Soerjono Soekanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tahun 1972 ditulis dengan salah menjadi 19972
Almarhumah diganti dengan kata ibunya. Soalnya kata almarhumah untuk orang meninggal itu tidak tepat. Karena almarhumah itu artinya "Orang yang dirahmati Allah", sedangkan kita tidak tau apakah orang nya itu dirahmati ataukah tidak. Jadi lebih baiknya didoakan gitu. Moga bermanfaat
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
 
== Kehidupan Pribadi ==
Ia menikah dengan Nani Wardani, 1962 dan dikaruniai empat anak. Soerjono, yang sudah ditinggalkan ibunya sejak berusia 5 tahun, hampir tidak mengenali wajah Almarhumahibunya. Sebagai anak tunggal ia ditempa untuk berdisiplin dan teratur, tanpa kehilangan kebebasan. Didikan sang ayah menyebabkannya juga ingin mengimbangi ayahnya, dengan meraih beberapa gelar. Pada tahun 1983, Soerjono pun berhasil mengimbangi ayahnya setelah dikukuhkan menjadi guru besar di UI.
 
Soerjono Soekanto, yang dibesarkan di Jakarta, mengaku lahir dari keluarga "setengah seniman". Ayahnya yang guru besar sejarah dan hukum adat [[Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia|FS UI]] itu suka main [[biola]]. Ibunya, Sri Suliyah, gemar bermain [[piano]]. Ia sendiri pada masa mudanya pernah ikut Orkes Keroncong Tetap Segar.