Mimbar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
Mimbar secara simbolis adalah tempat keudukan imam yang memimpin shalat di masjid dan menyampaikan khotbah. Pada mulanya, mimbar adalah sebuah gundukan sebagai tempat duduk [[Nabi Muhammad]],<ref>{{Cite web|date=2018-03-23|title=Mimbar Rasulullah SAW, Seperti Apa?|url=https://republika.co.id/share/p61bz3313|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-09-08}}</ref> dan kemudian diikuti oleh para khalifah setelahnya, yang masing-masing secara resmi menjadi pemimpin [[Ummah|umat Islam]]. Namun, belakangan mimbar akhirnya menjadi standar untuk masjid dan digunakan oleh imam setempat. Meskipun demikian, makna mimbar sebagai simbol kewibawaan tetap dipertahankan.<ref name=":242" /><ref name=":1">{{cite book|last=Petersen|first=Andrew|year=1996|title=Dictionary of Islamic architecture|url=https://archive.org/details/dictionaryofisla00andr|publisher=Routledge|pages=[https://archive.org/details/dictionaryofisla00andr/page/191 191]–192|chapter=minbar}}</ref>
 
Pada masa selanjutnya, [[Khalifah]] [[Ummayyah]] Mu'awiya I (memerintah 661–680) memodifikasi minbar dengan meninggikan mimbar asli [[Muhammad]] dengan menambah jumlah anak [[tangga]] dari tiga menjadi enam, sehingga meningkatkan keunggulannya. Selama periode Bani [[Umayyah]] mimbar digunakan oleh para [[khalifah]] atau [[gubernur]] perwakilan mereka untuk membuat pengumuman publik yang penting dan menyampaikan khutbah [[Jumat]]. Pada tahun-tahun terakhir Kekhalifahan [[Umayyah]], sebelum kejatuhannya pada tahun 750, Bani Umayyah memerintahkan mimbar dibangun untuk semua [[masjid]] sebagai media [[khotbah]] [[shalat]] [[Jumat]] di [[Mesir]], dan segera setelah itu praktik ini diperluas ke wilayah Muslim lainnya.
 
Pada periode awal Abbasiyah (setelah 750) telah menjadi standar di masjid-masjid Jumat di semua komunitas Muslim