Martin Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
tambah pranala
Jonoo27 (bicara | kontrib)
tambah pranala
Baris 289:
Zwingli, sebagai contoh, menyangkal kemampuan Yesus untuk berada di lebih dari satu tempat pada satu waktu bersamaan. Sedangkan Luther menekankan [[omnipresen]]si (kehadiran di mana-mana pada saat bersamaan) kodrat manusia Yesus.<ref>Marty, 140–41; Lohse, 74–75.</ref> Menurut transkrip-transkrip, perdebatan tersebut sesekali berubah menjadi konfrontatif. Mengutip perkataan Yesus bahwa "daging sama sekali tidak berguna" (Yohanes 6:63), Zwingli berkata, "Bagian ini mematahkan lehermu". "Jangan terlalu bangga," balas Luther, "Leher-leher Jerman tidak semudah itu patah. Ini Hessen, bukan Swiss."<ref name="Oberman, 237"/> Di atas mejanya Luther menulis kata-kata "''Hoc est corpus meum''" ("Inilah tubuh-Ku") dengan kapur tulis, untuk tetap menunjukkan pendiriannya yang kukuh dalam hal ini.<ref>Brecht 2:329.</ref>
 
Meskipun terdapat ketidaksepakatan dalam hal Perjamuan Kudus, [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]] membuka jalan bagi penandatanganan [[Pengakuan Iman Augsburg]], dan bagi pembentukan [[Liga Schmalkaldic|Liga Schmalkaldis]] pada tahun berikutnya oleh para bangsawan Protestan terkemuka seperti [[:en:John of Saxony|Johann dari Sachsen]], Philipp dari Hessen, dan [[Georg, Markgraf Brandenburg-Ansbach]]. Bagaimanapun, kota-kota Swiss tidak menandatangani kesepakatan-kesepakatan tersebut.<ref>Oberman, 238.</ref>
 
== Epistemologi ==
Baris 297:
[[Berkas:OsmanenDeutscheKavallerie-1-.jpg|jmpl|Pertempuran antara orang-orang Turki dan Kristen pada abad ke-16.]]
 
Saat berlangsungnya [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]], [[Suleiman I]] sedang [[Pengepungan Wina|mengepung Wina]] dengan sepasukan [[dinasti Osman|Utsmaniyah]] (Ottoman) berkekuatan besar.<ref>Mallett, 198; Marius, 220. The siege was lifted on 14 October 1529, which Luther saw as a divine miracle.</ref> Luther pernah menentang perlawanan terhadap orang-orang Turki dalam ''Penjelasan 95 Tesis'' karyanya tahun 1518, menyerukan untuk menerima kekalahan tanpa melawan mereka. Ia melihat orang-orang Turki sebagai suatu cambuk yang dikirim oleh Allah untuk menghukum orang-orang Kristen, sebagai agen-agen [[apokalips]] biblis yang akan menghancurkan [[antikristus]], yang Luther yakini sebagai kepausan dan Gereja Roma.<ref>{{en}} Andrew Cunningham, [https://books.google.com/books?id=hLxDnAMaUgQC&pg=PA141 ''The Four Horsemen of the Apocalypse: Religion, War, Famine and Death in Reformation Europe''], Cambridge: Cambridge University Press, 2000, {{ISBN|0-521-46701-2}}, 141; Mullett, 239–40; Marty, 164.</ref> Ia senantiasa menolak gagasan akan [[perang agama|Perang Suci]], "seakan-akan bangsa kita adalah sepasukan orang-orang Kristen yang melawan orang-orang Turki, yang adalah musuh-musuh Kristus. Ini benar-benar bertentangan dengan nama dan doktrin Kristus".<ref>{{en}} From ''[[On War against the Turk]]'', 1529, quoted in William P. Brown, [https://books.google.com/books?id=87hQ2AjcttEC&pg=PA258 ''The Ten Commandments: The Reciprocity of Faithfulness''], Louisville, KY: Westminster John Knox Press, 2004, {{ISBN|0-664-22323-0}}, 258; Lohse, 61; Marty, 166.</ref> Di sisi lain, selaras dengan [[doktrin dua kerajaan]] yang dicetuskannya, Luther mendukung perang non-religi melawan orang-orang Turki.<ref>Marty, 166; Marius, 219; Brecht, 2:365, 368.</ref> Pada 1526, ia berargumen dalam ''Apakah Prajurit-Prajurit dapat berada dalam Keadaan Rahmat'' bahwa pertahanan nasional merupakan alasan untuk melangsungkan [[teori perang yang benar|perang yang dapat dibenarkan]].<ref>Mullett, 238–39; Lohse, 59–61.</ref> Pada 1529, dalam ''[[Tentang Perang Melawan Turki]]'', ia giat mendesak [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Karl V]] dan bangsa Jerman untuk melakukan suatu perang sekuler melawan orang-orang Turki.<ref>Brecht, 2:364.</ref> Bagaimanapun, ia menjelaskan bahwa perang rohani melawan iman orang asing dilakukan secara tersendiri, untuk dilancarkan melalui doa dan pertobatan.<ref>Wilson, 257; Brecht, 2:364–65.</ref> Sekitar waktu [[Pengepungan Wina]], Luther menulis satu doa demi pembebasan secara nasional dari orang-orang Turki, meminta Allah untuk "memberikan kepada kaisar kami kemenangan abadi atas musuh-musuh kami".<ref>Brecht, 2:365; Mullett, 239.</ref>
 
Luther kemudian memproduksi beberapa pamflet kritis tentang yang disebutnya "Mohammedanisme" ataupun "si Turki" (Türken).<ref>{{en}} Daniel Goffman, [https://books.google.com/books?id=3uJzjatjTL4C&pg=PA109 ''The Ottoman Empire and Early Modern Europe''], Cambridge: Cambridge University Press, 2002, {{ISBN|0-521-45908-7}}, 109; Mullett, 241; Marty, 164.</ref> Kendati Luther menganggap "si Turki" sebagai "suatu alat dari Iblis",<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=SJxuK8TQcaYC |title=Martin Luther and Islam: A Study in Sixteenth-Century Polemics and Apologetics |author=Adam S. Francisco |publisher=BRILL |year=2007 |isbn=9789004160439 |page=148}}</ref> ia bersikap tidak acuh terhadap praktiknya: "Biarlah si Turki percaya dan hidup sebagaimana ia kehendaki, sama seperti orang membiarkan kepausan dan orang Kristen palsu lainnya hidup."<ref>{{en}} From ''On war against the Turk'', 1529, quoted in Roland E. Miller, [https://books.google.com/books?id=BjC7K1j_AT8C&pg=PA208 ''Muslims and the Gospel''], Minneapolis: Kirk House Publishers, 2006, {{ISBN|1-932688-07-2}}, 208.</ref> Pada 1542, Luther membaca suatu [[Al-Qur'an]] (kitab suci dari keimanan "si Turki") terjemahan Latin yang "diterjemahkan dengan buruk",<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=MfX7NSmJ64YC |title=Between Sardis and Philadelphia: The Life and World of Pietist Court Preacher Conrad Bröske |editor=Douglas H. Shantz |publisher=BRILL |year=2008 |isbn=9789004169685 |page=102}}</ref> kemudian ia menentang pelarangan publikasinya dan menginginkannya agar diekspos untuk dicermati.<ref>Brecht, 3:355.</ref>