Obat hipolipidemik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala |
WanaraLima (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 3:
== Kelas ==
Beberapa kelas obat hipolipidemik mungkin berbeda dalam dampaknya terhadap profil [[kolesterol]] dan efek samping. Sebagai contoh, beberapa dapat menurunkan "kolesterol jahat" [[lipoprotein densitas rendah]] ([[LDL]]) lebih dari yang lain, sementara yang lain mungkin lebih suka meningkatkan lipoprotein densitas tinggi (HDL), "kolesterol baik". Secara klinis, pilihan agen tergantung pada profil kolesterol pasien, risiko [[kardiovaskular]], dan fungsi [[hati]] dan [[ginjal]] pasien, dievaluasi terhadap penyeimbangan risiko dan manfaat obat. Di [[Amerika Serikat]], ini dipandu oleh pedoman berbasis bukti yang paling baru diperbarui pada tahun 2018 oleh ''American College of Cardiology & American Heart Association''.
=== Membuktikan ===
[[Statin]] sangat cocok untuk menurunkan LDL, kolesterol dengan hubungan terkuat dengan penyakit [[pembuluh darah]]. Dalam penelitian yang menggunakan dosis standar, [[statin]] telah ditemukan menurunkan LDL-C sebesar 18% hingga 55%, tergantung pada statin spesifik yang digunakan. Ada risiko kerusakan [[otot]] yang parah (miopati dan rhabdomiolisis) dengan statin. [[Hiperkolesterolemia]] bukan merupakan faktor risiko kematian pada orang yang lebih tua dari 70 tahun dan risiko dari [[obat]] statin lebih meningkat setelah usia 85 tahun. [[Fibrotoraks|Fibrat]] diindikasikan untuk [[hipertrigliseridemia]]. Fibrat biasanya menurunkan trigliserida sebesar 20% hingga 50%. Tingkat [[kolesterol]] baik HDL juga meningkat. Fibrat dapat menurunkan LDL, meskipun secara umum pada tingkat yang lebih rendah daripada statin. Mirip dengan statin, risiko kerusakan otot parah ada. [[Niasin]], seperti halnya fibrat, juga cocok untuk menurunkan [[trigliserida]] hingga 20-50%. Ini juga dapat menurunkan LDL sebesar 5–25% dan meningkatkan HDL sebesar 15–35%. Niasin dapat menyebabkan [[hiperglikemia]] dan juga dapat menyebabkan kerusakan hati. Acipimox derivatif niacin juga dikaitkan dengan penurunan LDL yang rendah. Lecithin telah terbukti secara efektif menurunkan konsentrasi kolesterol sebesar 33%, menurunkan LDL sebesar 38% dan meningkatkan HDL sebesar 46%. Sequestrant [[asam empedu]] ([[resin]], mis. Cholestyramine) sangat efektif untuk menurunkan LDL-C dengan mengasingkan asam empedu yang mengandung kolesterol yang dilepaskan ke dalam [[usus]] dan mencegah [[reabsorpsi]] mereka dari usus. Ini menurunkan LDL sebesar 15-30% dan meningkatkan HDL sebesar 3-5%, dengan sedikit efek pada trigliserida, tetapi dapat menyebabkan sedikit peningkatan. Sequestrant asam empedu dapat menyebabkan masalah pencernaan dan juga dapat mengurangi penyerapan obat-obatan lain dan [[vitamin]] dari usus. Ezetimibe adalah penghambat selektif penyerapan kolesterol makanan. Lomitapide adalah inhibitor transfer protein trigliserida mikrosomal. [[Fitosterol]] dapat ditemukan secara alami pada tanaman. Mirip dengan ezetimibe, pitosterol mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus, sehingga mereka paling efektif bila dikonsumsi bersama makanan. Namun, mekanisme aksi mereka yang tepat berbeda dari ezetimibe. Suplemen omega-3 yang dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat mengurangi kadar trigliserida. PCSK9 inhibitor antibodi monoklonal
== Penelitian ==
|