Keutamaan Petrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 152:
{{quote|Krisostomus mengatakan, "di atas batu karang ini," bukan di atas Petrus. Karena Ia mendirikan Gereja-Nya bukan di atas manusia, melainkan di atas iman Petrus. Namun apakah imannya itu? "Engkau adalah Mesias, Anak Allah Yang Hidup." Hilarius pun mengatakan, Bapa mewahyukan kepada Petrus supaya berkata, "Engkau adalah Anak Allah Yang Hidup." Oleh karena itu, Gereja didirikan di atas batu karang pengakuan ini; iman inilah landasan Gereja.<ref>{{cite web|url=http://www.bookofconcord.org/treatise.php |title=Treatise on the Power and Primacy of the Pope |publisher=Book of Concord |access-date=16 Juli 2012}}</ref>|author=|title=|source=}}
 
Berbeda dari Oscar Cullmann, [[Lutheranisme Konfesional|umat Lutheran Konfesional]] dan banyak apolog Protestan lainnya sepakat bahwa tidak ada artinya menjelaskan makna ''Batu Karang'' dengan menilik bahasa Aram, karena sekalipun benar bahwa orang Yahudi lebih banyak bertutur dalam bahasa Aram di rumah, biasanya mereka bertutur dalam bahasa Yunani di muka umum. Segelintir kata bahasa Aram yang diucapkan Yesus di muka umum bukanlah perkara yang lumrah, dan itulah sebabnya kata-kata tersebut ditonjolkan. Salah satu faktor yang turut berontribusiandil terhadapmemengaruhi pandangan yang dianut banyak umat Lutheran bahwa penafsiran ''Batu Karang'' melalui bahasa Aram itu sia-sia adalah fakta bahwa Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani Koine, bukan dalam bahasa Aram.<ref name="WLS-Gawrisch">{{cite web|url=http://www.wlsessays.net/files/GawrischDoctrine.pdf |title=The Doctrine of Church and Ministry in the Life of the Church Today |last1=Gawrisch |first1=Wilbert R. |date=5 Aug 1991 |publisher=Wisconsin Lutheran Seminary |access-date=4 Februari 2015 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150203191915/http://www.wlsessays.net/files/GawrischDoctrine.pdf |archive-date=03 Februari 2015 }}</ref><ref name="WLS-Balge">{{cite web |url=http://www.wlsessays.net/files/BalgeMinistry.pdf |title=Cross-Cultural And Multicultural Ministry In The New Testament |last1=Balge |first1=Richard D. |date=6 Juni 1995 |publisher=Wisconsin Lutheran Seminary |access-date=4 Februari 2015 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150203192344/http://www.wlsessays.net/files/BalgeMinistry.pdf |archive-date=03 Februari 2015 }}</ref><ref>[http://www.graceway.com/articles/article_017.htm ''Some thoughts on Matthew 16:18''] {{Dead link|date=February 2015}}</ref>
 
Para sejarawan Lutheran modern bahkan menyingkapkan bahwa sebelum dasawarsa 1870-an, Gereja Katolik belum menganggap Petrus sebagai ''Batu Karang'', setidaknya belum secara bulat beranggapan demikian: