [[Alain Prost]], di dalam mobil [[Renault di Formula Satu|Renault]], dan Jones di dalam mobil [[Williams Grand Prix Engineering|Williams]]; Prost keluar untuk menang. [[Grand Prix F1 Belanda 1982|Ajang tahun 1982]] berhasil dimenangkan oleh [[Didier Pironi]] dari [[Prancis]] dengan [[Scuderia Ferrari|Ferrari]]; rekan senegaranya, yaitu [[René Arnoux]] mengalami kecelakaan yang mengerikan di ujung pit langsung menuju Tarzan; suspensi depan pada mobilnya mengalami kegagalan di ''ground-effect'' [[Renault di Formula Satu|Renault]]-nya, dan dia langsung masuk ke penghalang; namun untungnya, dia sama sekali tidak terluka. [[Grand Prix F1 Belanda 1983|Grand Prix Belanda 1983]] melihat pertarungan antara pesaing juara Prost dan pembalap asal [[Brasil]], yaitu [[Nelson Piquet]]. Prost berusaha melewati Piquet di Tarzan, tetapi pembalap asal [[Prancis]] itu menendang Piquet, dan Prost jatuh segera setelah itu. Prost berhasil menang dari [[posisi pole]] pada tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1984|1984]]. Pada tahun [[Grand Prix F1 Belanda 1985|1985]], Lauda berhasil meraih kemenangan [[Daftar Grand Prix Formula Satu|Grand Prix]] yang ke-25 dan terakhir untuknya, sambil menahan laju rekan setimnya di tim [[McLaren]], yaitu Prost, menjelang akhir balapan.
[[Grand Prix F1 Belanda 1985|Grand Prix Belanda 1985]] adalah putaran terakhir dari balapan ini, karena perusahaan yang menjalankan sirkuit ini ([[CENAV]]) gulung tikar, menandai berakhirnya [[sirkuit Zandvoort]] versi lama. Lintasan yang dimiliki oleh [[kotamadya]] [[Zandvoort]], tidak digunakan selama beberapa waktu, dan sebagian dari lapangan dan sekitar setengah dari lintasan tersebut dijual pada tahun [[1987]] kepada Vendorado, pengembang taman bungalo pada waktu itu.<ref>{{cite web|url=http://www.autoevolution.com/sport/a1gp/circuits/circuit-park-zandvoort.html|title=Track description on www.autoevolution.com|access-date=7 August 2010|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20090518084105/http://www.autoevolution.com/sport/a1gp/circuits/circuit-park-zandvoort.html|archive-date=18 May 2009|df=dmy-all}}</ref> [[Sirkuit Zandvoort|Lintasan tersebut]] akhirnya didesain ulang, dan masih digunakan untuk disiplin [[olahraga bermotor]] yang lainnya.
|