Keutamaan Petrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 53:
 
==== Siprianus ====
[[Siprianus|Tasius Sesilius Siprianus]] menjadi Uskup Kartago pada tahun 248, tetapi wafat 10 tahun kemudian. Di dalam semua karya tulisnya, Siprianus menandaskan bahwa batu karang itu adalah Petrus, dan Gereja berdiri di atas Petrus. Ia juga menyatakan bahwa lantaran Gereja berdiri di atas para uskup, mereka juga berwenangberkewenangan. Di dalam karya tulisnya ia mengemukakan, "pihak-pihak yang murtad dari Gereja, tidak mengizinkan Gereja untuk memanggil kembali dan membawa pulang orang yang murtad. Ada satu Allah, dan satu Kristus, dan satu Gereja, dan satu kursi yang ditegakkan suara Tuhan di atas batu karang. Tiada mezbah boleh didirikan, tidak pula imamat baru boleh diasaskan, selain satu mezbah dan satu imamat. Barang siapa yang berhimpun di tempat lain, tercerai-berailah dia."<ref>Giles, E., penyunting, Documents Illustrating Papal Authority: A.D. 96-454. London: S.P.C.K., 1952. hlmn. 29-30.</ref> Di dalam risalah ''De Catholicae Ecclesiae Unitate'' yang ia tulis pada tahun 251, Siprianus bertanya, "orang yang membelot terhadap kursi Petrus, tokoh yang di atasnya Gereja diasaskan, apakah dia yakin dirinya masih berada di dalam Gereja?"<ref>Giles, E., penyunting, Documents Illustrating Papal Authority: A.D. 96-454. London: S.P.C.K., 1952. hlm. 53.</ref>
 
Sehubungan dengan tafsir nas Matius 16:18-19 itu, [[Jaroslav Pelikan]] mengemukakan di dalam bukunya bahwa<ref>{{cite book |last= Pelikan |first= Jaroslav |author-link= Jaroslav Pelikan |title= The Riddle of Roman Catholicism |year= 1959 |publisher= Abingdon Press |location= New York |page= 78}}</ref> "Bapa Kristen Purba, Siprianus, mendalilkannya sebagai bukti keabsahan wewenang uskup—bukan semata-mata Uskup Roma, melainkan semua uskup," merujuk kepada buku Maurice Bevenot tentang Santo Siprianus.<ref>{{cite book |last= Bevenot |first= Maurice | title= St. Cyprian: The Lapsed, The Unity of the Catholic Church |pages= 6–8}}</ref> [[Gereja-Gereja Katolik Timur|Umat Kristen Katolik Timur]] setuju dengan pandangan di atas, dan menganut doktrin-doktrin asasi yang sama dengan semua umat Katolik selebihnya, tetapi sebagai suatu refleksi teologis biasanya dalam satu dan lain cara juga memandang Petrus sebagai contoh dari semua uskup lain.