Kapitalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cecemuwe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Eris Sazuke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Kapitalisme''' adalah doktrinitas sifat buruk untuk membentuk pemuda pemudi dengan pola hidup yang hedonis, tak berakhlakul karimah dan sekuler.
'''Kapitalisme''' adalah ideologi yang berkenaan dengan filsafat, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya menciptakan masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan [[kepemilikan bersama]] [[alat produksi]] dan tidak adanya [[kelas sosial]], uang,<ref>[http://www.marxists.org/archive/marx/works/1847/11/prin-com.htm ''Principles of Communism''], Frederick Engels, 1847, Bagian ke-18. "Akhirnya, saat semua modal, produksi, pertukaran dipegang bersama oleh segenap bangsa, kepemilikan pribadi akan menghilang, uang akan jadi sesuatu yang tidak perlu, dan produksi berkembang sehingga masyarakat akan lepas dari kebiasaan ekonomi yang dulu-dulu."</ref><ref>[http://www.marxists.org/archive/bukharin/works/1920/abc/03.htm ''The ABC of Communism''], Nikoli Bukharin, 1920, Bagian ke-20</ref> dan negara.
 
Pola hidup hedonis memaksa masyarakat memandang segala sesuatu dari sudut pandang materi.
 
Contoh orang tua perempuan akan merasa bangga jika anak perempuannya ngedate dengan lelaki tajir dibawa ke diskotik lalu membawa uang banyak untuk diberikan kepadanya, walau hasil dari prostitute sekalipun.
 
Contoh lain: Orangtua perempuan harus mendapatkan calon mempelai lelaki dari kalangan yang mampu membayar mahal mahar anaknya, sebaliknya tidak akan merestui lelaki yang kerjaannya serabutan ekonomi pas-pasan dll.
 
Pemuda bentukan sistem kapitalisme ini pula yang menyebabkan maraknya tindakan kriminal. Tawuran terjadi dimana – mana, hanya demi hal sepele, mereka seperti tak takut dosa untuk menaniaya teman sebaya. Padahal, agamanya sama, tuhannya sama, nabinya sama, kitabnya sama, tapi karena pemahamannya tentang kehidupan hanya sebatas tenggorokan, nilai – nilai moralitas agama pun tidak dihiraukan, sehingga yang terbentuk adalah para pemuda “edan” yang mengikuti nafsu syetan. Sudah berapa banyak nyawa yang melayang hanya karena beda almamater sekolahan,saling  rebutan pacar, ejek – ejekan, dan lain sebagainya. Sistem pendidikan yang tidak mengedepankan norma – norma agama, hanya sebatas nilai budi pekerti asal – asalan yang menatasnamakan hak asasi kemanusiaan. Pada nyatanya hal tersebut tidak tampak ketika dihadapkan pada realita dilapangan.
 
Hidup di zaman modern seperti sekarang ini, memang memaksa para pemuda untuk berhati – hati dalam bergaul. Sedikit saja salah melangkah, akan mencengkram mereka ke lembah nista nan hina, keburukan dan kebenaran dicampur aduk sedemikian rupa, sehingga sulit untuk dibedakan lagi antara keduanya. Al-Imam Ibnu Bathoh pernah berkata “Sungguh pada hari ini manusia telah berubah menganggap baik apa yang dulu mereka anggap buruk, menghalalkan apa yang dulu mereka haramkan, dan menganggap makruf apa yang dulu mereka anggap kemungkaran.” Inilah kenyataan hidup yang sekarang kita hadapi.
 
== Kaum klasik kapitalis ==