Unjuk rasa dan kerusuhan Papua 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 54:
Kepolisian Kota Malang menyatakan kepada pers setelah kejadian bahwa unjuk rasa di Malang tersebut tidak berizin karena pihaknya tidak memberikan tanda terima pengajuan permohonan unjuk rasa.<ref name=liputan6/><ref>{{Cite news|work=[[Kompas.com]]|title=Mahasiswa Papua Terlibat Bentrok dengan Warga di Kota Malang|url=https://regional.kompas.com/read/2019/08/15/19580391/mahasiswa-papua-terlibat-bentrok-dengan-warga-di-kota-malang?page=all|author=Andi Hartik | Editor=Khairina|date=15 Agustus 2019|access-date=26 Agustus 2019|last=Hartik|first=Andi|editor-last=Khairina}}</ref><ref>{{Cite news|work=[[Detik.com|detikcom]]|title=Mahasiswa Papua yang Rusuh di Malang Tak Kantongi Izin Demo|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4666892/mahasiswa-papua-yang-rusuh-di-malang-tak-kantongi-izin-demo|author=Muhammad Aminudin|date=15 Agustus 2019|access-date=26 Agustus 2019|last=Aminudin|first=Muhammad}}</ref> Selain itu, ketika ditanyai oleh pers mengenai kemungkinan pemulangan mahasiswa Papua ke daerah asalnya setelah kejadian tersebut, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko menjawab bahwa hal itu dapat menjadi salah satu pilihan.<ref>{{cite news|website=Malangtimes|title=Statement Asli Wakil Wali Kota Malang dan Kronologi Ricuh Demonstrasi Mahasiswa Papua|url=https://www.malangtimes.com/baca/42991/20190819/224300/statement-asli-wakil-wali-kota-malang-dan-kronologi-ricuh-demonstrasi-mahasiswa-papua|author=Nurlayla Ratri|editor=Heryanto|date=19 Agustus 2019|access-date=26 Agustus 2019}}</ref>
 
Sementara itu, pihak Aliansi Mahasiswa Papua selaku pelaku unjuk rasa menyatakan bahwa mereka dihadang dan diserang oleh kelompok organisasi masyarakat. Mereka mendapatkan [[ujaran kebencian]] dan kekerasan fisik yang membuat lima orang terluka. Selain itu, menurut mereka, pihak kepolisian membiarkan kekerasan tersebut terjadi pada mereka.<ref>{{Cite news|title=Demonstrasi di Malang, Aliansi Mahasiswa Papua Ngaku Dipukul & 5 Luka Berat, Polisi Sebut Langgar UU|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|url=https://madura.tribunnews.com/amp/2019/08/15/demonstrasi-di-malang-aliansi-mahasiswa-papua-ngaku-dipukul-5-luka-berat-polisi-sebut-langgar-uu|editor=Mujib Anwar|authors=Aminatus Sofya & Rifky Edgar|date=15 Agustus 2019|access-date=24 Agustus 2019|language=id|last=Sofya|first=Aminatus}}</ref><ref>{{Cite news|title=Mahasiswa Papua di Malang Mengaku Diserang Kelompok Ormas|work=[[Tempo.co]]|url=https://nasional.tempo.co/read/1236355/mahasiswa-papua-di-malang-mengaku-diserang-kelompok-ormas/full&view=ok|editor=Juli Hantoro|author=Eko Widianto|date=15 Agustus 2019|access-date=26 Agustus 2019|language=id}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Asrama mahasiswa Papua di Surabaya ===
Baris 74:
Ribuan pengunjuk rasa juga berunjuk rasa di kota [[Fakfak]] pada 21 Agustus. Massa membakar pasar lokal dan gedung kantor. Selain itu, para pengunjuk rasa memblokir jalan ke [[Bandar Udara Torea Fakfak]]. Akibatnya, polisi terpaksa menembakkan gas air mata pada para demonstran untuk membubarkan massa. Menurut juru bicara kepolisian Indonesia, situasinya "terkendali" dan hanya sekitar 50 orang yang terlibat dalam pembakaran gedung pasar. Beberapa orang terluka dalam protes dan bentrokan itu.<ref>{{cite news |title=Fresh protests in Indonesia's Papua as extra police arrive |url=https://uk.reuters.com/article/indonesia-papua/fresh-protests-in-indonesias-papua-as-extra-police-arrive-idUKL4N25H1HH |accessdate=25 Agustus 2019 |work=Reuters |date=21 Agustus 2019 |language=en}}</ref><ref>{{Cite news|title=Rusuh di Fakfak Papua Barat, Polisi Tembakkan Gas Air Mata |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190821111236-20-423291/rusuh-di-fakfak-papua-barat-polisi-tembakkan-gas-air-mata |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[CNN Indonesia]] |date=21 Agustus 2019 |language=id}}</ref>
 
Sejumlah unjuk rasa juga digelar di [[Kabupaten Merauke|Merauke]], [[Kabupaten Nabire|Nabire]], [[Kabupaten Yahukimo|Yahukimo]] dan [[Kabupaten Biak Numfor|Biak]].<ref name="aj" /><ref name="mawel">{{cite news |last1=Mawel |first1=Benny |title=Violence in Sorong, more protests in Papua as anger over racism spreads |url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/08/20/violence-in-sorong-more-protests-in-papua-as-anger-over-racism-spreads.html |accessdate=24 Agustus 2019 |work=The Jakarta Post |date=20 Agustus 2019|language=en}}</ref><ref>{{cite news |title=Indonesia arrests 34, blocks internet in Papua |url=https://www.afr.com/world/asia/indonesia-arrests-34-blocks-internet-in-papua-20190822-p52jx3 |accessdate=25 Agustus 2019 |work=Australian Financial Review |date=22 Agustus 2019 |language=en}}</ref> Beberapa mahasiswa Papua di [[Jakarta]] juga menggelar unjuk rasa di depan [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|gedung Kemendagri RI]] pada 22 Agustus.<ref>{{Cite news|title=Demo di Depan Kemendagri, Mahasiswa Papua Sempat Dorong-dorongan dengan Polisi-TNI |url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/22/13415391/demo-di-depan-kemendagri-mahasiswa-papua-sempat-dorong-dorongan-dengan |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[Kompas.com]] |date=22 Agustus 2019 |language=id|last=Sari |first=Nursita |editor-last=Gatra |editor-first=Sandro }}</ref> Protes yang lebih damai berlanjut, dengan "mars panjang" yang damai di [[Kabupaten Sarmi]] pada 23 Agustus<ref>{{cite web |title=MASYARAKAT SARMI: USUT TUNTAS KASUS PERSEKUSI DAN RASISME TERHADAP ORANG PAPUA.|url=https://www.sarmikab.go.id/main/masyarakat-sarmi-usut-tuntas-kasus-persekusi-dan-rasisme-terhadap-orang-papua/ |publisher=Sarmi Regency |accessdate=25 Agustus 2019 |language=id-ID |date=24 Agustus 2019}}</ref> dan unjuk rasa pro-kemerdekaan di [[Semarang]] pada hari berikutnya.<ref>{{Cite news|title=Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Massa Aksi: Papua Bukan Merah Putih |url=https://jateng.suara.com/read/2019/08/24/191147/kibarkan-bendera-bintang-kejora-massa-aksi-papua-bukan-merah-putih |accessdate=25 Agustus 2019 |work=Suara.com |date=24 Agustus 2019 |language=id}}</ref> Demonstrasi lain yang memprotes rasisme terhadap mahasiswa Papua juga diadakan di Yogyakarta,<ref>{{Cite news|last1=Syambudi |first1=Irwan |title=Mahasiswa Papua di Yogya Demo Tolak Tindakan Rasisme di Surabaya |url=https://tirto.id/mahasiswa-papua-di-yogya-demo-tolak-tindakan-rasisme-di-surabaya-egFb |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[Tirto|Tirto.id]] |date=20 Agustus 2019 |language=id}}</ref> [[Bandung]]<ref>{{Cite news|title=Kronologi Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua di Bandung |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190823134804-20-424081/kronologi-polisi-beri-miras-ke-mahasiswa-papua-di-bandung |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[CNN Indonesia]] |date=23 Agustus 2019 |language=id}}</ref> dan [[Denpasar]],<ref>{{Cite news|title=Mahasiswa Papua di Bali Demo, Teriak Yel-yel Bintang Kejora |url=https://kumparan.com/@kumparannews/mahasiswa-papua-di-bali-demo-teriak-yel-yel-bintang-kejora-1riKAK9jvQP |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]] |date=22 Agustus 2019 |language=id-ID}}</ref> serta kota lainnya. Beberapa aktivis mencatat bahwa unjuk rasa ini merupakan salah satu yang terbesar serta belum pernah terjadi di wilayah ini selama bertahun-tahun.<ref name="tg"/> Unjuk rasa berlanjut pada tanggal 26 Agustus, dengan [[bendera Papua Barat]] dikibarkan oleh pengunjuk rasa damai di [[Kabupaten Deiyai]] berjumlah 5.000 menurut para penyelenggara, bersamaan dengan demonstrasi serentak di kota-kota Papua lainnya, seperti [[Wamena]], [[Kabupaten Paniai|Paniai]], [[Kabupaten Yahukimo|Yahukimo]], dan [[Kabupaten Dogiyai|Dogiyai]] di samping kota-kota di luar Papua seperti [[Makassar]].<ref>{{Cite news|title=Bendera Bintang Kejora Berkibar 1,5 Jam di Kantor Bupati Deiyai |url=https://www.tempo.co/abc/4624/bendera-bintang-kejora-berkibar-15-jam-di-kantor-bupati-deiyai |accessdate=27 Agustus 2019 |work=[[Tempo.co]] |date=27 Agustus 2019 |language=id}}</ref>
 
== Kelanjutan ==
Baris 81:
Pada malam 19 Agustus, [[presiden Indonesia]], [[Jokowi]] merilis pernyataan yang mendesak ketenangan dan mengatakan kepada orang Papua bahwa "Emosi itu boleh, tapi memaafkan lebih baik. Sabar juga lebih baik."<ref>{{Cite news|work=[[Kompas.com]]|title=Jokowi: Pemerintah Jaga Kehormatan Masyarakat Papua dan Papua Barat|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/08/19/18015991/jokowi-pemerintah-jaga-kehormatan-masyarakat-papua-dan-papua-barat?page=all|author=Ihsanuddin|editor=Bayu Galih|date=19 Agustus 2019|accessdate=9 September 2019|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|last=Ihsanuddin}}</ref> Jokowi juga menyiapkan kunjungan ke wilayah tersebut.<ref name="wibawa"/> [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia]] [[Wiranto]] juga merilis pernyataan yang menjanjikan penyelidikan "lengkap dan adil" atas insiden di Surabaya dan menambahkan bahwa situasi di Papua terkendali. Kepala [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian Nasional]] [[Tito Karnavian]] mengklaim bahwa kerusuhan itu disebabkan oleh, selain dari insiden di Surabaya dan perlakuan terhadap siswa yang terlibat, juga karena sebuah berita tipuan tentang salah satu siswa yang terbunuh saat penahanan mereka.<ref name="calm">{{cite news |title=Indonesia's Jokowi urges calm after violent West Papua protests |url=https://www.aljazeera.com/news/2019/08/indonesia-jokowi-urges-calm-violent-west-papua-protests-190819231128532.html |accessdate=20 Agustus 2019 |work=Al Jazeera |date=20 Agustus 2019}}</ref>
 
Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Fadli Zon]] menyerukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden rasisme di Surabaya.<ref>{{Cite news|title=Fadli Zon Minta Polri Investigasi Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya |url=https://nasional.kompas.com/read/2019/08/20/14112841/fadli-zon-minta-polri-investigasi-pengepungan-asrama-mahasiswa-papua-di |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[Kompas.com]] |date=20 Agustus 2019 |language=id|last=Erdianto |first=Kristian |editor-last=Krisiandi }}</ref> Sebagai respons, Polisi daerah [[Jawa Timur]] membentuk tim untuk menyelidiki tuduhan tersebut.<ref>{{Cite news|title=Polda Jatim Bentuk Tim Selidiki Dugaan Rasisme terhadap Mahasiswa Papua |url=https://nasional.okezone.com/read/2019/08/21/337/2094883/polda-jatim-bentuk-tim-selidiki-dugaan-rasisme-terhadap-mahasiswa-papua |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[Okezone.com]] |date=21 Agustus 2019 |language=id-ID|last=Batubara |first=Puteranegara }}</ref> [[Keuskupan Amboina|Uskup Ambon]] [[Petrus Canisius Mandagi]] juga menyerukan protes damai dan mengatakan bahwa orang Papua "tidak boleh biadab seperti mereka yang menyemburkan rasisme".<ref>{{cite news |title=Indonesia bishop urges calm in Papua, denounces racism - Vatican News |url=https://www.vaticannews.va/en/church/news/2019-08/indonesia-violence-racism-rights-mandagi.html |accessdate=25 Agustus 2019 |work=Vatican News |date=23 Agustus 2019 |language=en}}</ref> Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Papua|DPRP]] [[Yorrys Raweyai]] menyerukan pembubaran [[Banser]] [[Nahdlatul Ulama]], mengklaim bahwa pembubaran milisi tersebut adalah permintaan dari pengunjuk rasa di Sorong.<ref>{{Cite news |title=Tuntutan Pembubaran Banser NU, Yorrys Raweyai Jelaskan Detilnya |url=https://nasional.tempo.co/read/1240034/tuntutan-pembubaran-banser-nu-yorrys-raweyai-jelaskan-detilnya/full%26view%3Dok |accessdate=25 Agustus 2019 |work=[[Tempo.co]] |date=25 Agustus 2019 |language=id |first=Jobpie |last=Sugiharto |archive-date=2019-09-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190915101440/https://nasional.tempo.co/read/1240034/tuntutan-pembubaran-banser-nu-yorrys-raweyai-jelaskan-detilnya |dead-url=yes }}</ref>
 
Tri Susanti, seorang anggota partai [[Gerindra]] dan pemimpin unjuk rasa di Surabaya terhadap pelajar Papua, secara terbuka meminta maaf setelah protes di Papua dan membantah tuduhan kekerasan fisik terhadap para mahasiswa.<ref>{{cite news |title=Leader of rally against Papuan students apologizes for racist abuse |url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/08/21/leader-of-rally-against-papuan-students-apologizes-for-racist-abuse.html |accessdate=25 Agustus 2019 |work=The Jakarta Post |date=21 Agustus 2019 |language=en}}</ref> Tokoh kemerdekaan Papua Barat [[Benny Wenda]] berkomentar bahwa insiden di Surabaya telah "menyalakan api unggun rasisme, diskriminasi, dan penyiksaan orang Papua Barat selama hampir 60 tahun oleh Indonesia".<ref name="tg">{{cite news |last1=Lamb |first1=Kate |last2=Doherty |first2=Ben |title=West Papua protests: Indonesia deploys 1,000 soldiers to quell unrest, cuts internet |url=https://www.theguardian.com/world/2019/aug/22/west-papua-protests-indonesia-deploys-1000-soldiers-to-quell-unrest |accessdate=25 Agustus 2019 |work=The Guardian |date=22 Agustus 2019}}</ref>