Sepak bola putri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BurningHill (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
BurningHill (bicara | kontrib)
Baris 8:
==Sejarah==
===Indonesia===
Kompetisi "nasional" pertama kali digelar pada tahun 1981 denga nama Piala Kartini.<ref name="Piala Kartini stats">{{cite web|titleIndonesiatitle=Indonesia (Women) 1981|
url=https://www.rsssf.org/tablesi/indo-wom81.html|website=rsssf.org|language=en}}</ref> Kompetisi tersebut digelar dalam level amatir dan diikuti oleh 4 tim yaitu: Buana Putri (Jakarta), Putri Priangan (Bandung), Putri Pagilaran (Pekalongan), dan Sasana Bakti (Surabaya).<ref name="Piala Kartini stats"/> Belum ada catatan resmi yang menunjukkan berapa kali turnamen itu digelar, tetapi seminimalnya Piala Kartini telah digelar sebanyak empat edisi dengan edisi terakhir pada tahun 2005.

Kompetisi-kompetisi selanjutnya kerap digelar dengan level amatir dan semi-profesional dengan cakupan area lokal. Pada tahun 1982, di era kepemimpinan PSSI oleh Sjarnoebi Said, digelar liga semi-profesional bernama Galanita (Liga Sepakbola Wanita) yang hanya digelar sekali.<ref>{{cite news|title=Kartini dan Galanita dalam Perjalanan Bola Indonesia|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20170421/kartini-dan-galanita-akar-prestasi-srikandi-bola-indonesia|work=Indosport|date=21 April 2017}}</ref> KemudianGalanita diikuti oleh sembilan tim – 7 tim dari [[Pulau Jawa]], 1 tim dari [[Pulau Sulawesi]], dan 1 tim dari [[Pulau Papua]] – dan terbagi menjadi 3 grup. Satu-satunya edisi Galanita tersebut dimenangkan oleh Buana Putri asal Jakarta dengan skor 4–0, 3 gol dicetak oleh Paimah Hutabarat dan 1 gol oleh Elan Kaligis. Seluruh pertandingan dimainkan di dua stadion di [[Jakarta]], yaitu di [[Stadion Soemantri Brodjonegoro|Stadion Kuningan]] sebagai ''venue'' utama dan Stadion Pluit.

[[Kejuaraan Nasional Sepak Bola Putri]] (sekarang bernama [[Piala Pertiwi]]) sebuah kompetisi amatir, penerus Piala Kartini, yang benar-benar menarik kontestan dari seluruh Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2006 hingga saat ini. Liga profesional pertama kali digelar pada tahun 2019, pada era kepemimpinan PSSI oleh [[Edy Rahmayadi]] dan Sekretaris Jenderal [[Ratu Tisha]] dengan nama [[Liga 1 Putri]].<ref name="ref2">{{cite web |title=Kick Off Liga 1 Putri Dimulai 6 Oktober 2019 |url=https://www.pssi.org/news/kick-off-liga-1-putri-dimulai-6-oktober-2019 |website=PSSI - Football Association of Indonesia}}</ref>
 
Pada 7 Desember 2017, dibentuk asosiasi khusus untuk menangani sepak bola putri di Indonesia dengan nama [[Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia]] (ASBWI). Ketua pertama asosiasi ini adalah [[Papat Yunisal]], seorang mantan pemain [[tim nasional sepak bola wanita Indonesia]] yang aktif pada tahun 80-an.<ref>{{cite web |url=https://asbwi.com/profil-pengurus/ |title=PROFIL PENGURUS |website=asbwi.com |access-date=28 Februari 2023}}</ref>