Orang utan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 33:
Istilah ''urang utan'' muncul dalam berbagai sumber dari abad ke-9 sampai abad ke-15 dalam [[bahasa Jawa Kuno]]. Salah satu sumber awal bersumber dari [[Kakawin Ramayana]] yang merupakan karya adaptasi dari [[Bahasa Sanskerta|bahasa Sansekerta]] ke dalam [[bahasa Jawa]] dari karya [[Ramayana]] yang ditulis pada abad kesembilan atau awal abad kesepuluh. Dalam sumber Jawa Kuno ini, istilah urang utan hanya mengacu pada [[kera]] dan bukan pada manusia penghuni hutan. Istilah ini bukanlah dari kata-kata asli bahasa Jawa, tetapi diserap dari [[bahasa Melayu]] awal, setidaknya seribu tahun yang lalu. Oleh karena itu, asal mula utama istilah "orang utan" untuk kera ''Pongo'' kemungkinan besar adalah [[bahasa Melayu Kuno]].<ref name="sastrawan2" />
[[Berkas:Man-of-the-Woods.jpg|al=Orangutan sketch by George Edwards|kiri|jmpl|Sketsa "The Man of the Woods (Orang hutan)" oleh George Edwards, 1758]]
[[Eropa|Orang Eropa]] pertama yang mencatat penggunaan istilah ini adalah [[Jacobus Bontius]], di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1631 yang berjudul ''Historiae naturalis et medicae Indiae orientalis.'' Dia melaporkanmencatat bahwa orang-orang Melayu memberitahunya kalau kera tersebut dapat berbicara, tetapi memilih untuk tidak "agar dia tidak dipaksa untuk bekerja".<ref name="Dellios">{{cite journal|author=Dellios,|first=Paulette|year=2008|title=A lexical odyssey from the Malay World|url=http://old.upm.ro/facultati_departamente/stiinte_litere/conferinte/situl_integrare_europeana/Lucrari/Delios.pdf|journal=Studia Universitatis Petru Maior. Philologia|volume=4|issue=4|pages=141–44}}</ref> Istilah ini juga muncul dalam beberapa deskripsi zoologi Indonesia dalam bahasa Jerman pada abad ke-17. Ada yang berpendapat bahwa istilah ini secara khusus berasal dari ragam bahasa Melayu [[Bahasa Banjar|Banjar]],<ref name="mahdi" /> tetapi usia sumber-sumber Jawa Kuno yang disebutkan di atas menjadikan bahasa Melayu Kuno lebih memungkinkan sebagai asal muasal istilah ini. Berdasarkan sumber lain, catatan Bontius tidak merujuk pada kera (karena deskripsi ini dari [[Pulau Jawa]] yang saat itu tidak ditemukan orang utan di sana) melainkan merujuk pada manusia yang menderita kondisi medis serius (kemungkinan besar [[kretinisme]]) dan bahwa penggunaan istilah ini disalahpahami oleh [[Nicolaes Tulp]], yang pertama kali menggunakan istilah ini dalam sebuah publikasi satu dekade kemudian.<ref name="cribb">{{cite book|author=Cribb, Robert|last2=Gilbert|first2=Helen|last3=Tiffin|first3=Helen|year=2014|title=Wild Man from Borneo: A Cultural History of the Orangutan|url=https://archive.org/details/wildmanfromborne0000crib|publisher=[[University of Hawai'i Press]]|isbn=978-0-8248-3714-3}}</ref>{{rp|10–18}}
 
Istilah orang utan pertama kali dicantumkan dalam catatan berbahasa Inggris pada tahun 1693 oleh dokter [[John Bulwer]] dalam bentuk ''Orang-Outang.''<ref name=":2">{{Cite web|date=March 2022|title=orangutan, n.|url=https://www.oed.com/view/Entry/132186|website=Oxford English Dictionary|language=en|access-date=2022-08-04|url-access=subscription}}</ref><ref>{{Cite book|last=Bulwer|first=John|year=1653|url=http://archive.org/details/anthropometamorp00jbjo|title=Anthropometamorphosis: man transform'd: or, The artificiall changling, historically presented, in the mad and cruel gallantry, foolish bravery, ridiculous beauty, filthy finenesse, and loathsome loveliness of most nations, fashioning and altering their bodies from the mould intended by nature; with figures of those transformations. To which artificial and affected deformations are added, all the native and national monstrosities that have appeared to disfigure the humane fabrick. With a vindication of the regular beauty and honesty of nature|location=London|publisher=W. Hunt|edition=2nd|pages=437|others=Internet Archive|language=en}}</ref> Hilangnya "h" dalam utan dan pergeseran dari -n ke -ng telah dianggap menunjukkan bahwa kata tersebut masuk ke bahasa Inggris melalui [[bahasa Portugis]].<ref name="mahdi2">{{cite book|author=Mahdi, Waruno|year=2007|title=Malay Words and Malay Things: Lexical Souvenirs from an Exotic Archipelago in German Publications Before 1700|publisher=[[Otto Harrassowitz Verlag]]|isbn=978-3-447-05492-8|series=Frankfurter Forschungen zu Südostasien|volume=3|pages=170–81}}</ref> Varian yang diakhiri dengan -ng juga ditemukan dalam banyak bahasa.<ref>{{cite journal|last=Tan|first=Peter|date=October 1998|title=Malay loan words across different dialects of English|journal=[[English Today]]|volume=14|issue=4|pages=44–50|doi=10.1017/S026607840001052X|s2cid=144326996}}</ref><ref>{{cite journal|author=Cannon, Garland|year=1992|title=Malay(sian) borrowings in English|url=https://archive.org/details/sim_american-speech_summer-1992_67_2/page/134|journal=[[American Speech]]|volume=67|issue=2|pages=134–62|doi=10.2307/455451|jstor=455451}}</ref> Dalam bahasa Melayu, istilah ini pertama kali dikonfirmasi pada tahun 1840, bukan sebagai nama asli tetapi mengacu pada bagaimana orang Inggris menyebut hewan tersebut. Kata 'orang utan' dalam bahasa Melayu dan Indonesia saat ini diserap dari bahasa Inggris atau [[Bahasa Belanda|Belanda]] pada abad ke-20, yang menjelaskan mengapa huruf 'h' awal dari 'hutan' juga hilang.<ref name="mahdi2" />