Lepet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
}}
 
'''Lepet''' ({{lang-jv|ꦊꦥꦼꦠ|lěpět, singkatan dari frasa dalam [[bahasa Jawa]]|atau ''silep'Leupeut' yang berarti ‘kubur atau simpan’ dan ''rapet'' yang berarti ‘rapat’.}})<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Miripadalah Ketupat[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref><ref>Filosofi Ketupat dan Lepet Warisan Walisanga.[https://www.dutaislam.com/2016/07/filosofi-ketupat-dan-lepet-warisan-walisanga.html]</ref> adalah makanan khas [[budaya Jawa|Jawapanganan]] yang disajikanterbuat saatdari [[Lebaran]]beras selainketan, [[Kupat]]kelapa parut, dan dalamgaram. tradisiUmumnya adatpanganan Jawaini lainnya,disajikan seperti:pada Tradisisaat [[Sedekah LautLebaran]]<ref>TradisiIdul UnikFitri MasyarakatTak NelayanLengkap JeparaTanpa Saat Syawal, Pesta LombanLepet.[https://wwwamp.merdekakompas.com/jatengregional/tradisiread/2016/07/07/09533361/idul-unikfitri-masyarakattak-nelayanlengkap-jeparatanpa-saat-syawal-pesta-lomban.htmllepet]</ref>, [[Lebaran Kupat|Kupatan]]<ref>Lepet, Hidangan Wajib saat Tradisi Kupatan yang Penuh Makna.[https://kumparan.com/kumparanfood/lepet-hidangan-wajib-saat-tradisi-kupatan-yang-penuh-makna]</ref><ref>5 Makanan Tradisional yang Ada di Upacara Adat Jawa.[https://kumparan.com/kumparanfood/5-makanan-tradisional-yang-ada-di-upacara-adat-jawa-1536559789627640884]</ref>, [[Selametan|Wilujengan]]<ref>Tradisi Slametan (Wilujengan) dalam Masyarakat Agraris.[https://spi.or.id/tradisi-slametan-wilujengan-dalam-masyarakat-agraris/]</ref>, [[Gumbregan]]<ref>Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak.[https://rebowagen.com/2022/07/makna-tradisi-gumbregan-kearifan-sikap-petani-terhadap-hewan-ternak/]</ref>, [[MbrokoihBrokohan]]<ref>7 Tradisi Suroan Cilacap, Akulturasi Budaya Nusantara.[https://pcnucilacap.com/7-tradisi-suroan-cilacap-akulturasi-budaya-nusantara/]</ref>, dll[[Pesta Sedekah Laut|Sedekah Laut]]<ref>Tradisi Unik Masyarakat Nelayan Jepara Saat Syawal, Pesta Lomban.[https://www.merdeka.com/jateng/tradisi-unik-masyarakat-nelayan-jepara-saat-syawal-pesta-lomban.html]</ref>, dan berbagai tradisi adat [[budaya Jawa|Jawa]] lainnya.


==Sejarah==

Lepet ([[bahasa Jawa|Jawa]]) atau Leupeut ([[bahasa Sunda|Sunda]]) pertama kali muncul di tanah [[Jawa sama halnya denganTengah]] ([[kupatPulau Jawa]]), yang diperkenalkan oleh [[Sunan Kalijaga]] kepada masyarakat [[suku Jawa|Jawa]], pada masa pemerintahan [[kesultanan Demak]], yang dipimpin oleh [[Raden Fatah]], keturunanpada [[Tionghoa]]abad dan [[suku Jawa|Jawa]]ke-15. Sunan Kalijaga menjadikan [[lepet]] bersama [[kupat]] sebagai budaya dan [[filosofi Jawa]].<ref>Chinese Muslims in Java in the 15th and 16th centuries : the Malay Annals of Semarang and Cerbon / translated and provided with comments by H.J. de Graaf and Th.G.Th. Pigeaud ; edited by M.C. Ricklefs.[https://catalogue.nla.gov.au/Record/1571153]</ref> Dalam perkembangannya, kudapanmakanan yangkhas awalJawa mulanyayang berasal dari [[Jawa Tengah]], menyebar ke berbagai daerah, dan kini menjadi makanan tradisional khas [[Indonesia]].<ref>Lepet dan Kupat, Simbol Doa Masyarakat Islam Jawa.[https://www.cendananews.com/2020/05/lepet-dan-kupat-simbol-doa-masyarakat-islam-jawa.html]</ref><ref>Lepet, Kudapan Lebaran Sarat Makna yang Sudah Ada Sejak Zaman Sunan Kalijaga.[https://www.sonora.id/read/422692052/lepet-kudapan-lebaran-sarat-makna-yang-sudah-ada-sejak-zaman-sunan-kalijaga]</ref><ref>Resep Lepet Makanan khas Masyarakat Jawa Tengah.[https://m.industry.co.id/read/85678/resep-lepet-makanan-lebaran-khas-masyarakat-jawa-tengah]</ref>
 
==Filosofi==
 
'''Lepet''' ({{lang-jv|ꦊꦥꦼꦠ}}) berasal dari kata ''silep kang rapet'' yang berarti ''silep'' ‘tutup atau simpan’ dan ''rapet'' yang berarti ‘rapat’.<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref><ref>Filosofi Ketupat dan Lepet Warisan Walisanga.[https://www.dutaislam.com/2016/07/filosofi-ketupat-dan-lepet-warisan-walisanga.html]</ref>
 
Makna bahan yang digunakan dalam pembuatan lepet.
 
*Ketan, 'menggambarkan ikatan yang kuat.'
*Kelapa parut, 'menggambarkan sopan santun.'
*Garam, 'menggambarkan keseimbangan hubungan antara komunitas yang harmonis.'
*Janur, 'upaya yang dilakukan umat muslim dalam mencapai kesucian.'
*Tali bambu, 'menggambarkan pertemanan yang kuat.
 
Peribahasa yang terkenal tentang lepet.
 
{{cquote2|
Peribahasa yang terkenal tentang lepet
 
''"Mangga dipun silep ingkang rapet"'', yang berarti 'mari kita kubur yang rapat."''
}}
 
{{cquote2|
''"Ngaturaken sedoyo kalepatan"''<ref>Sejarah dan Filosofi Lepet, Kue yang Dibawa Khofifah Saat Lebaran Bareng Pekerja Migran.[https://m.clicks.id/read/EpkRY6-sejarah-dan-filosofi-lepet-kue-yang-dibawa-khofifah-saat-lebaran-bareng-pekerja-migran]</ref>
Ngaturaken sedoyo kalepatan kulo.
}}
 
{{cquote2|
''"Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kulo sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko."''
}}
 
{{cquote2|
''"Sugeng riyadi sedoyo lepat kulo nyuwun pangapunten; selamat hari raya, semua kesalahanku mohon di maafkan."''<ref>Gericke. Roorda (1901:s.v.)</ref>}}
}}
 
==Pembuatan==
''"Sugeng riyadi sedoyo lepat kulo nyuwun pangapunten; selamat hari raya, semua kesalahanku mohon di maafkan."''<ref>Gericke. Roorda (1901:s.v.)</ref>}}
 
Lepet khas [[budaya Jawa|Jawa]] terbuat dari beras ketan, kelapa parut, dan garam. Kemudian bahan-bahan tersebut dimasak bersamaan lalu setelah matang dimasukkan ke dalam selongsong janur dan diikat menggunakan tali yang terbuat dari bambu. Kudapan iniLepet umumnya tersedia pada saat [[Lebaran]], [[Lebaran kupat|Kupatan]], [[MbrokoihSelametan|Wilujengan]], [[WilujenganGumbregan]], dan[[Brokohan]], tradisi[[Pesta JawaSedekah Laut|Sedekah Laut]], lainnyadll.
 
Dalam tradisi masyarakat [[budaya Jawa|Jawa]], lepet bukan hanya sekedar kudapan biasa, tetapi juga terdapat filosofi yang penuh makna.<ref>Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[https://www.liputan6.com/islami/read/4956256/filosofi-lepet-yang-penuh-makna-tersirat-sajian-khas-lebaran-mirip-ketupat]</ref> Lepet jenis ini juga terdapatmemiliki variannyavarian, yaitu: [[Lepet kacang]] (kacang tanah, tolo, koro, merah, bahkan jagung) terbuat dari [[beras ketan]] yang dicampur kacang, dan dimasak dalam [[santan]], kemudian dibungkus daun [[janur]]. Perbedaan dari keduanya hanya terletak pada isi, ukuran dan pengikatnya saja. Lepet khas Jawa tidak terdapat campuran kacang tanah, dan pengikatnya menggunakan tali khusus yang terbuat dari bambu, karena terdapat filosofinya. Sedangkan lepet kacang terdapat campuran kacang tanah atau kacang lainnya dan pengikatnya menggunakan tali apa saja. Panganan ini merupakan khas [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]] dan [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] ([[budaya Sunda|Sunda]]), [[budaya Betawi|Betawi]], dan juga terdapat di [[pulau Bali|Bali]].
[[Berkas:Lepet.JPG|jmpl|[[Lepet kacang]] khas [[Sunda]] berbahan ketan, santan, garam, kacang]]