Haria, Saparua, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Baris 108:
 
==== Sejarah hubungan pela dengan Lilibooi ====
{{Quote box
| quote = ( Negeri Haria ) 🐬
MAE NUSU ANAI LEAWAKA AMAPATTI
Di atas tanah para kapitan
Beta Badiri yang paleng atas
untuk Kasi kanal beta pung Negeri
Pusaka Leawaka itu Haria
 
Dengan Gagah dan perkasa
mengalir dari darah lautan
seng pernah taku omba
seng pernah taku aros
lautan buka arus par katong
 
Matahari panggel pulang
basudara yang jauh di kampong
jang lupa katong pung sodara
jang lupa pela deng Gandong
 
angin seng bisa patah kapata seng bisa ero
adat tetap adat negeri tetap negeri
kasih tarang mata rumah Kas manyala ini
obor dari Gunung saniri
Palapesi ruma toru jang sampe lupa
itu katong pung rumah Tampa kumpul sodarah
tampa biking adat tampa kumpul cinta
dalam rumah adat
 
Di bawah lagit negeri Ribuan aksara tertulis
dengan sejarah dengan kapitan dengan tombak
dengan pela darah karna itu Jang lupa akan sejarah
Jang lupa ade deng kaka
 
Jang Lupa mangnte negeri Inga hati
inga gunung deng tanah inga Tanjong hatuhalani
Inga Haria anyer, Itu katong sudah Leawaka Amapatti
Tanah dari datuk datuk yang turung par anak cucu negeri
|width = 30%
|align = right
}}
Pada zaman dahulu kala telah terjadi peperangan jang sangat dahsyat antara dua negeri di [[jazirah]] [[Leitimur Selatan, Ambon|Leitimur]] yaitu antara [[negeri Soya]] dan negeri [[Hative Kecil, Sirimau, Ambon|Hative Kecil.]] Prerangan ini terjadi karena mongare Soya yang bernama Rehatta membawa lari jujaro Hative Kecil yang bernama Muriani. Akibat peristiwa ini, maka terjadilah peperangan antara kedua negeri ini, dimana sebagai alat [[senjata]] yang dipakai oleh negeri Hative Kecil adalah [[mata kail]] [[cakalang]] dengan talinya yang diikat pada sebuah bambu (yang biasa dipakai-oleh kita di Ambon untuk menangkap kelelawar). Senjata dari negeri Soya ini sangat berbahaya bagi pasukan dari negeri Hative Kecil, dimana dalam pertempuran itu negeri Hative Kecil banyak yang mengelami korban, dan tempat yang menjadi korban adalah di air Tantui yang banyak megalirkan darah. Akibat hebatnya pertempuran itu maka dua soa dari negeri Hative Kecil banyak yang melarikan diri ke Rumah Tiga dan terus ke negeri Hative Besar dan menetap disana. Karena peperangan ini terus berlangsung maka, negeri Hative Kecil merasa kecewa dan putus asah, maka terpaksa mereka ke negeri Haria untuk minta bantuan dari kapitan Haria dan pasukannya dimana mereka dengan rela mau membantu negeri Hative Kecil.Disini kapitan Haria dan pasukannya telah siap untuk berangkat menyeberangi lautan untuk ke teluk Baguala ([[Passo, Teluk Ambon Baguala, Ambon|Passo]]), untuk membantu negeri Hative Kecil, tapi dalam perjalanan itu maka mereka telah mencari tahu (Mawe-Mawe) dan alhasil dare mawe tadi mengatakan bahwa apabila mereka menyeberang dan singgah di Passo maka mereka akan diserbu oleh kapitan Soya dan pasukannya, akhirnya mereka mengalihkan perjalanannya melalui negeri Waai dan Liang untuk terus melalui tanjung Alang dan kemudian ke negeri [[Hative Kecil, Sirimau, Ambon|Hative Kecil]]. Tetapi dalam perjalanannya menuju Hative Kecil maka perbakalan mereka habis dan terpaksa singga di negeri Lilibooy untuk meminta bantuan dan dengan rela penduduk negeri Lilibooy membatunya, tetapi sebelum pulang mereka telah mengangkat pela dengan negeri Lilibooy, yang mana hubungan pela ini terus sampai sekarang masih ada hubungannya.