Genosida Moriori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up
Baris 50:
Pada tahun 1835, dengan bantuan paksa dari para pelaut Pākehā,<ref>{{cite web |url=https://education-resources.co.nz/moriori/history/lord-rodney/ |title=Lord Rodney |publisher=Education Resources |access-date=25 May 2022}}</ref> sekitar 900 orang Māori dari Ngāti Mutunga and Ngāti Tama berlayar ke Kepulauan Chatham. Mereka kemudian disambut di pulau oleh suku Moriori dan menikmati keramahan mereka.<ref name="spinoff"/><ref name="debunking"/> Rombongan ini tiba dalam dua gelombang. Yang pertama tiba pada 19 November 1835 melalui kapal Eropa ''Lord Rodney'' yang dibajak<ref name=":2">{{cite book |last=King |first=Michael |title=The Silence Beyond |publisher=[[Penguin Books|Penguin]] |year=2011 |isbn=9780143565567 |page=190}}</ref> dan membawa 500 orang beserta senjata, pentungan, dan kapak. Kelompok pertama ini membunuh dan menggantung seorang gadis Moriori berusia 12 tahun. Kelompok kedua tiba pada tanggal 5 Desember 1835.{{sfn|King|2000|pp=57–58}} Dengan kedatangan kelompok kedua "rombongan prajurit bersenjata senapan, pentungan, dan kapak tomahawk, dipimpin oleh kepala suku mereka, berjalan melalui wilayah suku Moriori"" dan "dengan singkat memberi tahu penduduk bahwa tanah mereka telah diambil dan orang Moriori yang tinggal di sana sekarang menjadi pengikut".{{sfn|King|2000|pp=67}}
 
Karena permusuhan para pendatang baru, seorang [[Hui (majelis Māori)|hui]] (dewan) yang mewakili 1.000 orang Moriori diadakan di permukiman yang disebut Te Awapatiki untuk memperdebatkan kemungkinan tanggapan. Anggota yang lebih muda berpendapat bahwa Moriori dapat melawan karena jumlah mereka melebihi jumlah Māori dua lawan satu. Namun, para tetua berpendapat bahwa Hukum Nunuku tidak boleh dilanggar.<ref name="te ara 4e-tangata"/><ref name="e-tangatate ara 4"/> Meskipun mengetahui Māori bukan pasifis, Moriori akhirnya memutuskan untuk tetap pasifis melawan penjajah, menggambarkan Hukum Nunuku sebagai "keharusan budi pekerti".{{sfn|King|2000|pp=67}}
 
Meskipun dewan memutuskan mendukung perdamaian, Māori yang agresif menyimpulkan bahwa keputusan tersebut adalah awal dari perang.<ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=McddswEACAAJ&q=musket+wars |title=The Musket Wars: A History of Inter-iwi Conflict, 1806–45 |last=Crosby |first=R. D. |date=2012 |publisher=Libro International |isbn=9781877514449 |pages=296–298 |language=en |via=[[Google Books]]}}</ref> Kekerasan meletus dan sekitar 300 Moriori terbunuh, dengan ratusan lainnya diperbudak.<ref name="debunking"/> Penjajah membunuh sekitar 10% dari jumlah penduduk dalam sebuah upacara yang termasuk mengintai wanita dan anak-anak di pantai dan membiarkan mereka mati dalam kesakitan selama beberapa hari.<ref name=":2" />
Baris 61:
[[Berkas:Moriori_people.jpg|thumb|Suku Moriori pada akhir abad ke-19.<ref>{{cite web |url=https://teara.govt.nz/en/photograph/1686/moriori-in-the-late-19th-century |title=Moriori in the late 19th century |website=Te Ara |access-date=16 May 2021}}</ref>]]
 
Moriori mengajukan petisi kepada [[Pemerintah Selandia Baru]] sejak dasawarsa 1850-an untuk pengakuan status mereka sebagai penduduk asli pulau tersebut dan untuk pemulihan tanah mereka.<ref name="te ara 4e-tangata"/><ref name="e-tangatate ara 4"/>
 
Pembebasan Moriori dari perbudakan pada tahun 1863 terjadi melalui proklamasi oleh hakim penduduk Kepulauan Chatham.<ref name="te ara 4"/>