AXIS: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 93:
Rumor ini akhirnya terkonfirmasi lewat perjanjian jual-beli bersyarat atau ''conditional sales purchase agreement'', yang dilakukan pada 26 Desember 2013. Dalam perjanjian jual-beli ini, STC dan Maxis lewat anak usahanya, Teleglobal BV dan Althem BV akan menjual seluruh kepemilikan sahamnya (95%) kepada XL Axiata.<ref>{{Cite news|url=http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/12/20/1523465/XL.dan.Axis.Umbar.Kemesraan.di.Bersahabat..|title=XL dan Axis Umbar Kemesraan di "Bersahabat"|publisher=Kompas.com|date=13 Desember 2013|accessdate=22 Desember 2016|last=Panji|first=Aditya|editor-last=Wahyudi|editor-first=Reza|work=[[Kompas.com]]}}</ref><ref name="indotelko.com">[https://www.indotelko.com/read/1380177103/Axis-Ditaksir-US-865-juta-XL-dan-STC-Tandatangani-CSPA Axis Ditaksir US$ 865 juta, XL dan STC Tandatangani CSPA]</ref> XL Axiata akan mengeluarkan kocek senilai US$ 865 juta, yang digunakan untuk membayar saham dan hutang AXIS. Kondisi AXIS dalam akuisisi ini adalah akan bersih dari utang dan posisi kas nol (''cash free and debt free'').<ref>[http://tekno.kompas.com/read/2013/12/11/1734560/Axis.Diakuisisi.XL.Negara.Tak.Jadi.Rugi Axis Diakuisisi XL, Negara tak jadi rugi]</ref> Menurut Presiden [[Direktur]] XL, [[Hasnul Suhaimi]], akuisisi ini dilakukan dalam rangka konsolidasi industri telekomunikasi, mampu memperkuat kinerja XL dan mengatasi masalah yang dihadapi XL. Pada saat itu, XL sedang menghadapi masalah di tengah transisi pasar yang berpindah dari jasa telepon/[[SMS]] ke layanan internet data yang memakan kapasitas besar, sehingga diharapkan XL dengan akuisisi ini bisa menambah frekuensinya.<ref name="indotelko.com"/><ref>[https://swa.co.id/swa/review/book-review/ppm-ungkap-cerita-di-balik-merger-xl-axis PPM Ungkap Cerita di Balik Merger XL-AXIS]</ref><ref>[https://id.berita.yahoo.com/xl-dan-stc-tandatangani-perjanjian-akuisisi-axis-senilai-073209023.htmlXL dan STC Tandatangani Perjanjian Akuisisi AXIS Senilai USD 865 Juta]</ref> Selain itu, akuisisi ini juga dilatarbelakangi beberapa hal seperti permasalahan hutang AXIS. Pada semester I 2013, hutang AXIS mencapai Rp 11 triliun, dan menurut [[Menkominfo]] [[Tifatul Sembiring]], AXIS bermasalah karena tidak mampu membayar Biaya Hak Penggunaaan (BHP) frekuensi mereka senilai Rp 1 triliun. Pada saat itu, Tifatul sempat berusaha membantu dengan menyarankan [[Telkomsel]] untuk membeli AXIS, tetapi Telkomsel menolak karena biaya awalnya Rp 17 triliun dianggap terlalu mahal. Jadilah XL yang menjadi pembeli AXIS, tetapi dengan harga lebih rendah dari taksiran awal US$ 880 juta.<ref>[https://www.indotelko.com/read/1380252631/menelisik-cspa-antara-xl-dan-stc Menelisik CSPA antara XL dan STC]</ref><ref>[https://tekno.kompas.com/read/2013/12/11/1734560/Axis.Diakuisisi.XL.Negara.Tak.Jadi.Rugi Axis Diakuisisi XL, Negara Tak Jadi Rugi]</ref><ref name="XL-Axis Resmi Jadi Satu Badan Usaha">[https://inet.detik.com/telecommunication/d-2549296/xl-axis-resmi-jadi-satu-badan-usaha XL-Axis Resmi Jadi Satu Badan Usaha]</ref>
Dalam transaksi dimana
Proses akuisisi ini rupanya tidak berakhir dengan kepemilikan saham mayoritas XL atas PT Axis Telekom, melainkan juga merger antara keduanya. Dalam proses merger ini, yang sudah disepakati sejak awal dan disetujui dalam RUPSLB XL Februari 2014, penggabungan usaha awalnya direncanakan terjadi pada 28 Februari 2014.<ref name="liputan6.com"/><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/februari-2014-excl-dan-axis-melebur Februari 2014, EXCL dan AXIS melebur]</ref> Dalam merger ini, XL akan memiliki 65 juta pelanggan dan 21% pangsa pasar, sedangkan merek AXIS tetap dipertahankan sebagai ''brand'' XL Axiata.<ref name="XL-Axis Resmi Jadi Satu Badan Usaha"/> Setelah sempat tertunda, akhirnya pada [[8 April]] 2014 keduanya resmi merger setelah mentandatangani perjanjian penggabungan.<ref>{{Cite news|url=http://tekno.kompas.com/read/2014/04/08/1717055/xl.dan.axis.resmi.jadi.satu.perusahaan|title=XL dan Axis Resmi Jadi Satu Perusahaan|last=Panji|first=Aditya|editor-last=Hidayat|editor-first=Wicak|work=[[Kompas.com]]|date=2014-04-08}}</ref> Pemegang saham yang tersisa (5%) di AXIS, yaitu PT Pesona Nuansa Abadi, kemudian menjual sahamnya ke XL dalam proses merger ini sehingga dalam "detik-detik merger" ini kepemilikan XL atas PT Axis Telekom sudah mencapai 100%.<ref name="market.bisnis.com"/><ref>[https://www.beritasatu.com/archive/176529/xlaxis-resmi-merger XL-Axis Resmi Merger]</ref> Merger ini menghasilkan XL Axiata sebagai ''surviving company'', sedangkan PT Axis Telekom adalah perusahaan yang melebur. Setelah penggabungan usaha ini, kedua perusahaan tersebut melakukan integrasi di segala bidang, termasuk integrasi jaringan, pelanggan, sistem tarif, hingga sumber daya karyawan. Integrasi akan dipimpin oleh Ongki Kurniawan, Chief Service Management Officer XL. Setelah integrasi selesai, tongkat kepemimpinan akan kembali ke Hasnul.
|