Daeng Marewah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, removed stub tag
Risyrini (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 17:
Dalam suasana kebahagiaan mendapatkan cucu serta kesibukan membangun armada Angkatan Laut itu, Opu Tenri Borong Daeng ri LEkke', Pangeran Luwu yang bercita-cita besar itu wafat dan dimakamkan pada sebuah pulau kecil di dekat [[Pulau Matak]] dalam wilayah Siantan. Hingga kini, makam Opu Tenri Borong Daeng ri Lekke' dikenal sebagai "'''Keramat Pulau Siantan'''"<ref>Dr. H. Wahyuddin Hamid, M.S., Passompe' Bugis Makassar, 2005</ref>
 
Pada Stamboom<sup>3</sup> (silsilah Raja Muda Lingga-Riau) yang ditulis oleh Willer, Residen Belanda pada tahun 1855 disebutkan bahwa Daeng Marewa, Daeng Parani dan Daeng Cella' adalah keturunan dari Kerajaan Bone dan Luwu. Hal ini juga ditulis juga dalam sejarahwan terkemuka [[Leonard Andaya|L. Andaya]] <sup>4</sup> dalam disertasinya pada tahun 1975. Sedangkan telaahan kritis atas Tuhfat al-Nafis dilakukan oleh Noorduyn (1988)<sup>5</sup> dan Zainal Abidin Farid (1999)<sup>6</sup>.
 
== Catatan Kaki ==