Syekhul Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Shaykh al-Islām in different languages.jpg|jmpl|Penulisan gelar Syekhul Islam dalam beberapa bahasa]]
{{Ushul fiqih}}
'''Syekhul Islam''' ({{lang-ar|شيخ الإسلام|
Gelar ini juga digunakan di bagian tengah dan barat dari Dunia Muslim untuk menyebut seorang [[mufti]] dan hakim yang cukup dikenal akan [[fatwa]]-fatwanya, sedangkan di bagian timurnya sering digunakan oleh pemimpin kepada ulama yang memainkan peranan resmi tetapi belum tentu merupakan seorang mufti. Terkadang, sebagaimana kasus [[Ibnu Taimiyyah]], penggunaan gelar tersebut menjadi kontroversial. Di [[Kesultanan Utsmaniyah]], sejak awal abad modern, gelar tersebut ditujukan kepada mufti kepala, yang umumnya merupakan ulama yang ditunjuk oleh negara. Syekhul-Islam Utsmaniyah (ejaan Prancis: '''''cheikh-ul-islam'''''<!--French has affinity to the late Ottoman Empire around and after [[Tanzimat]], and its influence and importance is described at [[Languages of the Ottoman Empire]] // Also minority languages of Christians and Jews are footnoted under French as French was the common educated language among them, and foreigners (Turkish officials knew French too)-->{{#tag:ref|[[Bahasa di Kesultanan Utsmaniyah|Dalam bahasa kelompok minoritas]]:<ref name=StraussConstp40>{{cite book |last=Strauss |first=Johann|chapter-url=https://menadoc.bibliothek.uni-halle.de/menalib/download/pdf/2734659?originalFilename=true |year=2010 |chapter=A Constitution for a Multilingual Empire: Translations of the ''Kanun-ı Esasi'' and Other Official Texts into Minority Languages | editor=Herzog, Christoph|editor2=Malek Sharif|title= The First Ottoman Experiment in Democracy|location= [[Würzburg]]|pages= 21–51 }} ([http://menadoc.bibliothek.uni-halle.de/urn/urn:nbn:de:gbv:3:5-91645 info page on book] at [[Martin Luther University]]) - Cited: p. 40 (PDF p. 42)</ref><!--Source has Greek text with transcription, but with others, only transcription-->
* {{lang-bg|Шейх юл-ислям}} (Šeyx-ul-Islyam)
* {{lang-el|Σεϊχ‐ουλισλάμ}} (Seïchoul-Islam)
* {{lang-hy|Շեյխ ալ-Իսլամ}} Šeyx-iwl-islami
* {{lang-lad|şeh ul islam}}|group=catatan}}) melakukan banyak tugas dan fungsi seperti memberi a number of functions, including advising the sultan on religious matters, legitimizing government policies, and appointing judges.<ref name="bosworth2" />{{rp|400}}<ref name="PEIPT">{{cite encyclopedia|author=James Broucek|title=Mufti/Grand mufti|editor=Gerhard Böwering, Patricia Crone|encyclopedia=The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|publisher=Princeton University Press|year=2013}}</ref>
Dengan [[Penghapusan kekhalifahan|dihapuskannya kekhalifahan]] pada 1924, jabatan Syekhul Islam di Kesultanan Utsmaniyah dihapus.<ref name="Brockett">Brockett, Adrian Alan, ''[https://research-repository.st-andrews.ac.uk/handle/10023/2770 Studies in two transmissions of the Qur'an]''</ref> Pada zaman modern, gelar ini ditujukan kepada seorang [[Mufti Agung|mufti agung]] yang ditunjuk atau dipilih oleh suatu kelompok Muslim.<ref name="princeton2">Gerhard Böwering, Patricia Crone, Mahan Mirza, The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought, p 509-510. {{ISBN|0691134847}}</ref>
== Referensi ==
|