Lawang Sewu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Pengembalian suntingan oleh WinantuNJ (bicara) ke revisi terakhir oleh Agustin Lutfianti
Tag: Pengembalian Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 21930104 oleh Bot5958 (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
= Destinasi wisata di Jawa Tengah =
{{Infobox building
| name = Lawang Sewu
Baris 73 ⟶ 72:
Nama ''lawang sewu'' aslinya merupakan julukan gedung itu dalam [[bahasa Jawa]] yang berarti "(bangunan ber)pintu seribu".{{Sfn|Ariwibowo 2011, First Lady Inaugurates}} Desain bangunan ini memiliki banyak ruang,{{Sfn|Semarang City Government, Lawang Sewu}} serta memiliki sekitar 1.000 jendela yang tinggi-tinggi dan besar-besar sehingga dikira sebagai "pintu".{{Sfn|Rohmah 2013, Lawang Sewu}} Pintu-pintu di bangunan tersebut hanya berjumlah 429 buah.<ref>{{Cite news|last=Khairally|first=Elmy Tasya|title=Ingin ke Semarang? Jangan Lewatkan 5 Wisata Ikonik Ini|url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5255261/ingin-ke-semarang-jangan-lewatkan-5-wisata-ikonik-ini|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2022-03-14}}</ref>
 
Jendela ukuran besar sering ditemukan pada bangunan [[Belanda]] di Indonesia. Banyak bangunan, rumah, atau struktur lain pada masa itu memiliki jendela dengan ukuran yang mirip. Hal itu dilakukan untuk beradaptasi dengan iklim lembap dan panas di Indonesia. Dengan banyaknya jendela ini, akan lebih banyak masuknya udara dan membuatnya menjadi dingin<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2021-04-11|title=Lawang Sewu, Ikon Kota Semarang Dengan Sejarah Kelam|url=https://www.kabarwisata.id/objek-rekreasi/lawang-sewu-ikon-kota-semarang-dengan-sejarah-kelam/|website=Kabar Wisata|language=id-ID|access-date=2021-12-16}}</ref>
 
== Tata letak ==
[[Berkas:Blueprints_for_Lawang_Sewu.jpg|kiri|jmpl| Cetak biru Gedung B ]]
Kompleks Lawang Sewu terdiri dari dua bangunan; yaitu gedung A dan B serta C dan D, menghadap Jalan Pemuda. {{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} {{Sfn|Semarang City Government, Lawang Sewu}} Bangunan A menghadap bundaran [[Tugu Muda]].{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}}{{Sfn|Semarang City Government, Lawang Sewu}} Terdapat dua menara kembar di gedung A yang awalnya digunakan untuk menyimpan air, masing-masing dengan kapasitas {{Convert|7000|l|USgal}}.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Bangunan ini memiliki jendela [[kaca patri]] besar dan tangga besar di tengahnya.{{Sfn|Gower 2009, Lawang Sewu: Ahaunted}} Di bawah bangunan terdapat sebuah lorong bawah tanah.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}}
 
Gedung B terletak di belakang gedung A,{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} setinggi tiga lantai dengan dua lantai pertama terdiri dari perkantoran dan yang ketiga adalah loteng.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Bangunan dengan jendela-jendela besar ini juga memiliki lorong bawah tanah yang berfungsi sebagai saluran air.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}}
 
Di depan gedung berdiri [[Tugu Muda]] untuk memperingati [[Pertempuran Lima Hari]].{{Sfn|Tio|2011|p=62}}{{Clear left}}
 
== Sejarah ==
Baris 90 ⟶ 89:
Konstruksi dimulai pada tahun 1904 dengan bangunan A yang selesai pada tahun 1907.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Sisanya rampung pada tahun 1919.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Awalnya digunakan oleh [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]], perusahaan kereta api pertama di Hindia Belanda.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}}
 
Setelah [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|Jepang menduduki Hindia Belanda]] pada tahun 1942, tentara Jepang mengambil alih Lawang Sewu.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Ruang bawah tanah gedung B diubah menjadi penjara dengan eksekusi mati dilakukan di dalamnya.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Ketika [[Kota Semarang|Semarang]] direbut kembali oleh Belanda dalam pertempuran di Semarang pada Oktober 1945, pasukan Belanda menggunakan terowongan yang mengarah ke gedung A untuk menyelinap ke kota.{{Sfn|Prihadi 2011, Lawang Sewu Kini}} Pertempuran terjadi dengan banyak pejuang Indonesia gugur.{{Sfn|Semarang City Government, Lawang Sewu}} Lima pegawai yang bekerja di sana juga gugur.{{Sfn|Tio|2011|p=62}}
 
Setelah perang, [[Tentara Nasional Indonesia|tentara Indonesia]] mengambil alih kompleks.{{Sfn|Tio|2011|p=62}} Bangunan tersebut kemudian dioperasikan oleh [[Djawatan Kereta Republik Indonesia]] (DKARI).{{Sfn|Tio|2011|p=62}} LawangPada Sewutahun dialihfungsikan1992 sebagaibangunan Kantorini PTditetapkan Keretasebagai Api[[cagar Indonesia (KAI), kemudian beralih menjadi Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah hingga akhirnya dikosongkan pada akhir tahun 90-anbudaya]].<ref>{{Cite webSfn|last=Times|first=I.Rohmah D. N.|last2=Marliah|first2=Siti|title=Sejarah2013, Lawang Sewu, Wisata Semarang yang Penuh Misteri|url=https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/sejarah-singkat-lawang-sewu-exp-c1c2|website=IDN Times|language=id|access-date=2022-12-28}}</ref>
 
Pada tahun 1992 bangunan ini ditetapkan sebagai [[cagar budaya]].{{Sfn|Rohmah 2013, Lawang Sewu}}
 
=== Pelestarian ===
Baris 148 ⟶ 145:
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Wisata Semarang]]