Hartono (militer, lahir 1927): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, removed stub tag |
Merapikan kalimat Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 45:
Pada masa kejatuhan [[Presiden RI]] [[Soekarno]], ia menjadikan [[KKO]] sebagai benteng pelindung [[Soekarno]] dari tipu daya [[Soeharto]] seperti yang dicerminkan pidatonya: "Hitam kata Bung Karno, Hitam Kata KKO, Putih kata Bung Karno, Putih Kata KKO", "[[KKO]] selalu kompak di belakang Bung Karno". Ia menyelenggarakan demo [[KKO]] yang pro–[[Soekarno]] pada 1966. Slogan terkenal dalam demo ini ialah ''"Pejah Gesang Melu Bung Karno"'' artinya "Mati Hidup Ikut Bung Karno".<ref>[http://ceritadamai.blogspot.com/2014/01/letjen-kko-r-hartono-kematian-misterius.html "Kematian Letjen KKO Hartono Misterius"]</ref>
Beberapa sahabat korban tidak yakin Letjen KKO Hartono meninggal akibat bunuh diri. [[Gubernur DKI Jakarta]] saat itu, [[Ali Sadikin|Letjen KKO Ali Sadikin]], dan [[Laksamana madya|Laksaman Madya]] TNI [[Rachmat Sumengkar]], mantan [[Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut|Wakil KSAL]], termasuk yang tidak yakin dengan penyebab kematian misterius itu. Kedua tokoh angkatan laut mengakui sulit memercayai bahwa Letjen KKO Hartono wafat karena bunuh diri hanya dengan data yang ditemukan di kediaman korban pada waktu itu. Apalagi, almarhum tidak divisum oleh dokter Rumah Sakit Angkatan Laut ataupun [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|RSCM]]. Setelah ditemukan meninggal di rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB, jenazah almarhum Letjen KKO Hartono langsung dibawa ke [[RSPAD|Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat]]. Baru setelah itu, jenazahnya disemayamkan di rumahnya, selanjutnya dibawa ke [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]]. “Almarhum bukan tipe manusia yang mudah putus asa. Apalagi mau bunuh diri hanya karena ada dugaan ia putus asa atas hasil pekerjaannya yang tidak berhasil sebagai Duta Besar Luar Biasa untuk [[Korea Utara]],” ujar [[Ali Sadikin|Letjen KKO Ali Sadikin]]. Namun, keraguan itu ditepis oleh [[Komandan Korps Marinir]] ke-12 yang mejabat tahun 1996-1999, [[Suharto (Komandan Korps Marinir)|Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto]]. Menurutnya, sesepuh [[Korps Marinir]] itu memang meninggal akibat bunuh diri. Semua data tentang peristiwa kematian Letjen KKO Hartono menguatkan jika mantan komandannya itu bunuh diri dan tidak perlu dijadikan sebagai polemik di masyarakat. “Tidak perlu lagi dipolemikkan,” ujar [[Suharto (Komandan Korps Marinir)|Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto]]. Terlepas apakah kematiannya akibat bunuh diri atau menjadi korban konspirasi pembunuhan, yang jelas Letjen KKO Hartono menjadi salah satu legenda marinir. Ia dikenal sebagai perwira tinggi yang berani terang-terangan mendukung [[Bung Karno]].
== Jabatan Militer ==
|