Tekanan darah tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Hanifahnd (bicara | kontrib)
k menambahkan beberapa kata
Baris 18:
Hipertensi terbagi menjadi [[hipertensi esensial|hipertensi primer (esensial)]] atau [[hipertensi sekunder]]. Sekitar 80–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas.<ref name="pmid10645931">{{cite journal |author=Carretero OA, Oparil S |title=Essential hypertension. Part I: Definition and etiology |journal=Circulation |volume=101 |issue=3 |pages=329–35 |year=2000 |month=January |pmid=10645931 |url=http://circ.ahajournals.org/content/101/3/329.long |doi=10.1161/01.CIR.101.3.329}}</ref> Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
 
Hipertensi adalah [[faktor risiko]] utama untuk [[stroke]]<ref>{{Cite web|title=Stroke: Gejala, Diagnosa, Penyebab dan Penanganan Stroke Berdasarkan Jenis|url=https://handaldok.com/stroke/|language=id-ID|access-date=2021-12-01}}</ref>, [[infark miokard]] (serangan jantung), [[gagal jantung]], [[aneurisma]] arteri (misalnya [[aneurisma aorta]]), [[penyakit arteri perifer]], dan penyebab [[penyakit ginjal kronik]]. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan [[harapan hidup]] yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat sering kali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat. Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai,. banyakBanyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami [[tekanan darah rendah]] suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.
{{TOC limit|3}}
 
Baris 65:
 
=== Dewasa ===
Pada orang berusia 18 tahun ke atas, hipertensi didefinisikan sebagai pengukuranukuran tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang terus-menerus melebihi nilai normal yang dapat diterima (saat ini sistolik 139&nbsp;mmHg, diastolik 89&nbsp;mmHg: lihat tabel — Klasifikasi (JNC7)). Bila pengukuran diperoleh dari pemantauan ambulatori 24 jam atau pemantauan di rumah, digunakan batasan yang lebih rendah (sistolik 135&nbsp;mmHg atau diastolik 85&nbsp;mmHg).<ref name="NICE127 full"/> Beberapa pedoman internasional terbaru tentang hipertensi juga telah membuat kategori di bawah kisaran hipertensi untuk menunjukkan risiko yang berkelanjutan pada tekanan darah yang lebih tinggi dari kisaran normal. JNC7 (2003)<ref name="JNC7"/> menggunakan istilah pra-hipertensi untuk tekanan darah dalam kisaran sistolik 120–139&nbsp;mmHg dan/atau diastolik 80–89&nbsp;mmHg, sedangkan Pedoman ESH-ESC (2007)<ref name=ESH-ESC>{{cite journal |author=Mancia G, De Backer G, Dominiczak A, ''et al.'' |title=2007 ESH-ESC Practice Guidelines for the Management of Arterial Hypertension: ESH-ESC Task Force on the Management of Arterial Hypertension |journal=J. Hypertens. |volume=25 |issue=9 |pages=1751–62 |year=2007 |month=September |pmid=17762635 |doi=10.1097/HJH.0b013e3282f0580f |url=}}</ref> dan BHS IV (2004)<ref name=BHSIV>{{cite journal |author=Williams B, Poulter NR, Brown MJ, ''et al.'' |title=Guidelines for management of hypertension: report of the fourth working party of the British Hypertension Society, 2004-BHS IV |journal=J Hum Hypertens |volume=18 |issue=3 |pages=139–85 |year=2004 |month=March |pmid=14973512 |doi=10.1038/sj.jhh.1001683 |url=}}</ref> menggunakan kategori optimal, normal, dan normal tinggi untuk membagi tekanan sistolik di bawah 140&nbsp;mmHg dan diastolik di bawah 90&nbsp;mmHg. Hipertensi juga digolongkan lagi sebagai berikut: JNC7 membedakan hipertensi derajat I, hipertensi derajat II, dan hipertensi sistolik terisolasi. Hipertensi sistolik terisolasi mengacu pada peningkatan tekanan sistolik dengan tekanan diastolik normal dan umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut.<ref name="JNC7"/> Pedoman ESH-ESC (2007)<ref name=ESH-ESC /> dan BHS IV (2004),<ref name = BHSIV /> mendefinisikan hipertensi derajat ketiga (derajat III) untuk orang dengan tekanan darah sistolik di atas 179&nbsp;mmHg atau tekanan diastolik di atas 109&nbsp;mmHg.
Hipertensi tergolong “resisten” bila obat penurun tekanan darah tertentu tidak mengurangi tekanan darah (menjadi normal) dan perlu mencoba obat yang lain.<ref name="JNC7"/>