Sambal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pengembalian vandalisme atau suntingan uji coba
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Baris 1:
{{unreferenced|date=September 2017}}
{{vlindungi}}
{{Infobox Makanan
* {{Penggunavandal|Sahaiki}} melakukan vandalisme; merubah artikel tanpa sumber refrensi[[Pengguna:Thesillent|Thesillent]] ([[Pembicaraan Pengguna:Thesillent|bicara]]) 4 Maret 2023 18.41 (UTC)
| name = Sambal
 
| image = File:Sambal cobek.JPG
'''Sambal''' adalah makanan penyedap ataupun kondimen [[Hidangan Melayu|'''Masakan Melayu''']], yang memiliki rasa pedas, dibuat dari cabai yang ditumbuk, dihaluskan, dan sebagainya, biasanya ditambahkan dengan bahan lain seperti bawang dan terasi, dan biasanya dimakan bersama nasi.
| caption = Sambal terasi yang disajikan dengan bawang putih dan jeruk nipis
| alternate_name = {{lang|jv|Sambel}}
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Jawa]]
| creator = [[Orang Jawa|Jawa]]
| course =
| served =
| main_ingredient =
| variations =
| calories =
| other =
}}
'''Sambal''' ([[kata serapan|dari]] {{lang-jv|ꦱꦩ꧀ꦧꦼꦭ꧀|sambel}}) adalah makanan penyedap ataupun kondimen asal [[Hidanganpulau Melayu|'''Masakan Melayu'''Jawa]], yang memiliki rasa pedas, dibuat dari cabai yang ditumbuk, dihaluskan, dan sebagainya, biasanya ditambahkan dengan bahan lain seperti bawang dan terasi, dan biasanya dimakan bersama nasi.
 
Tradisi-tradisi pembuatan penyedap makanan atau kondimen serupa dapat ditemui di daerah lain di Indonesia, contohnya seperti di [[pulau Sumatra]] terdapat [[Balado]] yang merupakan penyedap khas [[Orang Minangkabau|etnis Minangkabau]] asal [[Sumatra Barat]] dan juga di [[pulau Sulawesi]] terdapat pula [[Dabu-dabu]] dan [[Rica-rica]] yang merupakan penyedap khas [[Orang Minahasa|etnis Minahasa]] berasal dari [[Manado]].
 
== Sejarah ==
[[File:016-The-Bodhisattva-takes-Food-for-the-Pratyekabuddha-Original.jpg|left|thumb|250px|Relief pada candi [[Borobudur]] mengenai proses penyiapan makanan.]]
Sambal merupakan tradisi pribumi khas pulau Jawa untuk membuat kondimen atau penyedap makanan, kata "sambal" itu sendiri sejatinya merupakan sebuah [[kata serapan]] yang berakar dari [[bahasa Jawa kuno]] yakni ''{{lang|kaw|sambĕl}}'' yang memiliki arti "dihancurkan" atau "dilumatkan", merujuk kepada proses pengolahan [[rempah-rempah|rempah]] ataupun [[cabai jawa (tanaman)|cabai]] yang dilumatkan. Terminologi tersebut dapat ditelusuri dalam berbagai prasasti maupun manuskrip Jawa kuno yang ditemukan di seluruh antero pulau Jawa, beberapa diantaranya adalah kidung [[Sri Tanjung]] (dari abad ke-12), manuskrip [[Serat Centini]] (dari abad ke-16), dan lain sebagainya.
[[File:Sambal ulek.jpg|left|thumb|250px|Proses ''{{lang|jv|nyambel}}'' ({{lit|melumatkan}}).]]
Pada [[emigrasi|eksodus]] masyarakat pulau Jawa ke [[Bali]] pada era perluasan kekuasaan kemaharajaan [[Majapahit]] pada sekitar abad ke-12 (sejak masa kemaharajaan Majapahit masih berupa kerajaan [[Singasari]]), Sambal mulai dikenal luas oleh penduduk Bali, dan berbagai varian sambal pun turut dikembangkan di pulau Bali menyesuaikan dengan cita rasa lokal daerah tersebut.
 
== Cara pembuatan ==