Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext
Kolonialisme Prancis
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 207:
 
Setelah tahun [[1730]], kejayaan VOC mulai merosot. Hal ini diakibatkan oleh kektidaksiapan VOC dalam menghadapi persaingan perdagangan [[komoditas]] yang berubah-ubah dan semakin ketat, serta ditambah dengan [[korupsi]] di kalangan internal dan kurangnya jaminan keselamatan atas pegawai-pegawai VOC.<ref>{{cite book | title=The First Modern Economy: Success, Failure, and Perseverance of the Dutch Economy, 1500-1815 | publisher=Cambridge University Press |author1=de Vries, Jan |author2=van der Woude, Ad | year=1997 | isbn=0-521-57061-1|pages=449–455}}</ref> Setelah [[Perang Inggris-Belanda Keempat]], VOC mengalami krisis finansial yang sangat buruk yang membuatnya hampir tidak dapat beroperasi. VOC sempat diambil alih oleh [[Republik Batavia]], negara penerus [[Republik Belanda]], mulai pada tanggal [[1 Maret]] [[1796]] dan hendak untuk diselamatkan dari krisis, tetapi akhirnya tidak berhasil. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi berhenti beroperasi, sementara aset-asetnya dinasionalisasi menjadi milik Pemerintah Republik Batavia dan wilayah yang diduduki sebelumnya secara praktis menjadi [[koloni]] Belanda.<ref name="tanap">TANAP, The end of the VOC</ref> Bangsa Belanda masih menguasai secara penuh pos-pos perdagangan tersebut secara penuh selama kira-kira enam tahun, hingga [[Republik Prancis Pertama|Prancis]] membubarkan negara [[Republik Batavia|Batavia]] dan mendirikan [[negara boneka]] bernama [[Kerajaan Hollandia]].
 
==== Kolonisasi Belanda di bawah kendali Prancis ====
{{utama|Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda#Kekuasaan Prancis (1806–1811)}}
[[Berkas:Portrait Governor-General Herman Willem Daendels.jpg|jmpl|[[Herman Willem Daendels]], tokoh [[gubernur jenderal]] yang memerintah Hindia Belanda ketika [[bangsa Belanda]] berada di bawah kekuasaan [[Bangsa Prancis|Prancis]].]]
Wilayah [[bangsa Belanda]] yang telah berada di bawah kendali [[bangsa Prancis]] secara praktis sejak kejatuhan negara [[Republik Belanda]] menjadi semakin kehilangan kedaulatannya semenjak [[Napoleon Bonaparte]] naik sebagai pemimpin [[Republik Prancis Pertama|Republik Prancis]] sejak tanggal 12 Desember 1799. Pada bulan Maret 1806, Napoleon yang telah mengubah [[Kekaisaran Prancis Pertama|bentuk negara Prancis menjadi kekaisaran]] sebelumnya membubarkan [[Republik Batavia|Persemakmuran Batavia]] dari bangsa Belanda dan membentuk [[negara boneka]] bernama [[Kerajaan Hollandia]], lalu menunjuk [[Louis Bonaparte]], adik Napoleon, sebagai [[Daftar penguasa Belanda|raja]] atasnya. Hal ini secara tidak langsung membuat koloni di bawah Belanda menjadi milik Prancis.<ref>Jonathan Israel, ''The Dutch Republic: Its Rise, Greatness, and Fall 1477-1806''. Oxford: Oxford University Press 1995, 1128.</ref>
 
Pada tahun yang sama setelah penunjukannya, Louis mengirimkan salah satu jenderalnya yang berkebangsaan [[Belanda]], yaitu [[Herman Willem Daendels]], untuk menjadi [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]. Daendels tiba pada tanggal 5 Januari 1808 di [[Batavia]] dan langsung melakukan tugas-tugasnya seperti membentuk pasukan baru, membangun jalan-jalan baru di [[Jawa]], dan memperbaiki administrasi internal di Jawa.<ref name="Britannica">{{cite web | title=The French and the British in Java, 1806–15| publisher=Britannica | author = Asvi Warman Adam | url = http://www.britannica.com/EBchecked/topic/286480/Indonesia/22812/The-French-and-the-British-in-Java-1806-15}}</ref><ref>{{cite book |author1=H. L. Wesseling |title=The European Colonial Empires 1815-1919 |date=23 October 2015 |publisher=Taylor & Francis |isbn=9781317895077 |pages=104 |url=https://www.google.co.id/books/edition/The_European_Colonial_Empires/PdHMCgAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=herman+willem+daendels+appointed&pg=PA104&printsec=frontcover |access-date=2 September 2022 |language=English}}</ref>
 
Daendels dikenal dengan aturannya yang sangat keras dan kebijakannya yang bertangan besi, meskipin hal tersebut dimaksudkan sebagai persiapan dalam menghadapi ancaman [[Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia|Britania Raya]]. Daendels membangun banyak fasilitas-fasilitas dan benteng-benteng pertahanan, salah satu contohnya yang terkenal adalah [[Jalan Raya Pos]] [[Anyar, Serang|Anyar]]–[[Panarukan, Situbondo|Panarukan]] yang memakan banyak korban [[Kerja paksa|pekerja paksa]] ''[[Heerendiensten]]'',<ref>Pramoedya sheds light on dark side of Daendels' highway. ''The Jakarta Post'' 8 January 2006.</ref> [[Benteng Lodewijk]] di [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan ''Paleis van Daendels'' (sekarang [[Gedung AA Maramis]]) di Batavia. Daendels juga terkenal keras terhadap penguasa-penguasa lokal dan keluarganya, serta menjadi penyebab jatuhnya negara [[Kesultanan Banten|Banten]].<ref>{{cite book |title = Ekspedisi Anjer-Panaroekan, Laporan Jurnalistik Kompas |publisher= Penerbit Buku Kompas, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta Indonesia | date= November 2008|pages= 1–2|isbn= 978-979-709-391-4}}</ref>
 
Pada tahun 1810, [[Jan Willem Janssens]] ditunjuk untuk menggantikan Daendels. Janssens tiba di Jawa pada tanggal 15 Mei 1811 dan langsung melaksanakan tugasnya, tetapi akhirnya terhenti ketika [[Penyerbuan Jawa (1811)|Britania Raya menyerbu dan mengambil alih Jawa]] pada bulan Agustus 1810.<ref>{{cite web|last=Van Uythoven|first=Geert|year=2013|title=Lieutenant General Jan Willem Janssens|url=http://www.napoleon-series.org/research/biographies/Holland/Generals/c_Janssens.html|publisher=The Napoleon Series|access-date=30 July 2016}}</ref>
 
{{Kembangkan bagian|referensi lebih banyak}}
{{utama|Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda|Hindia Belanda|Kebangkitan Nasional Indonesia}}
[[Berkas:Indonesia by Ibrahim Muteferrika (1674-1745).png|jmpl|300px|Peta [[Asia Tenggara]] yang dibuat sekitar tahun 1674–1745 oleh [[Kâtip Çelebi]], seorang [[ahli geografi]] asal [[Turki Utsmani]].]]
[[Berkas:1916 Dutch East Indies - Art.jpg|jmpl|Lukisan [[Imperium Belanda]] yang menggambarkan [[Hindia Belanda]] sebagai "permata Belanda yang paling berharga". (1916)|344x344px]]
Indonesia juga merupakan negara yang dijajah oleh banyak negara [[Eropa]] dan juga [[Asia]] karena sejak zaman dahulu Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya yang berlimpah, hingga membuat negara-negara [[Eropa]] tergiur untuk menjajah dan bermaksud menguasai sumber daya alam untuk pemasukan bagi negaranya. Negara-negara yang pernah menjajah Indonesia antara lain: