No Man's Land: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Noisector (bicara | kontrib)
kategori halaman
Noisector (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:No Man's Land (grup musik)}}
{{Infobox musical artist
| name = NO MAN'S LAND
Baris 29 ⟶ 30:
 
== Sejarah ==
[[No Man's Land]] didirikan pada tahun 1994 mereka adalah salah satu pelopor skena [[skinhead]] di Indonesia oleh tiga orang sahabat yang bertempat di Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur, Fery, Didik dan Didit. Mereka bertiga sangat menyukai musik yang sama, yaitu musik cadas. Setelah menyelesaikan sekolah ketiga sahabat itu membentuk band Bernama [[No Man's Land]] pada tahun 1994, dan pada tahun 1996 mereka menambahkan Catur pada Bass.
[[Dian Samodra Arief]], yang lebih akrab dipanggil Didit, adalah motor penggerak utama sekaligus vokalis dari band No Man’s Land (NML). Didit terlahir pada tanggal 24 September 1975, di kota Malang. Ia terlahir di keluarga yang sebenarnya tidak terlalu mencintai musik, namun begitu sangat menghargai demokrasi. Tak heran bila pemuda yang akhirnya lebih dikenal dengan panggilan Didit ini, lebih leluasa dalam memilih jalan hidup yang diyakininya begitu menginjak usia remaja.
 
Mereka mengambil nama ini dari film perang yang pernah mereka tonton. Ketika band ini didirikan, musiknya adalah semacam punkrock sing-a-long yang ceria. Setelah Didit mengenalkan mereka pada [[Oi!]] band seperti The Last Resort, The Oppressed, Cockney Rejects dan The Strike mereka mengubah arah musik.
Sebenarnya, tak ada yang spesial dari sosok seorang Didit di masa mudanya. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Didit termasuk bocah pintar atau cerdas. Sesuatu yang berbeda dan menonjol baru terlihat begitu dia masuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Didit belasan tahun ini mulai lebih nakal, sedikit pemberontak dan enggan berada di jalur yang sama dengan remaja pada umumnya.
 
Pada tahun 2001 band ini sedikit melambat untuk sementara waktu. Sebagian besar anggota menikah dan Didit mendapat pekerjaan di luar kota. Waktu berubah, para personil kini memiliki sedikit waktu untuk band dan [[No Man's Land]] akhirnya hanya bisa bermain sebulan sekali dan sulit untuk menggelar panggungnya di luar kota. Pada tahun 2005 Didit berganti pekerjaan dan memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih dan manggung. Sekarang band menjadi lebih aktif lagi. No Man’s Land mendapatkan status veteran di skena saat ini.
Bulan Mei 1994, Didit lulus dari SMA, membawa banyak mimpi. Selain melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, satu hal yang terus-menerus terbersit di benaknya adalah membentuk band yang memiliki karakter sendiri. Waktu sekolah, sebenarnya Didit sudah beberapa kali jadi ‘anak band’, namun kini dia menginginkan band yang bisa mewakili isi hati dan
pikirannya sendiri. Semangat untuk membuat “arus” sendiri, sudah sangat kental dalam jiwa dan geraknya.
 
Setelah beberapa penundaan, tahun 2018 [[No Man's Land]] merekam untuk album barunya. 4 tahun kemudian album itu resmi dirilis oleh dua label dari [[Jerman]], berjudul “Scattered Around And Buried”, itulah untuk pertama kalinya mereka merilis full albumnya di Eropa tepatnya awal tahun 2012. Setelah itu, mereka merilis lebih dari 10 rilisan fisik untuk beberapa label Eropa, baik album studio, EP maupun split dengan band lain. Sejak tahun-tahun itu band ini menjadi salah satu Oi! band Asia paling berbahaya.
Pada saat itu, Kota Malang sedang demam dengan cengkraman genre [[Rock]], [[Heavy metal|Heavy Metal]], [[Thrash metal|Trash Metal]], [[Grindcore]], [[Alternative rock|Alternative Rock]] dan lain-lain. Semua genre tersebut sebenarnya sudah pernah dirasakan dan dimainkan oleh Didit. Malah sejak kelas lima Sekolah Dasar, dia sering membeli dan mengoleksi kaset-kaset dari berbagai genre tadi.
 
No Man's Land tetap setia pada akarnya, baik secara lirik maupun musik. Sebelum band tersebut bubar, mereka melakukan aksi panggung terakhir pada 1 April 2018 di Malang.
Bersama dua tetangganya, Didik dan Rully, Didit begitu gemar mengisi hari-harinya dengan musik. Didit dan Didik cenderung menyukai aliran musik yang sama, sementara Rully lebih bisa menerima segala jenis musik.
 
Trend aliran musik tersebut benar-benar mempengaruhi remaja di [[kota Malang]], menginspirasi lahirnya banyak sekali band. Tak sedikit dari mereka yang hanya bisa bertahan hidup setahun, sebulan atau malah hanya beberapa minggu. Kebanyakan lebih memilih memainkan cover version dari band-band Barat yang sedang naik daun. Saat itu ada penilaian bahwa sebuah band hebat adalah yang mampu memainkan lagu cover semirip mungkin dengan versi aslinya. Membawakan lagu ciptaan sendiri seperti dianggap tabu dan memalukan sehingga saat itu sangat langka dijumpai rilisan album lokal.
 
Sejak awal, Didit memang memiliki pendapat berbeda dengan pakem yang sedang berlaku. Dengan keyakinan kuat, ia mengajak Jario (bass) dan Didik (drum) melahirkan No Man’s Land, sementara Rully berada di belakang sebagai pendukung. Mereka menginginkan sebuah band yang bisa terlepas dari belenggu aturan tak tertulis. Yang tidak harus piawai memainkan lagu populer milik orang lain, yang tak melulu wajib ikut festival musik untuk menjadi yang terbaik dan merebut trofi.<ref>{{cite book|last1=Mujaddid|first1=Adhib|date=2015|title=20 TAHUN NO MAN’S LAND|location=Kota Malang|publisher=Independent Work Together Publishing|page=8 Didit dan Sejarah Kelahiran No Man’s Land|access-date=1 Maret 2023}}</ref>
 
== Nama ==
[[Berkas:LOGO_NOMANSLAND.jpg|ka|nirbing|120x120px|LOGO NO MAN'S LAND]]
Nama [[No Man's Land]] dipilih karena dianggap mampu mewakili isi pikiran mereka. Secara harfiah, [[No Man's Land]] berarti tanah tak bertuan. Didit dan kawan-kawan berpendapat bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang kekal menjadi milik seseorang. Semua hanya masalah waktu, apapun yang ada di muka bumi bakal bisa berganti kepemilikan. "Tidak ada yang menjadi tuan di atas muka bumi. Seseorang hanya memiliki hak pakai, namun akan bergantian sesuai masa masing-masing," jelas Didit tentang arti nama [[No Man's Land]].<ref>{{cite book|last1=Mujaddid|first1=Adhib|date=2015|title=20 TAHUN NO MAN’S LAND|location=Kota Malang|publisher=Independent Work Together Publishing|page=9 Didit dan Sejarah Kelahiran No Man’s Land|access-date=1 Maret 2023}}</ref>
 
== Karier musik ==
 
=== Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali ===
Akhirnya formasi baru terbentuk, Didit di vokal dan gitar, Didik pada drum, sementara itu Ferry mengisi bass. Bersamaan dengan momen perekrutan Ferry, Didit mendapatkan tawaran dari sepupunya, Budi, untuk manggung di sebuah parade musik di [[Turen, Malang|Turen]] dua minggu lagi. Sebuah band batal bermain dan panitia mencari band pengganti. Walau baru terbentuk dan persiapan masih serba minim, mereka memutuskan untuk menerima tawaran itu. Satu-satunya yang membuat mereka percaya diri adalah [[No Man's Land]] bakal membawakan lagu sendiri, bukan punya orang lain. Dalam waktu yang cukup singkat ini, Ferry benar-benar digembleng untuk mengenal dan mempelajari lagu-lagu [[No Man's Land]].
 
Hari menegangkan itu tiba. Untuk pertama kalinya [[No Man's Land]] beraksi di atas panggung. Rombongan kecil itu berangkat ke Turen, sekitar 30 kilometer dari [[Kota Malang]], ditemani oleh Rully yang rencananya menjadi juru foto band. Sesampainya di sana, mental mereka kembali diuji. The Biz, band yang akan mereka gantikan, ternyata berada di urutan terakhir. Praktis No Man’s Land harus menunggu sampai tengah malam sebelum naik ke atas panggung.<ref>{{cite book|last1=Mujaddid|first1=Adhib|date=2015|title=20 TAHUN NO MAN’S LAND|location=Kota Malang|publisher=Independent Work Together Publishing|page=11 Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali|access-date=1 Maret 2023}}</ref>
 
== Anggota Band ==
Baris 94 ⟶ 90:
=== Album Studio ===
 
* ''[[Separatist Tendency]]'' (demo rehearsal) - self released, 1995.
* ''[[Punks and Artschool Dropouts]]'' - KDHC, 1996.
* ''[[Grow Away From The Society]]'' - Confuse Records, 1999.
* ''[[All Together Now]]'' - Raw Tape Records, 1999.
* ''[[Scattered Around and Buried]]'' - OiShop Records (Germany) & Fleisch Produkt (Germany), 2012
* ''[[No Way Back Home ]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), 2014.
* ''[[Unarmed ]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), 2015.
* [[True to Myself |''True to Myself'']] - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), Has Been Mental (France), 2017.
* [[Rare and Exotic|''Rare and Exotic'']] , exclusive only on box set - Self Released, 2018
* [[Social Injustice|''Social Injustice'']], unreleased tracks - Self Released, 2022
 
=== E.P Album ===
 
* [[Punks Hey Punks|''Punks Hey Punks'']] - Phisik Scream Ent. (Malaysia), 1998.
* [[Malang Skinhead]], Split (EP 7”) - Aggrobeat Records (Netherlands) & Poink Records (Germany), 2014.
* [[Split ep 7”7|''Split ep 7'']]” with SWR (England) - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France) & FFC Production (France), 2014.
* [[The Way We Feel|''The Way We Feel'']] (EP 7”) - Aggrobeat Records (Netherlands), 2015
* [[Split with Contingent Anonyme|''Split with Contingent Anonyme'']] (EP 7”) - Anggobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), 2017
* [[Oi! Against Racism|''Oi! Against Racism'']] (EP 7”) - Rusty Knife Records (France), 2019.
 
=== Live Album ===
 
* ''[[Live and Loud ]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), MLG (Indonesia), 2016.
 
=== The Best Album ===
 
* ''The Best of 1994-2012'' - Aggrobeat Records (Netherlands), 2012.
* ''Single Collection '' - Self Released, 2018.
* ''Cover Story  - SelfRusty ReleasedKnife Records'' (France), 2018.
* ''History of No Man’s Land'' , exclusive only on box set - Self Released, 2018.
 
=== Compilation Albums ===
 
* ''Riot Sounds'' – An International Punk And Hardcore Comp. Matula Records (Germany) 2000.
* ''Saudara Sebotol'' (tape compilation), 2001.
* ''Anti Disco League'' (CD compilation) — Temple Combe Records (USA), 2006.
* ''Where the Wild Things are Teil'' — Depraved & Devilish (Germany), 2000.
* ''Skins and Punks'' (CD compilation) — MT2 Records.
* ''Oi! Made in Indonesia'' (CD compilation) — Aggrobeat Records (Netherlands), 2013.
* ''Fuck Your Movement, We’re Making Scene'' (Vol 1) — Smash The Discos (USA), 2014.
* ''Skinhead Jamboree'' (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2017.
* ''Oi! Made Worldwide'' (CA) — Oi! The Nische (Germany), 2017.
* ''Tribute to Wreched Ones'' (LP 12” compilation) — Contra Records (Germany), CCM (USA), 2018.
* ''Our Heroe Comp''. - not on label (Indonesia), 2018
* ''Skinhead Indonesia Bootprint'' (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2019.
* ''Boot Rally Oi! Oi! Oi! Vol.2'' – Vicious Mistress Records (USA), 2019
* ''The Beast Within Us All'' (CD) – 8 Up Records (USA), 2020
* ''A Skinheads And Punks Comp''. (CD) – Rusty Knife Records (France), 2020
* ''Anti Racist Skinheads Vo.1'' – Drunk And Proud Worldwide, 2023
 
== Referensi ==
Baris 162 ⟶ 158:
[[Kategori:Kota malang]]
[[Kategori:Grup musik dari malang]]
__PRANALABAGIANBARU__