Tsumamah bin Utsal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Kadipaten87 (bicara | kontrib)
penambahan catatan dan perbaikan penulisan
Baris 1:
{{Infobox orang}}
Nama lengkapnya adalah '''Tsumāmah bin Uthāl bin an-Nu'man bin Maslamah bin Ubaid bin Yarbu' bin Du`al bin Hanifah bin Sha'b bin Ali bin Bakr bin Wa`il al-Hanafī''' '''al-Yamami''' ({{Lang-ar|ثمامة بن أثال}}). Ia adalah seorang kepala suku [[Bani Hanifah]] pada masa kerasulan nabi Islam [[Muhammad]] dan salah satu penguasa [[al-Yamamah]], menjadikannya salah satu penguasa Arab paling kuat di zaman [[Arabia pra-Islam|pra-QuranIslam.]] Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu Umamah dan termasuk sebagai salah satu [[sahabat Nabi]] yang memiliki kedudukan tinggi.
 
== Memeluk Islam ==
Pada tahun 628 [[Muhammad|Nabi Muhammad]] mengirim delapan buah surat kepada para penguasa di jazirah Arab dan sekitarnya untuk mengajak mereka masuk Islam, termasuk ThumamahTsumamah. Setelah menerima surat itu, dia diliputi amarah dan memutuskan untuk membunuh Muhammad.
 
Dalam mengejar rencananya, Tsumamah membunuh sekelompok sahabat Muhammad. Tidak lama kemudian, Tsumamah meninggalkan al-Yamamah untuk melakukan umrah di Mekah (dengan tatacara orang Arab) dan ditangkap oleh sekelompok Muslim yang sedang berpatroli di sekitar [[Madinah]]. Tidak menyadari siapa dia, mereka mengikatnya ke sebuah tiang di masjid dan menunggu Nabi Muhammad untuk memutuskan nasibnya. MuhammadNabi mendekati Tsumamah dengan harapan mendorongnyaagar untukIa bersedia menjadi seorang Muslim, tetapi setelahTsumamah penolakannyamenolak dan dia kemudian diizinkan untuk pergi. Tsumamah pergi berkuda sampai dia tiba di sebuah hutan palem di pinggiran Madinah dekat [[al-Jannatul Baqi|Baqi']] di mana dia menyirami unta dan mandi. Kemudian dia kembali ke masjid MuhammadNabawi dan menyatakan penerimaannya terhadap Islam, berjanji pada dirinya sendiri dan orang-orang yang bersamanya untuk melayani Nabi Muhammad.
 
Nabi Muhammad kemudian menyuruhnya untuk melanjutkan rencananya dan melakukan umrah seperti yang ditentukan dalam ritus Islam. Ketika dia sampai di lembah Mekah, dia mulai berteriak dengan suara yang bergema:
<blockquote>“Inilah aku atas perintah-Mu ya Tuhan, inilah aku. Inilah aku. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Inilah aku. Segala puji, karunia dan kekuasaan milik Anda. Tidak ada pasangansekutu yang memiliki Andabagi-Mu."</blockquote>
 
Dengan demikian dia adalah Muslim pertama yang memasuki Mekah sambil membaca [[talbiyah]]. Orang- orang Quraisy mendengarnya dan mulai menghukum orang yang menyerang cagar alam mereka. Salah satu dari mereka sangat marah dan hendak menembak Tsumamah dengan panah ketika yang lain menangkapnya dan berteriak:
<blockquote>"Celakalah kamu! Tahukah kamu siapa ini? Dia adalah Tsumamah bin Utsal, penguasa al-Yamamah. Demi Tuhan, jika Anda menyakitinya, orang-orangnya akan memotong persediaan kami, dengan konsekuensi yang mengerikan bagi kami."</blockquote>
 
Tsumamah selesai melakukan umrah dan menyatakan bahwa ia mengikuti agama Muhammad. Dia kemudian kembali ke tanahnya dan memerintahkan orang-orangnya untuk menahan pasokan dari Quraisy. Boikot secara bertahap mulai berpengaruh, menaikkan harga dan menyebabkan banyak orang kelaparan. Setelah itu, orang Quraisy menulis surat kepada Muhammad, meminta dia untuk memerintahkan Tsumamah untuk mencabut boikot karena melanggar perjanjian Hudaybiyyah , yang dia lakukan.