Vitamin D: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 93:
[[Berkas:VitaminD3 pathway.png|jmpl|Diagram sintesis vitamin D]]
 
Saat terpapar cahaya matahari, senyawa prekursor [[7-dehidrokolesterol]] akan diubah menjadi senyawa [[kolekalsiferol]].<ref name="basic" /> Sinar [[ultraviolet B]] (UVB) dengan panjang gelombang 290-315 nm akan mengubah 7-dehidrokolesterol menjadi previtamin D3 lalu menjadi vitamin D3 setelah reaksi isomerisasi yang diinduksi oleh panas. Proses ini terjadi di lapisan [[Kulit manusia|kulit]]. Vitamin D3 kemudian akan masuk ke sirkulasi melalui ikatan dengamdengan protein pengikat vitamin D atau ''vitamin D binding protein'' (DBP). Untuk bisa aktif, vitamin D membutuhkan 2 sekuens [[hidroksilasi]] agar terbentuk 1,25-dihidroksivitamin D atau 1,25[OH]<sub>2</sub>D dan 24,25 hidroksikolekalsiferol atau 24,25(OH)<sub>2</sub>D<sub>3</sub>.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Lips|first=P.|date=1 September 2006|title=Vitamin D physiology|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0079610706000083|journal=Progress in Biophysics and Molecular Biology|series=UV exposure guidance: A balanced approach between health risks and health benefits of UV and Vitamin D. Proceedings of an International Workshop, International Commission on Non-ionizing Radiation Protection, Munich, Germany, 17-18 October, 2005|language=|volume=92|issue=1|pages=4–8|doi=10.1016/j.pbiomolbio.2006.02.016|issn=0079-6107}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Christakos|first=Sylvia|last2=Dhawan|first2=Puneet|last3=Verstuyf|first3=Annemieke|last4=Verlinden|first4=Lieve|last5=Carmeliet|first5=Geert|date=1 Januari 2016|title=Vitamin D: Metabolism, Molecular Mechanism of Action, and Pleiotropic Effects|url=https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/physrev.00014.2015|journal=Physiological Reviews|volume=96|issue=1|pages=365–408|doi=10.1152/physrev.00014.2015|issn=0031-9333|pmc=PMC4839493|pmid=26681795}}</ref>
 
Hidroksilasi vitamin D yang pertama dilakukan oleh enzim vitamin D 25-hidroksilase [[mitokondria]] dan atau [[mikrosom]] [[hati]]. Hidroksilasi yang kedua terjadi di [[ginjal]] dan dilakukan enzim [[Sitokrom P450|P450]] 25-hidroksivitamin D-1 alfa-hidroksilase. Selain itu, di ginjal juga terjadi proses naktivasi katabolisme dilakukan oleh enzim 24-hidroksilase yang akan mengubah 25-dihidroksivitamin D menjadi 24,25 hidroksikalsiferol. Setelah masuk ke sel, [[hormon]] 1,25[OH]<sub>2</sub>D berikatan dengan [[Reseptor (biokimia)|reseptor]] vitamin D atau ''vitamin D receptor'' (VDR). Ikatan ini akan membentuk heterodimer dengan reseptor X [[asam retinoat]] atau ''retinoic acid X receptor'' (RXR). Heterodimer kemudian akan memasuki [[nukleus]] untuk bisa berikatan dengan [[asam deoksiribonukleat]] (DNA) dan meningkatkan [[Transkripsi (genetik)|transkripsi]] [[gen]] yang berhubungan dengan vitamin D.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Long|first=Mark D.|last2=Sucheston-Campbell|first2=Lara E.|last3=Campbell|first3=Moray J.|date=April 2015|title=Vitamin D Receptor and RXR in the Post-Genomic Era|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4574486/|journal=Journal of cellular physiology|volume=230|issue=4|pages=758–766|doi=10.1002/jcp.24847|issn=0021-9541|pmc=4574486|pmid=25335912}}</ref>
Baris 100:
 
Bahan baku untuk pembentukan vitamin D yang berbentuk 7-dehidrokolesterol disimpan di stratum spinosum dan stratum basalis kulit. Sinar ultraviolet B akan menyebabkan terjadinya proses fotolisis sehingga terbentuk provitamin D3 yang akan diubah menjadi vitamin D3. Jika tubuh terpapar sinar matahari berlebih, 7-dehidrokolesterol tidak akan mengalami proses fotolisis menjadi vitamin D3 melainkan setelah menjadi previtamin D3 akan diubah menjadi ''tachysterol'' dan [[lumisterol]] melalui proses isomerisasi. Proses ini terjadi dua arah, saat tubuh kekurangan previtamin D3, ''tachysterol'' dan lumisterol akan diubah menjadi previtamin D3. Hal inilah yang menyebabkan jarang terjadi kelebihan vitamin D3 akibat paparan sinar matahari yang berlebih.{{Sfn|Hermawan, Dessy|2016|p=15-18}}
 
== Sumber ==
Vitamin D dapat diperoleh bukan hanya dari makanan, tetapi juga dari sinar matahari. Sinar matahari yang dibutuhkan oleh tubuh adalah [[Ultraungu|ultraviolet B]] atau UVB dengan [[panjang gelombang]] 290-315 nm. Radiasi UVB tidak dapat menembus kaca sehingga tidak bisa menghasilkan vitamin bagi mereka yang ada di dalam ruangan. Kemampuan UVB menghasilkan vitamin juga dipengaruhi oleh musim, lamanya waktu siang dalam sehari, waktu paparan, keberadaan kabut, asap, kadar melanin kulit, dan penggunaan tabir surya.<ref>{{Cite journal|last=Chandra|first=Prakash|last2=Wolfenden|first2=Linda L.|last3=Ziegler|first3=Thomas R.|last4=Tian|first4=Junqiang|last5=Luo|first5=Menghua|last6=Stecenko|first6=Arlene A.|last7=Chen|first7=Tai C.|last8=Holick|first8=Michael F.|last9=Tangpricha|first9=Vin|date=Oktober 2007|title=Treatment of vitamin D deficiency with UV light in patients with malabsorption syndromes: a case series|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2846322/|journal=Photodermatology, photoimmunology & photomedicine|volume=23|issue=5|pages=179–185|doi=10.1111/j.1600-0781.2007.00302.x|issn=0905-4383|pmc=2846322|pmid=17803596}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wacker|first=Matthias|last2=Holick|first2=Michael F.|date=1 Januari 2013|title=Sunlight and Vitamin D|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3897598/|journal=Dermato-endocrinology|volume=5|issue=1|pages=51–108|doi=10.4161/derm.24494|issn=1938-1972|pmc=3897598|pmid=24494042}}</ref>