Terbaik Terbaik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 25:
Banyak pengamat musik meyakini bahwa inilah album terbaik yang pernah dibuat [[Dewa 19]] yang mengukuhkan mereka sebagai salah satu grup band besar terkreatif yang pernah ada di Indonesia.<ref name="Review">{{cite web|url=https://tirto.id/terbaik-terbaik-karya-terbaik-ahmad-dhani-dfsB|title=Terbaik Terbaik: Karya Terbaik Ahmad Dhani|date=31 Januari 2019|author=Faisal Irfani|website=Tirto|access-date=10 Januari 2022}}</ref> Majalah [[Rolling Stone]] edisi Desember 2007 menempatkan album ini pada urutan 26 dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik]]".<ref name="Review"/>
2 tahun usai album [[Dewa 19 (album)|19]] dan [[Format Masa Depan]] sebagai debut album yang sukses, Dewa 19 merilis album ketiga bertajuk ''Terbaik Terbaik''. Ahmad Dhani masih menjadi drummer Dewa 19, karena Wong Aksan sebelum masuk ke Dewa 19. Usai rilisnya album ini, Wong Aksan masuk sebagai drummer yang menggantikan [[Wawan Juniarso]] (drummer pertama Dewa 19) menjadi posisi kosong dan bergabung dengan Dewa 19 sebagai personil tetap. Tidak hanya itu saja, "Terbaik Terbaik" adalah bukti betapa cemerlangnya ide Ahmad Dhani sebagai seorang komposer. Album "Terbaik-Terbaik" direkam dalam kurun waktu Oktober 1994 hingga Mei 1995, dengan Dhani bertindak selaku produser. Terdapat 11 lagu dalam album ini dan hampir semuanya dibuat oleh Dhani. Yang membuat ''Terbaik Terbaik'' terasa istimewa karena Dewa 19 tak sekadar memainkan warna [[pop]], tapi juga [[Musik rok|rock]], [[Fusion jazz|fusion]], sampai [[Folklor|folk]]. Visi bermusik masing-masing personel membuat ''Terbaik Terbaik'' terdengar begitu semarak. Komposisi "''IPS''", ambil contoh, memuat solo gitar akustik Andra yang seperti membelah keheningan. Permainannya tenang dan mendamaikan perasaan—mengajak kita melupakan sejenak huru-hara di dunia yang fana. Lalu di "''Hanya Satu''", Dewa 19 tak ubahnya mirip kelompok [[world music]]; ketukan perkusi yang rancak, vokal yang saling bersautan, hingga deru nada yang menawarkan eksotisme Timur yang membuai. Pada lagu "''Jangan Pernah Mencoba''", mereka bergerak lebih energik; membawakan semangat [[new wave]] ala [[Duran Duran]]. Sementara "''Restoe Boemi''", Dewa 19 seperti sedang terilhami band-band yang mengusung [[southern rock]]. Nomor paling padat tentu jatuh pada "''Cukup Siti Nurbaya''" Kombinasi ''riff-riff'' berbahaya Andra dan cabikan bass Erwin yang meliuk lincah mengingatkan permainan [[Tetsuo Sakurai]] menjadikan ''track'' ini sangat berbahaya, sekaligus hits andalan ''Terbaik-Terbaik''.<sup>[3]</sup>
== Daftar Lagu ==
|