Kekhalifahan Fathimiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 87:
Fatimiyah didirikan pada [[909]] oleh {{unicode|[[al-Mahdi Ubaidillah|ˤAbdullāh al-Mahdī Billa]]}}, yang melegitimasi klaimnya melalui keturunan dari [[Nabi Muhammad]] dari jalur [[Fatimah az-Zahra|Fāthimah az-Zahra]] dan suaminya {{unicode|[[Ali bin Abi Thalib|ˤAlī ibn-Abī-Tālib]]}}, [[Imam|Imām]] {{unicode|Shīˤa}} pertama. Oleh karena itu negeri ini bernama ''al-Fātimiyyūn'' "Fatimiyah".
 
Dengan cepat kendali Abdullāh [[Al-Mahdi Abbasi|al-Mahdi]] meluas ke seluruh [[Maghreb]], wilayah yang kini adalah [[Maroko]], [[Aljazair]], [[Tunisia]] dan [[Libya]], yang diperintahnya dari [[Mahdia]], ibu kota yang dibangun di Tunisia.
 
Fatimiyah memasuki [[Mesir]] pada [[972]], menaklukkan [[dinasti Ikhshidiyah]] dan mendirikan ibu kota baru di ''al-Qāhirat'' "Sang Penunduk" ([[Kairo]] modern)- rujukan pada munculnya planet Mars. Mereka terus menaklukkan wilayah sekitarnya hingga mereka berkuasa dari Tunisia ke [[Suriah]] dan malahan menyeberang ke [[Sisilia]] dan [[Italia]] selatan.
Baris 94:
 
== Mazhab keagamaan ==
Kekhalifahan Fathimiyah menyebarkan ajaran Syiah dengan aliran [[Ismailiyah]]. Ajaran ini mulai disebarkan di Kairo dan wilayah sekitarnya. Proses penyebarannya bersamaan dengan konflik militer dan budaya dengan [[Kekhalifahan Abbasiyah]] yang mengikuti aliran [[sunni]].<ref>{{Cite book|last=Zaghrut|first=Fathi|date=April 2022|title=Tragedi-Tragedi Besar dalam Sejarah Islam|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-978-9|editor-last=Artawijaya|pages=30|translator-last=Irham|translator-first=Masturi|url-status=live}}</ref>
 
== Kejatuhan ==
Pada [[1040-an]], [[Ziriyah]] (gubernur Afrika Utara pada masa Fatimiyah) mendeklarasikan kemerdekaannya dari Fatimiyah dan berpindahnya mereka ke Islām Sunnī, yang menimbulkan serangan [[Banu Hilal|Banū Hilal]] yang menghancurkan. Setelah [[1070]], Fatimiyah mengendalikan pesisir [[Syam]] dan bagian Suriah terkena serangan [[bangsa Turki]], kemudian [[Pasukan Salib]], sehingga wilayah Fatimiyah menyempit sampai hanya meliputi Mesir.
 
Setelah terjadi pembusukan sistem politik Fatimiyah pada [[1160-an]], penguasa [[Zengid]] [[Nuruddin|Nūr ad-Dīn]] memerintahkan jenderalnya yaitu [[Salahuddin Ayyubi]] untuk menaklukkan Mesir. Penaklukan berhasil dilakukan pada tahun [[1169]] M.{{Butuh rujukan}}[[Dinasti Ayyubiyah]] terbentuk pada tahun 1174 M dengan pengangkatan Salahuddin Ayyubi sebagai khalifah.<ref>{{Cite book|last=Zakariya|first=Din Muhammad|date=2018|url=http://repository.um-surabaya.ac.id/4980/1/SEJARAH_PERADABAN_ISLAM.pdf|title=Sejarah Peradaban Islam: Prakenabian hingga Islam di Indonesia|location=Malang|publisher=CV. Intrans Publishing|isbn=978-602-08996-4-0|pages=34|url-status=live}}</ref>
 
== Para Imām Fatimiyah ==