Tongseng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
pengayaan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 28:
==History==
[[Berkas:Tongseng Seller.jpg|jmpl|ka|Penjual tongseng tengah membuat tongseng di pikulannya]]
Secara tradidional, tongseng dianggap sebagai hidangan perpaduan antara [[sate kambing]] dan [[gulai]]. Menurut pakar sejarah kuliner Indonesia, tongseng mulai muncul di Jawa pada kurun abad ke-18 sampai ke-19. Pada masa [[HIndiaHindia Belanda|kolonial Belanda]], terdapat arus imigrasi pendatang dari [[Orang Arab Indonesia|Arab]] dan Muslim [[Orang India Indonesia|India]] yang datang dan bermukim di Nusantara. Pendatang Arab ini menggemari pemakaian [[daging kambing]] dan [[domba]] dalam hidangan mereka. Karena itulah beberapa hidangan Indonesia diduga dipengaruhi dari tradisi kuliner Arab dan India MUslim yang datang ke Jawa. Salah satunya [[sate kambing]], yag dipercaya merupakan adaptasi lokal dari [[kebab]] India Muslim, serta [[gulai]], yang merupakan adaptasi lokal dari hidangan berbasis [[kari]] yang dipengaruhi seni kuliner India.<ref name="CNN-Tongseng"/>
 
Pada abad ke-19, di kawasan Jawa Tengah bagian selatan dikembangkan perkebunan tebu dan kemudian pabrik gula pun bermunculan. Selain gula pasir dari tebu, masyarakat Jawa sudah mengenal dan menggemari gula jawa yang juga banyak dihasilkan di wilayah itu. Produksi kecap pun berkembang di Jawa, yang kemudian masyarakat Jawa menghasilkan varian [[kecap manis]], yang merupakan campuran fermentasi kacang kedelai dengan gula jawa. Kecap manis inilah yang menjadi bahan utama berpadu dengan bumbu kuah gulai yang gurih, ditambah kelezatan irisan daging kambing, serta kesegaran irisan kubis dan tomat.<ref name="CNN-Tongseng"/>
 
Kini tongseng adalah hidangan khas yang lazim ditemukan di Jawa Tengah dan Yoyakarta, khususnya kabupaten Boyolali, Surakarta (Solo), Klaten, dan Yogyakarta. Karena itulah kebanyakan penjaja tongseng berasal dari kabupaten atau kota tersebut. Kini hidangan ini juga dapat ditemukan di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Penjaja tongseng biasanya menyebut diri mereka sebagai "Warung Sate Solo", yakni [[warung]], kedai, atau rumah makan kecil yang khusus menyajikan sate, tongseng, dan gulai.
 
== Pranala luar ==